JakeHoon Short Story

Friend? (1)

Ini kemungkinan ada 3 part. Awalnya mau disatuin, ternyata panjang:)

Jake Shim dan Park Sunghoon adalah teman sejak kecil, persahabatan mereka terjalin setelah kepindahan Jake dari Australia saat usia 12 tahun sampai saat ini dimana keduanya sudah berusia 26 tahun.

Meskipun Jake sudah memiliki kekasih, hubungan keduanya masih terjalin erat. Sunghoon yang tinggal bersama Jake karena permintaan ibu Jake sendiri, karena ayah nya selalu berbuat kasar.

Sunghoon kehilangan sang ibu di hari kelulusan sekolah menengah pertama nya. Sejak kecil ia sering mendapatkan kekerasan dari sang ayah dan semakin parah setelah kematian ibu nya.

Orang tua Jake bahkan terlihat lebih menyayangi Sunghoon dibandingkan putra mereka sendiri, Jake tidak memperdulikan nya. Karena ia juga menyayangi Sunghoon, bahkan rela membatalkan kencan nya dengan sang kekasih saat sesuatu terjadi pada Sunghoon.

Seperti sekarang, Jake tiba-tiba mendapatkan telepon dari sang ibu. Meminta nya untuk pergi ke rumah sakit, hanya memberitahu jika Sunghoon masuk rumah sakit.

Sunghoon menangis dalam pelukan Irene, ibu Jake. Terlihat beberapa lebam yang kontras dengan kulit putih si pemuda Park. "Eomma, ada apa?"

Irene menggeleng, memberi kode agar Jake menggantikan posisinya dan bertanya apa yang terjadi. Jake langsung menurut, ia mengusap kepala Sunghoon, berharap bisa menenangkan.

"Kau tidak mau bercerita?" Tanya nya dengan nada lembut.

"Bibi Cha mengatakan jika appa tidak ada di rumah, aku pergi ke rumah untuk mengambil barang-barang yang tersisa. Tapi tiba-tiba appa datang dengan keadaan mabuk dan marah, mungkin dia kalah berjudi, dia- hiks...."

Jake paham sekarang, dirasanya pelukan Sunghoon mengerat. "Kenapa tidak memberitahu ku?"

"Kau akan pergi berkencan, aku tidak mau mengganggu."

Irene melirik seorang perempuan yang datang bersama putra nya, lalu menghela nafas kesal.

"Tetap saja kau harus memberitahu, aku bisa menyuruh seseorang menemani mu. Lain kali beritahu aku terlebih dahulu, okey?"

Sunghoon mengangguk, ia tidak melepaskan pelukannya sama sekali, tau jika ada kekasih sahabat nya menunggu. Dan Jake melupakan itu, ia terlalu khawatir dengan keadaan sahabatnya.