prolog

1.8K 195 32
                                    

(y/n) membuka matanya, dia sekarang berada di sebuah ruangan kosong berwarna biru.

"Wah! Dimana ini?" Tanya (y/n).

Tiba-tiba sebuah cahaya berwarna merah muncul membuat (y/n) berteriak karena terkejut.

"WAAAAA! BANASPATI!" (Y/n) berteriak kencang dan berlari menjauh dari cahaya itu.

"Lah, kok malah lari sih anjir!" Ucap cahaya itu heran kemudian mengejar (y/n).

"AAAAAAAAAAH! MENJAUH KAU BANASPATI! AKU ANAK BAIK-BAIK!" Teriak (y/n).

Cahaya merah itu sudah muak dan seketika sebuah tembok muncul di depan (y/n).

Buak!

Kedengarannya sakit, (y/n) gak sempet berhenti dan menabrak tembok hingga terjatuh.

"Kan, gak dengerin orang ngomong sih" kata cahaya itu.

(Y/n) meringis kesakitan "aduh anjir, sakit anjir!" Bentak (y/n) pada cahaya itu.

"Yang sopan dong kalo ngomong tapi gak papa sih, toh gua gak masalah loh ngomong kasar apa enggak" cahaya itu mulai meracau gak jelas.

(Y/n) lalu bangkit dari kubur eh! Bangkit dari duduk maksudnya.

"Oke, to the poin aja ya, ini dimana? Kenapa aku ada disini? Teros elo itu siapa? Cahaya, tapi kok bisa ngomong? Kalo ngomong lewat mana?" Tanya (y/n) bertubi-tubi.

"Er— intinya setelah di bunuh oleh ibu, Lo disuruh pergi ke dunia lain sebagai bentuk belas kasih dia" jawab cahaya itu malas.

"Itu gak menjawab pertanyaan gua anjir!" Bentak (y/n) ngamok.

"Masa bodo!"

"B*ngs*t! ... Btw ke dunia mana gua bakal reinkarnasi?" Setelah mengumpat (y/n) langsung bertanya seolah sudah tau apa inti pembicaraan ini.

"Emm ... Gak tau ya, gua cuman bertugas sebagai penjaga ruang ini, Lo tanya aja sama pemandu Lo di dunia lain itu"

Ting!

Suara notifikasi hp muncul dan seketika (y/n) di tarik oleh lubang hitam berwarna merah.

Cahaya itu heran "lah kok merah?"

"Hmm... Au ah, kalo ada yang salah biar dia aja yang urus" kata cahaya itu cuek lalu menghilang.

.
.
.

Di dalam lubang itu, (y/n) terus terjatuh ke bawah selama beberapa menit hingga, dia melihat langit malam penuh bintang.

Berteriak ketakutan, itu hal yang seharusnya dia lakukan tapi tak bisa. (Y/n) terpesona dengan pemandangan dari atas sini.

Iya dari atas, dia masih terjatuh dan kali ini ia bisa melihat dasarnya.

(Y/n) lalu berteriak saat menyadari dirinya terjun bebas tanpa parasut.

"Waaaaa, anjir gila! Siapa pun tolong gua! Gua kasih coki-coki entar!" Teriaknya.

Sedetik sebelum wajah buluk (y/n) menyentuh tanah dirinya tiba-tiba melayang bagaikan hanako si arwah penasaran.

(Y/n) berkedip beberapa kali, heran? Iya dong. Kaget? Banget malah.

"Wah, elo bisa terbang ternyata" ucap seseorang.

(Y/n) melihat sekitar lalu menemukan seseorang yang tak jelas gender nya cek atao cwk.

"Si- uwaah!- Siapa kau?" Tanya (y/n) sambil menyeimbangkan tubuhnya yang melayang.

"Gua pemandu, ato bahasa kerennya isekai reaper. Sebenernya yang harus gua pandu itu bukan elo tapi orang lain.

Cuman karena ada kesalahan teknis, jadinya elo—" sebelum cwk itu melanjutkan (y/n) menyela.

"Ini dunia apa?" Tanya (y/n) penasaran.

"Anime, kimetsu no yaiba kalo gak salah" seketika mata (y/n) berbinar-binar.

"Beneran? Wah asik dong! Gua bisa ketemu Amane!" Ucap (y/n) senang sampai tak sadar dirinya berputar-putar di udara.

"Eh, terus kenapa gua bisa terbang kek gini?"

"Itu salah satu kekuatan lo di dunia ini, di sini Lo itu punya kekuatan penyihir" jawab cwk itu.

"Kekuatan penyihir tuh, apa aja?"

"Lo baca manhwa 'who Made me a princess' gak?"

"Baca"

"Nah kenal Lucas kan, mirip-mirip kek gitu lah kekuatan lo"

(Y/n) berteriak senang, Hinga mirip orang gila yang melayang.

Sosok itu lalu pergi, sebelum pergi dia mengatakan sesuatu yang membuat (y/n)  gak jadi senang.

"Lo gak boleh ubah alur sembarangan sampai alur utama muncul. Btw buku mantra buat sihir Lo ada di rumah. Rumahnya cari sendiri ya, mandiri!"

"Terus, ini tuh 100 sebelum alur paling awal di mulai, alias 100 sebelum muzan lahir"

"Hah? Yang bener aja anjir!" (Y/n) kemudian berteriak kencang.

"Eh, gua kan penyihir bisa hidup panjang dong" batin (y/n) berfikir.

"Kalo gitu gua tinggal nyari buku mantra terus belajar mantra hidup abadi kan? Hahaha gua ini emang pintar"

Dan Di mulailah misi pertama (y/n) yaitu mencari buku mantra dan lokasi rumah yang tak di beritahu oleh pemandu gak ada akhlak tadi.

Nganu, pemberitahuan! Book ini di buat cuman karena saya gabut. Jadi jangan terlalu berharap.

Gak vote gak lanjut.

Penyihir (muzan x reader) [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang