"Hentikan....! Kumohon jangan bunuh aku."
Pria tua itu tersungkur di tanah. Kepala, tangan dan kaki nya mengalami luka sayatan. Darah mengucur bercampur dengan keringatnya.
Dihadapan pria itu, berdiri dengan marah sosok orang yang ia kenal. Sosok yang sudah dianggap anak sendiri olehnya. Seorang anak laki-laki yang ia asuh sejak kecil.
"Aku tidak akan membunuh mu, Ayah."
Lelaki muda tersebut membuang pisaunya, ia maju dan berjongkok. Pria tua mundur secara perlahan.
"Apa yang kau inginkan, Prince?"
"Kau tahu persis apa yang aku inginkan, Ayah."
Pria tua tersebut hanya diam.
"Kau memegang kunci gerbang menuju kota legenda itu. Berikan padaku sekarang!"
Pria tua itu tetap tak bergerak.
Lelaki muda itu bangun, dan dengan kasar ditendangnya wajah pria tua tersebut hingga pria tua tersebut mengeluarkan darah segar dari mulutnya.
"Cepat berikan kunci itu padaku!"
"Kau memang tidak pernah puas." Ucap pria tua itu lemah. "Sudah aku bilang, kau tidak pantas untuk mendapatkan harta tersebut."
Dengan amarah yang begitu besar, lelaki muda tersebut menendang tubuh pria itu dengan sangat kuat, hingga pria tua itu pingsan di sudut ruangan.
"Aku akan mendapatkan apa yang aku inginkan. Aku selalu mendapatkannya."
×-×-×-×-×-×-×
"Kenapa? Padahal aku sudah memiliki kuncinya. Kenapa pintu ini tetap tidak mau terbuka."
"Kau sudah keterlaluan, Prince."
Pria tua tersebut melangkah ke arah lelaki muda itu dengan terpatah-patah.
"Jadi, kau masih hidup, Ayah. Baguslah. Sekarang bukakan pintu ini untukku!"
Pria tua itu maju, mendekat ke arah pintu batu raksasa.
"Kau yakin ingin memasukinya?"
"Tentu saja. Aku pasti akan mendapatkan harta legendaris itu."
Pria tua tersebut meletakkan kedua tangan nya kearah pintu batu tersebut. Kemudian, terpancarlah sinar keemasan dari dalam ruangan.
"Inilah yang aku tunggu-tunggu."
Pintu batu itu semakin terbuka lebar. Didalamnya terdapat timbunan emas dan harta bermacam rupa.
"Minggir Kau." Ucap Prince masuk dengan mendorong pria tua itu kebelakang.
Mata Prince berbinar-binar.
Lantas, saat Prince hendak mengambil harta tersebut, tiba-tiba saja dirinya menguap, seolah menjadi transparan.
"Apa yang terjadi padaku?"
"Itu kutukan dari harta tersebut, Prince."
"Kutukan itu hanya takhayul. Bagaimana caranya agar aku kembali normal?"
"Tidak ada."
Tubuh Prince lenyap seperti ditelah bumi. Hanya menyisakan bunyi gemerincing koin-koin emas yang berjatuhan dari genggaman nya.
"Kau terlalu tamak, Prince. Semoga dengan hal ini, kau akan menemukan perubahan." Ucap pria tersebut sambil mengucap sebuah mantera.
Pintu batu tertutup. Mengubur semua harta kembali kedalam kegelapan.
Tetapi, niat jahat dan dendam Prince masih berkeliaran. Mencari celah untuk kembali lagi.
Kini 100 tahun telah berlalu. Legenda tetaplah legenda dan misteri akan selalu menjadi misteri, hingga ada seseorang yang berani menguak segalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zamaz : Negeri Emas Yang Hilang
FantasyMelalui secarik kertas usang, Putra tanpa sengaja mengungkap sebuah Legenda kuno mengenai kota emas yang telah lama hilang, Zamaz. Tetapi, untuk mengungkap kenyataan dibalik Legenda tersebut, Putra harus melewati berbagai macam rintangan, dan yang...