menjalani bulan ketiga menjadi seorang pacar merangkap sugarbaby wen junhui. itu pekerjaan minghao yang sebenarnya. menjadi model hanyalah pekerjaan sampingan minghao.
melihat sosok pria jangkung yang ia tunggu daritadi, senyum minghao merekah. sosok yang ia tunggu adalah wen junhui, pacarnya.junhui menarik kursi untuk duduk di sebelah minghao “capek?”
“lumayan. abis ini juga kelar”
“kangen, mau ciuman”
minghao melirik sinis pacarnya “we on public, dumbass”
“oh, really? kalau di rumah mau?” junhui menaikan satu alisnya.
“rot in hell you, junhui”
tawa junhui lepas, senang sekali ia menggoda sang pacar. menunggu di kursi dan memperhatikan bagaimana minghao berpose di depan kamera.
┆❥ crazy in love.
minghao selalu menyukai perilaku kecil yang dilakukan junhui untuknya, seperti menggenggam tangannya atau memeluknya dengan erat. tapi kali ini ia sedikit sebal karena sosok yang besar darinya malah terus merengkuh pinggangnya dengan lengannya sehingga membuatnya sedikit sulit untuk bergerak untuk menyiapkan makanan.
“wen, lepas dulu. aku mau nyiapin hotpot kamu.”
“sayang, kapan ciumannya?” bukannya melepaskan pelukan, junhui malah mengusakan hidungnya di bahu minghao dan mengecupi permukaan lehernya.
“aight, i’ll kiss you”
minghao mengecup bibir junhui sebentar, sebelum yang lebih tua menahan tengkuknya dan memperdalam ciuman mereka. membuat udara dapur sama panasnya dengan air dari hotpot yang mendidih.
junhui melepaskan ciuman mereka dan mematikan kompor, membiarkan minghaonya mengambil napas dengan wajah yang memerah. meninggalkan hotpot di meja makan mendingin.
“kenapa dimatiin kompornya?”
“gajadi, aku gamau makan hotpot. aku maunya makan kamu sekarang”