Chapter 2 : Penghuni Kamar 206

10 6 0
                                    

Setelah anak-anak ini keluar dari kamar 204, mereka langsung melesat pergi ke kelas seni secepat yang mereka bisa. Salahkan ide mereka untuk mengunjungi tetangga mereka dulu sebelum berangkat ke kelas dan berakhir hampir terlambat seperti saat ini. Untungnya mereka berhasil sampai kelas tepat waktu, ya meskipun dengan nafas yang terengah-engah.

"Psttt.. sebentar lagi kelas akan selesai, kita akan pergi kemana?"tanya Varrel yang duduk tepat dibelakang Lyodora dan Byanca.

Byanca kemudian sedikit menggeser duduknya kebelakang, diikuti oleh Lyodora yang berada disebelahnya.

"Sepertinya kita berdiam diri dikamar saja, bukankah Mr. Raymond memberikan segudang tugas untuk kita pada kelas kali ini?"jawab Byanca.

kedua temannya langsung menatap kearah dirinya, mereka berdua tidak menyangka jika Byanca yang tidak bisa diam dikamar sedetik saja bisa mengusulkan hal seperti itu karena tugas yang tengatnya masih 3 hari lagi itu.

"Hei, tenanglah kawan. Bukankah tengat dari tugasnya masih 3 hari lagi? Untuk hari ini kita bersenang-senang saja dulu, lagipula tugasnya dikumpulkan saat kita libur jadi sepertinya tidak masalah karena akan dikumpulkan pada pertemuan kita dihari rabu"ujar Lyodora.

"Aku juga inginnya seperti itu, Lyod. Tetapi setelah melihat banyaknya tugas itu aku lebih memilih mengorbankan waktuku untuk mengerjakannya, terlebih lagi itu dikumpulkan saat hari pertama kita libur. Aku tidak ingin membuat waktu liburku terpakai untuk mengerjakan tugas ini"jawab Byanca lagi.

Kini bukan hanya Lyodora yang menghela nafasnya, tetapi Varrel yang berada dibelakang mereka pun ikut mengehela nafasnya kala mendengar ucapan Byanca, terlebih lagi niatnya itu seperti tidak bisa dipatahkan sama sekali.

"Baiklah jika itu keputusanmu, Anca. Kau bisa mengerjakan tugasnya hari ini seperti yang kau mau, tetapi sepertinya kami tidak bisa menemanimu dikamar. Kami memiliki rencana kami sendiri, maafkan kami kawan"ucap Varrel sambil menarik tangan Lyodora karena kelas telah berakhir dan meninggalkan Byanca sendiri dikelas itu.

Lyodora-Varrel Side

Karena Byanca menolak rencana mereka, lebih tepatnya rencana yang dibangun oleh Varrel dan Lyodora tanpa mengajak Byanca berdiskusi. Keduanya tidak memperkirakan bahwa Byanca akan menolak untuk pergi bersama mereka dan berakhirlah rencana mereka berhasil dengan manis.

Keduanya kini sedang berada di museum seni, sayang sekali Byanca tidak ikut. Anak itu sangat menyukai seni sehingga ia bahkan hapal semua karya seni yang ditampilkan hanya dengan melihat gambarnya pada selembaran yang dibagikan oleh club pencinta seni.

Tetapi tak apa setidaknya keduanya bisa menimati jalan-jalan mereka disekolah ini tanpa gangguan dari Byanca yang sudah mengetahui segalanya.

"Hei, menurutmu apakah Anca bisa menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Mr. Raymond dengan baik? Bukankah seharusnya kita juga membantunya, tugasnya akan cepat selesai jika kita kerjakan bersama bukan?"ujar Varrel yang tiba-tiba teringat akan hal itu, ia sempat melihat rancangan tugas yang diberikan oleh wali kelas mereka itu pada buku catatan Byanca dan itu sangatlah banyak.

"Niat awalku juga seperti itu, tetapi kau lihat sendiri bukan jika Anca menolak kita dan memilih untuk mengerjakan tugas itu sendirian? Sudahlah nikmati saja perjalanan kita, jika memang waktu mengumpulkannya benar-benar mepet kita bisa menyalin tugas milik Anca bukan?"jawab Lyodora sambil fokus pada hal yang berada didepannya.

"Apa kau pikir Anca akan membiarkan kita menyalin jawabannya?"tanya Varrel ragu.

"Bukankah kita ini adalah temannya? Pasti dia akan memberi kita salinan tugasnya tanpa diminta sekalipun, percaya padaku"ucap Lyodora dengan yakin.

Friend'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang