"Kamu pernah suka sama aku gak sih, Fa?"Alifa mematung, dia bingung harus menjawab apa. Alifa pun tidak tahu betul apa yang dia rasakan saat ini.
"Gak tahu." Hanya itu. Hanya itu yang bisa Alifa katakan saat ini.
Alam mengangguk perlahan, sedikit curiga. Tapi rasanya tidak mungkin Alifa menyukainya, karena mereka telah berteman cukup lama, juga telah saling mengenal satu sama lain. Jadi rasanya untuk Alifa menyukai Alam akan sulit.
"Kalo kamu, Al? Pernah gak suka sama aku?"
"Pernah, tapi itu dulu."
Jawaban yang Alam berikan cukup mengiris hati Fafa. Apa itu artinya Fafa menyukainya? Ah, entahlah. Perasaan itu terlalu rumit untuk dijelaskan.
Sedikit terdengar helaan napas panjang dari Alifa, kepercayaan dirnya seakan menghilang secara tiba-tiba.
Keduanya terdiam sejenak, mereka beradu dengan pikirannya masing-masing.
"Kenapa gak pernah ngomong?" pertanyaan Alifa membuat Alam mengangkat kedua sudut bibirnya.
"Ngapain ngomong? Itu cuman rasa sesaat, liat lagi kelakuan kamu yg malu-maluin jadi hilang tuh rasa suka."
Alifa memukul pundak Alam sekencangnya, sebuah tawa terdengar dari keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dekat tak Terikat
Ficção AdolescenteIni cerita tentang aku dan Alam, seorang lelaki yang telah ku kenal 5 tahun lebih. Dia adalah tempat bercerita, tempat berkeluh kesah, tempat bersuka cita. Alam selalu ada, disaat sedih ataupun bahagia. Dia tempat mengadu tentang segala hal, seorang...