06.29

1 1 0
                                    

Happy Reading

*
*
~~*~~

Bu Henny hanya geleng-geleng kepala
dengan tingkah mereka berlima terutama Wendi dan sakti.

Sekarang mereka berlima sudah berada dalam kantin, mereka duduk dekat dengan tempat mbok kantin jadi, mereka memesannya melalui tempat duduk.

"Mbok pesan nasi kuning, minumnya teh anget aja seperti biasa, kalian pesan apa?". Sahut Bambang pada mbok kantin dan bertanya pada temannya.

"Samain aja". Jawab Bisma, sakti dan wendi bersama.

"Kalau Lo ?". Tanya Wendi pada Aswad.

"Samain, minumnya air putih". Jawab Aswad singkat dan kembali fokus ke handphone nya.

Sambil menunggu makanan yang sedang dibuat oleh Mbokani, ( Yap nama mbok kantin adalah Mbokani, sebenarnya Mbokani nyuruh mereka panggil Kani tapi mereka nggak mau menurut mereka nggak sopan karena Mbokani lebih tua dari mereka jadi, mereka panggil mbok aja) merekapun sibuk masing-masing dengan handphone dan akhirnya makanan mereka sudah berada di atas meja.

"Makasih mbok". Bisma mengucapkan terima kasih pada Mbokani .

"Sama-sama ganteng, silahkan di makan". Ujar Mbokani.

Disaat mereka sedang makan tiba-tiba Bell pertanda masuk berbunyi.

Kringgg

Kringgg

"Ck... Ya eelahh baru juga masuk 2 sendok nih makanan". Sakti berdecak kesal.

"Habisin dulu baru kita masuk". Timpal Aswad

Setelah selesai makan mereka pun membayarnya pada Mbokani dan berjalan menuju kelas sebelum Bu Henny yang masuk, karena sekarang adalah Tugas Bu Henny yang mengajar, tapi na'as Bu Henny lebih dulu masuk daripada mereka.

"Kenapa baru masuk, ibu kan sudah bilang kalau Bell berbunyi langsung masuk kelas". Ujar Bu Henny dengan berkacak pinggang.

"Maaf Bu soalnya pas Bell bunyi makanan kita belum habis jadi, kita habisin dulu baru masuk". Ujar Bisma menjelaskan pada Bu Henny.

"Betul Bu, kalau kita nggak habisin kan nanti mubazir rugi dong bu". Ujar Wendi membenarkan perkataan Bisma.

"Yaa sudah kalian duduk saja pelajaran akan dimulai". Bu Henny pun menyuruh mereka duduk.

Hening itulah gambaran kelas XI IPS¹ sewaktu kelima siswa yang terlambat tadi belum masuk tapi, setelah mereka masuk, kelas yang tadi senyap sepi ke kuburan berubah menjadi penonton dadakan akibat suara tepukan tangan.

Bu Henny yang merasa terganggu pun menoleh.

"Siapaaa yang bertepuk tangan disaat saya mengajar?". Teriak Bu Henny karena kesal.
"Kalian pikir saya lagi konser nyanyi haa". Sambung Bu Henny.

Murid kelas IPS¹ kaget dengan teriakan Bu Henny akibat tepukan tangan sakti dan Bisma
Semuanya pun memelototi dan mengumpati mereka berdua, sakti dan Bisma hanya cengengesan.

"SAKTI DAN BISMA BUU". Teriak mereka semua satu kelas.

Sakti dan Bisma pun menoleh ke arah Bu Henny yang sedang menatap mereka berdua dengan nafas yang memburu karena emosi.

"Kalian lagi kalian lagi, ngga bosan buat masalah terus ibu capek loh nasehati kalian tiap hari, dan kamu sakti ngga kapok ibu pukul mulu, kalian ke sekolah untuk belajar atau bermain sih, ingat nak orang tua kalian ngeluarin banyak duit untuk sekolahin kalian, mereka rela kerja hujan-hujanan, panas-panasan, sampai mereka jatuh sakit, untuk apa coba, untuk membelikan perlengkapan sekolah kalian agar kalian bisa bersekolah dengan nyaman, Tapi, kalian datang ke sekolah bukan untuk belajar malah ada yang bolos lah, tidur disaat pelajaran berlangsung lah, bermain game lah, dan ribut dikelas saat guru mengajar, seakan-akan kalian tidak menghargai guru yang sedang mengajar, ibu mau tanya, orang tua kalian tau kalau kalian datang ke sekolah untuk belajar?". Nasehat Bu Henny dan bertanya pada mereka berdua.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 03, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ASWANDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang