Skip pagi
Di sebuah kamar yg di dominasi warna hitam, abu, dan putih itu terdapat seorang gadis yg masih bergelut nyaman di kasurnya. Matanya yg terpejam itu perlahan-lahan terbuka karena sinar matahari yang masuk melalui sela sela jendela, menampilkan iris merah yg membawa kesan tersendiri bagi orang yg melihatnya.'sudah pagi, sekolah..huh' ia pun berjalan menuju arah kamar mandi untuk acara bersih bersih diri. 'mau di lihat berapa kali pun,wajah ini tidak akan berubah' herannya saat matanya tidak lepas dari pantulan di cermin.
'merepotkan' setelah itu ia berjalan ke arah lemari dan memakai kemeja putih yg rada kebesaran serta celana jins yg ada di atas lutut dan di padukan dengan sepatu sneaker putih serta kacamata hitam yg bertengger manis di kerah baju kemejanya itu menambah kesan manly. Kenapa alza pakai celana dan bukan pakai rok? Karena sekolahnya alza itu bebas untuk pakaian jadi boleh boleh aja kalau mau pakai celana.Ia turun ke lantai bawah untuk mendapatkan sarapannya. Sesampainya di bawah ia tidak menemukan sang kakek maupun sang nenek hanya ada asisten yg membuat sarapan di bawah.
"Tuan, nyonya dan tuan tua pergi ke luar untuk pekerjaan mungkin mereka akan kembali 2 minggu lagi dan saya akan izin pulang ke rumah ibu saya karena beliau sedang sakit. Jika tuan muda merasa kesepian anda bisa membawa teman teman anda untuk datang dan menginap." Jelas asisten tersebut sembari menyiapkan makanan sang tuan dengan telaten. Memang sudah kebiasaan orang-orang yang ada di mansion ini memanggil nya dengan sebutan tuan karna kata mereka itu lebih cocok untuk di pakai.
:Kapan bibi kembali:
"Saya izin cuti selama 1 Minggu apakah tuan muda keberatan?"
: Tidak, bibi pergilah dan semoga beliau cepat sembuh:
"Aamin, kalau begitu saya pamit undur diri tuan muda" pamit sang asisten kepada cucu majikanya. Alza? Ia hanya mengangguk saja.Setelah kepergian sang asisten ia makan sarapan tersebut dengan tenang, lalu mencuci piring yg telah ia pakai tadi. Setelah mencuci piring ia mengambil tasnya yg tadi ia tinggalkan di atas meja makan dan berjalan menuju garasi rumah untuk mengambil kendaraan dan mengendarainya pergi ke sekolah.
Ia menjalankan kendaraan beroda 2 tersebut dengan santai sembari menikmati jalanan yg ada di Swiss ini karena bulan depan dia akan kembali ke Indonesia yg penuh akan polusi. Tak terasa 15 menit sudah berlalu kini ia sampai di depan gerbang yg menjulang tinggi, walaupun gerbang itu sudah cukup tinggi tetapi masih tidak bisa untuk menutupi gedung-gedung yg menjadi tempat ia bersekolah.
Ia masuk ke pekarangan sekolah dan langsung menuju ke tempat parkir roda 2 yg sudah tersedia, untungnya sekolah sepi karna jam masuk sudah lewat 45 menit yg lalu. Mengapa ia di bolehkan masuk? Walupun ia masuk saat pulang sekolah pun itu tidak akan jadi masalah, karna predikat sebagai siswa unggulan tidak pernah tergeser sedikitpun.
Ia kini berjalan di lorong yg sepi di karenakan jam kegiatan belajar mengajar belum selesai. Tujuannya kini adalah menjumpai kepala sekolah untuk mengurus kepindahannya bulan depan.
Tok
Tok
TokSetelah mengetuk pintu ia mencengkram pegangan pintu itu dengan kuat sebelum menghembuskan nafas lelah, ia juga sudah menyiapkan earphone bluetooth untuk berjaga jaga.
"Please come in" setelah mendengar aba aba dari dalam ia pun mendorong gagang pintu agar terbuka
:Excuse me, Sir:
"Alzayyan? What's the need to look for me?"
:I'm going back to Indonesia next month! So please prepare the transfer files!: Tangan kanannya yg berada di kantong celana bersiap mengambil earphone dan memasangnya di telinganya."WHAT...why...why...why...huft fine I'll prepare it for you,But with one condition, you have to take part in the competition that will be held at this school next Sunday!! Do you understand?"ucap sang kepala sekolah dengan keras hingga membuat sekelompok remaja yg berada di depan ruangan kepala sekolah tersebut terkejut.
