Berangkat

2 2 0
                                    

   "Gimana ze udah done semua?." Teriaknya sambil menaruh koper milik chingunya itu dibagasi.

Sedangkan yang diteriaki hanya melamun menatap rumahnya dari luar. "Goodbye my house." Katanya, lalu menghela nafas dan tersenyum kecil. Lalu melambaikan tangan kanannya.

"Woeyyy." Masih tak dengar.

"ZEATA VALENTINA!!!!!!." Akhirnya yang dipanggil memutar kepalanya kebelakang dengan raut wajah kesal. Ingin sekali mengomeli temannya yang mengeluarkan suara cemprengnya itu yang membuat gendang telinga hampir pecah. Tapi karna tidak akan bertemu dalam jangka lama, ia memberi bonus untuk Risa.

"Ck, gitu tuh kalo tiap hari dirumah mulu... dirumah mulu...pas mau transmigrasi kek mau ditinggal pacar." Gumamnya. Tanpa sadar yang dibicarakan menguping "gue denger bangke."

  

   Suara dentingan sendok dan garpu menghiasi sebuah restoran dipinggir kota. Terdapat 2 gadis yang sepertinya asik melahap makanan yang mereka baru pesan.

Yup, gadis itu ialah Risa dan Zeata. Sebelum ke stasiun, mereka mampir ke tempat makan dengan alasan belum sarapan.

Ditengah-tengah menikmati makanan salah satu dari mereka memulai pembicaraan "ze, kalo lo ketemu cowo itu lagi gimana?." Kata Risa.

Karena terkejut, Zea keselek makanannya sendiri akibat Risa yang mendadak melempar pertanyaan.

Dengan sigap Risa memberi segelas air disampingnya "ll-lo gpp za?mmh-maaf gue ga bermaksud buat-." Merasa bersalah, risa langsung meminta maaf.

"Gpp kok gue cuman kaget." Setelah memperbaiki posisi duduk masing masing.

Zeata melanjutkan ocehannya "hmm lo tau sendiri kalo gue udah move on. Mungkin gue akan tampil baik baik aja, seakan akan kita ngga pernah ketemu. Dan seperti yang selalu lo bilang, mas jaehyun udah nungguin gue dimasa depan. So, buat apa gue mundur kemasa kelam?." Katanya dengan mengangkat-angkat alisnya dan senyuman yang menghiasi wajahnya.

Risa pun memindahkan bokongnya yang awalnya didepan kini disampingnya dan mennggenggam kedua tangan gadis itu "Gue bangga ze sama lo."

"Akhirnya lo mau dengerin apa yang gue omong."
Seketika Zea memasang wajah tak suka karena temannya itu terlalu PD. "Ck." Umpatnya.

Stasiun Gubeng,

   Hadirin sekalian, dalam beberapa menit. Kereta api *** akan berangkat dari Surabaya menuju Malang. Terimakasih.

"Nggak ada yang ketinggalan ze?." Kata Risa mengingatkan temannya itu.

"Ngga ada, yaudah gue mau pergi ya." Balas Zea tanpa menatap manik yang sedang ia ajak bicara.

"Zee....." rengek Risa, seketika zea memperlihatkan matanya yang sudah tergenang air. Mereka pun berpelukan dan saling menjatuhkan air mata.

Tak perlu hal yang besar, jika hal-hal kecil saja bisa menjadi tempat ternyaman
-Farisa chansia

Jagoan desa namanya raya,
Wajahnya rata, tapi hatinya baja.
Hai semua jangan lupa vote ya,
Kalau ada salah kata diingetin aja.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 28, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mas Ali - Santrimu MantankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang