Suara jam alarm pun berbunyi dan membangunkan seorang Evan. Evan terbangun dengan mata yang terlihat kekurangan tidur.
Hari itu adalah hari dimana Evan pertama kali memasuki SMP. Itulah kenapa mata Evan terlihat seperti orang yang kurang tidur. Evan terlalu bersemangat untuk hari pertamanya pergi ke SMP sampai ia tidak bisa tidur.
"Naaaak! ayo turun, sarapan udah siap!" ㅡSuara mama Evan dari lantai bawah.
"Iya maa!" ㅡJawab Evan.
Evan pun bergegas ke kamar mandi untuk mandi dan siap-siap untuk sarapan.
ㅡDi lantai bawahㅡ
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Evan yang sedang makan dengan terburu-buru pun ahirnya tersedak.
"Nah kan,, baru aja dibilangin." ㅡSaut mama Evan.
"Ya maaf ma, hari ini kan hari pertama Evan masuk SMP ma! jadi Evan gak boleh telat." ㅡJawab Evan.
"Iya iya, tapi makan dengan terburu-buru itu gak baik." ㅡKata mama Evan.
ㅡBerangkat sekolahㅡ
Setelah sarapan, Evan pergi ke sekolah dengan papanya memakai mobil.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di dalam mobil, papa Evan sadar jika Evan terlihat tegang.
"Tenang aja nak, kamu bakal punya banyak temen kok." (sambil tersenyum) ㅡUcap papa Evan.
Evan yang mendengar itu hanya tersenyum dan menganggukan kepalanya.
Dipikiran Evan yang paling dalam, ia sangat khawatir. Evan dulunya pernah dibully saat kecil, sampai pernah salah satu tulang lengannyanya rusak karena dibully teman-temannya. Evan hanya bilang tangannya terkilir. Tentu saja Evan tidak ingin orang tuanya khawatir karena ia di bully.