:I understand sir, thanks:
Tok
Tok
Tok"Excuse me sir, we are students who take part in student exchange activities from Indonesia"ucap salah satu remaja laki laki hingga mengalihkan atensi ke dua orang yg berada di dalam ruangan tersebut berbalik dan menatap pintu tidak tapi lebih tepatnya orang yang lebih tua tersebut. Sedangkan Alza yg mendengar kata Indonesia, ia dengn cepat memakai masker juga kacamatanya agar tidak ada org yg mengenalinya,Ia terlalu malas untuk menghadapi org Indonesia Sekarang ini.
"come here"ucap sang kepala sekolah kepada segerombol remaja tersebut. Lalu masuklah 3 orang pemuda dan 1 orang perempuan,alza yg melihat itu mengeryit kan alisnya. Bukankah mereka karakter novel? Kenapa mereka ada disini? Bukankah harusnya mereka belajar di Amsterdam?. Ia melamun sembari menatap 4 orang tersebut tanpa berkedip.
"Do you know them Alzayyan?"suara kepala sekolah tersebut membuyarkan lamunannya yg sibuk dengan para pemeran novel yg sekarang ini ada di hadapannya.
:No: sedangkan para remaja yg masih diam tersebut terkejut bahwasanya laki laki tinggi yg mengenakan masker serta kacamata hitam tersebut ternyata tidak bisa berbicara. 'jika sudah begini, aku boleh memulainya bukan?' seringai ia terbitkan di balik maskernya.
" Introduce yourselves!"ucap sang kepala sekolah yg perhatiannya tertuju kembali kepada segerombol remaja tersebut.
"Hello sir, my name is farrell Jovian Tabriz, I am a student from Indonesia" ucap seorang pria tinggi di ujung kanan
"Hello sir, my name is Bagas Aleron zafra, i am a student from Indonesia and my twins Bagus Aldrin zafra he student from Indonesia"ucap pemuda yg berada di bagian kiri sembari menepuk punggung orang yang ada di sebelahnya.
"Hello sir, my name is Cheryl Kafifa Mahendra, I am a student from Indonesia"ucap satu satunya perempuan di antara para remaja tersebut
"Hello all, my name is Dimas Razhsx. I'm also from Indonesia, so can we just use Indonesian? " ucap sang kepala sekolah itu sembari memandangi orang di depannya satu per satu yg diangguki oleh para remaja tersebut, hingga atensinya beralih ke pada pemuda di sampingnya yg hanya menampilkan wajah datarnya tanpa berniat memperkenalkan diri
" Introduced Yourself...Zyan" ucap sang kepala sekolah dengan sedikit penekanan di bagian terakhirnya. Yg hanya di tatap malas oleh sang punya nama di balik kacamata hitamnya.
: Alzayyan - tank 2 b- : tulisnya singkat
"Tidak usah pedulikan dia..." Ucap sang kepala sekolah yg sekarang sudah mengambil gagang telefon yg ada di atas mejanya dan mengetik beberapa nomor hingga tersambung dengan sang penerima
Tut...
Tut...
Tut..."Good morning" ucap seseorang di sebrang telefon dengan intonasi dingin
"morning lart, Can I ask your help?"ucap sang kepala sekolah tersebut dengan mengetukkan jarinya ke meja kaca tersebut
"Say?" Suara org tersebut terdengar keheranan
"Come to my office, tell your two friends to come too" ucap sang kepala sekolah itu sembari menyeringai saat matanya menatap orang yang berada di sampingnya
Tanpa menunggu balasan orang yang di sebrang ia mematikan telfon tersebut sepihak dan melanjutkan menatap org di sampingnya sembari tersenyum lebar. Alza yg di tatap seperti itu merasa heran dan tidak benar akan kejadian setelah ini,tak lama setelah itu barulah terdengar suara derap langkah dari beberapa orang yg berada di luar ruangan.
Fefauxi
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Arlene
Teen Fictionseorang gadis sedang duduk dengan tenang sembari menonton televisi yg menampilkan berita tentang keadaan sebuah perusahaan. ia Arlene, seorang CEO dari sebuah perusahaan yg namanya terdengar hingga belahan dunia. tapi nasib berkata lain ia harus men...