Terdayuh, hatiku terdayuh
Kala aku melihat sang nirmala
Bahkan sang baswara pun menyukai nya.
Hatiku tercubit.
Bagaikan halai balai, begitulah aku.
Sungguh..sangat anindita kau wahai sang nirmala.
Semua orang mengagumimu.
Semua orang mendekatimu.
Wajah ayu nan bersih, membuat semua dewana kepadamu.
Nyaliku ciut sangat ciut
Kala aku mencoba mendekati.
Hatiku teriris.
Wahai sang kuasa
Bukan aku tak bersyukur, tapi sungguh..aku ingin seperti dia.
Berharap sang baswara mengagumi.
Berharap sang baswara memuji.
Lengkara, aku tahu itu lengkara.
Sebab aku adalah aku.
Dan selama nya akan tetap menjadi aku.
Hatiku bagai ditusuk panah
Dikala kau memuji nya hai sang baswara
Hatiku bagikan retak
Dikala kau menyukai nya
Hatiku bagikan dicambuk
Dikala kau memperdulikan nya
Aku hanyalah gadis biasa
Tak dapat berbuat apa apa
Hanya bisa menahan sakitnya
Dan memberi senyum palsu
Wahai dunia, berlaku adil lah engkau
Jika dia bisa anindita, mengapa aku tidak?
By : Wahzzh
(Selasa, 26 April 2022)
Huffttt...hola guys. I'm back with my sajak. Honestly, akhir akhir ini mood dan imajinasiku sangat bagus untuk menulis. I hope u love it.
Next?? Vote and commet. Follow juga dong kack 😆
KAMU SEDANG MEMBACA
Segaris Coretan
PoetryBerawal dari coretan sebuah kisah, dan berakhir dengan memahami rasa 🌟 Hanya Sajak biasa, namun mewakili
