Chapter 1 : Penghuni Kamar 204

18 6 0
                                    

Sudah beberapa hari sejak upacara penerimaan siswa baru dilakukan, kini semua orang termasuk siswa penghuni kamar 206 sedang menikmati waktu luang yang diberikan pada mereka sebelum mulai kembali belajar seperti biasa.

Mereka semua harus bisa membiasakan diri dengan baik karena sekolah ini memiliki jadwal pelajaran yang berbeda dengan sekolah lain, sekolah ini menerapkan sistem libur yang berbeda pada setiap kelas.

Misalnya saja kelas music dan kelas seni, meskipun ruangan kelasnya hampir berdekatan, tetapi jadwal belajar dan liburnya dibedakan. Kelas seni libur pada hari senin-selasa sedangkan kelas music rabu-kamis.

Sulit untuk mengakrabkan diri dengan kelas lain jika tidak ada event dari sekolah yang biasanya meliburkan seluruh kelas untuk menikmati festival yang diadakan disekolah. Tetapi hal tersebut tidak terlalu menguntungkan sebenarnya, karena banyak dari siswa disana yang lebih memilih untuk pulang dan bertemu dengan keluarga mereka dibandingkan harus menikmati festival sekolah seperti itu.

Dan pihak sekolahpun mengizinkan hal itu, tentu hal yang sangat jarang terjadi pada sekolah yang memiliki sistem asrama.

Terlepas dari hal itu, penghuni kamar ini ingin sekali akrab dengan tetangga seberang kamar mereka. Ketiganya sedikit heran karena tetangga mereka yang satu ini jarang sekali terlihat berada diluar kamar jika tidak ada jadwal belajar dikelas ataupun kegiatan yang diadakan diclub yang mereka pilih.

Mereka berinisiatif untuk mengantarkan kue sebagai basa-basinya, setelah dirasa persiapannya sudah matang merekapun langsung mengetuk pintu kamar tetangganya itu.

Tok... tok... tokk..

"Permisi, kami tetangga seberang kamar kalian. Kami ingin mengantarkan kue untuk tetangga sekitar"ujar Varrel.

"Ya, anggap saja untuk merayakan masuknya kami kedalam lingkungan sekolah ini dan untuk memperkenalkan diri pada kalian"sambung Lyodora.

"Ini, terimalah" dengan semangat Byanca menyerahkan kue yang mereka bawa kepada gadis berambut hitam yang berada didepan pintu.

Gadis tersebut langsung meletakkan kue nya kedalam kamar, diikuti oleh mereka yang mengira sudah diberikan lampu hijau untuk memasuki kamar itu.

Kedua gadis lain yang sedang sibuk dengan laptopnya kemudian menoleh kearah ketiganya, keduanya kemudian menatap gadis tadi untuk menanyakan identitas mereka pada gadis itu. Dan sang gadis yang mengertipun langsung mempersilahkan tamu (tak diundang) itu untuk duduk.

"Mereka dari seberang, katanya datang untuk mengantarkan kue"jelas gadis itu pada roommate-nya.

Keduanya langsung menganggukkan kepalanya tanda bahwa mereka paham, kini mereka bertiga menatap tamunya itu dengan tatapan meminta penjelasan. Awalnya mereka bertiga bingung dengan cara komunikasi penghuni kamar 204 ini, untung saja Varrel mengerti dan mulai memperkenalkan dirinya sekaligus temannya.

"Ah, perkenalkan kami dari kelas seni. Aku Varrel, Nicholia Varrel Gerard. Dia Lyodora, Lyodora Gillbert Michaelis. Kalian bisa memanggilnya Lyod ataupun Lyodora. Dan yang ini adalah Byanca, nama lengkapnya Byanca Arbyatan Wongratch, kalian bisa memanggilnya Byanca dan jika mau kalian juga bisa memanggilnya Anca seperti aku dan Lyod"ujar Varrel sambil menunjuk satu persatu temannya dan tak lupa senyum manis dari kedua teman sekamarnya itu.

Pemilik kamar hanya menganggukkan kepalanya dan kemudain menatap kerah satu sama lain untuk memilih orang yang akan mengenalkan diri duluan.

"Salam kenal kalian bertiga, aku Estelle Ellua Heint. Panggil saja aku Ellua"ujar gadis yang membukakan pintu.

"Aku Danica Teressa Salvatrice, kalian bisa memanggilku Teressa"ujar gadis berambut pendek.

Kemudian pandangan semua orang kini teralihkan dan tertuju pada satu-satunya orang yang belum memperkenalkan diri, dia adalah gadis berambut coklat yang sedang duduk sambil melipat tangannya.

Friend'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang