Musim Dingin

915 107 14
                                    

Winter melongokan kepalanya takut-takut ke dalam ruang osis. Ia sudah mengetuk berkali-kali tapi tak ada suara ataupun sahutan maka ia memberanikan diri mengintip karena pintu ruang osis setengah terbuka dan pantas saja tak ada jawaban karena ternyata di dalam ruang osis tak ada siapapun.

"Permisi Chaeryeong?" Ucapnya pelan.

"Psst...Chaeryeong woy dimana lo??"

Winter memanggil nama Chaeryeong sambil melihat keseluruh ruangan tapi nihil tak ada siapapun. Ia kembali mengutik handphonenya menekan panggilan pada kontak chaeryeong tapi nomornya justru tak aktiv.

Winter menghela nafas lalu membalikan tubuhnya.

"Anjing!" pekik Winter kaget, spontan ia memundurkan langkahhnya dan hampir menabrak pintu ruang osis. Jika orang yang membuat Winter kaget tidak refleks menarik tubuhnya maka bisa saja ia terjengkang kebelakang karena pintu menjadi terbuka lebar.

"maaf, saya ngagetin kamu. kamu nggak papa?"

Gimana winter nggak kaget coba? pas dia balik badan, mukanya bertatapan deket banget sama mukanya Kak Jeno.

"Tadi saya mau tanya kamu nyariin siapa kok ngintip-ngintip tapi kamu malah kaget"

Winter segera menegakkan tubuhnya, "eh hehehehe nggak kok anu...kaget agak banyak kak." 

"Mamaaaaaa, Winter deg-degan diajak ngobrol kak jenooooo" Pekik Winter dalam hati.

"Aku nyari Chaeryeong kak, aku kira dia di ruang osis."

"Chaeryeong udah balik dari tadi sama Sungchan"

Winter menatap Jeno setengah tak percaya, "Lah seriusan kak?? kebangetan Chaeryeong masa lupa kalau gue nebeng, gua udah nungguin juga satu jam." Winter kembali mendial nomor Chaeryeong kemudian mengetikkan dengan cepat sesuatu ke ponselnya.

Jeno tersenyum sambil menatap ekspresi kesal Winter yang menurutnya menggemaskan, tanpa sadar tanganya terulur mengacak pelan rambut sebelah kiri Winter lalu mengusapnya kembali merapikan.

"Eh- kak?" Winter kaget kenapa nggak ada angin nggak ada hujan, Jeno si manusia es ngelus kepalanya.

"Kamu gemesin kalau lagi marah"

Winter bingung ini dia harus bereaksi gimana?? reaksi naturalnya sih sekarang dia lagi pengen koprol, kayang trus mleyot. Gila aja yang diacak rambutnya yang berantakan hatinya.

"ehehehehehe" Winter nyengir bodoh sambil natap malu ke Jeno. "emmm kak Jeno, kalau gitu..aku...aku duluan ya, mari kak."

Winter dengan jurus seribu bayangannya segera pergi dari tempat kejadian meninggalkan Jeno yang tersenyum gemas.

-----------------

Akhir-akhir ini Jeno memiliki hobi baru saat mengawasi Ryujin dari jauh, dia juga jadi hobi memperhatikan gadis berkulit putih pucat dengan rambut pendek yang selalu pergi kemanapun dengan  Ryujin. Jeno juga menjadi senang dan tertarik mendengar cerita Ryujin tentang teman-temanya terutama gadis bernama Kim Winter.

Seperti saat ini Jeno tengah asyik rebahan di kasur kamarnya tapi tiba-tiba Ryujin datang dengan wajah sumringahnya dan berdiri di depan ranjang Jeno dan bercerita. Ah adiknya ini masih saja menggemaskan tingkahnya, Jeno dengan penuh perhatian menyimak Ryujin yang tengah menceritakan keseruan apa yang terjadi hari ini disekolah.

"Trus ya kak udah tau Bu Jihyo galaknya menembus galaksi eh si Somi malah nantangin ya dikejarahlah kita."

Cerita Ryujin pada Jeno tentang aksi bolosnya yang ketangkep basah.

"Terus teman kamu yang namanya Winter itu?"

"Dia itu luarnya doang kelihatan lemah santai tapi aslinya nggak jauh beda dari Somi. Jadi ya jelas ikut nantangin masa bisa-bisa teriak gini ke Bu Jihyo"

Anak Ayah BundaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang