dan...aku rasa, mencintaimu adalah sebuah hal yang sulit selama aku hidup..
hingga saat kata terakhir mu yang memutuskan untuk pergi..aku masih menunggumu..disini......
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Warning...ini cuma cerita fiksi ya gays...jadi tolong ik...
Aku mengatupkan bibirku,menatap manusia yang berdiri di hadapanku dengan tatapan tak percaya.
Dia?seorang dokter??lalu untuk apa dokter dari Gwangju pergi ke sini?apa rumah sakit ini kekurangan pekerja??
Huffft..ayolah Lee Soo Yeon.. tenangkan dirimu.
"Maaf,tapi kamu sedang apa di kamar Seo Johnny?"
"Aku dengar ada yang memencet tombol darurat."
Kedua alisku bertaut mendengar ucapan nya.Tombol darurat?tapi..Seo Johnny bahkan belum sadar.
"Tapi pasien belum sadar." Ujarku menyangkal ucapan Lee Minhyung
"Tapi aku yakin suaranya berasal dari kamar ini."
Lelaki itu menundukkan kepalanya, Membuatku menggelengkan kepala,tidak percaya dengan apa yang manusia ini katakan.
"Hmm terserah,sekarang mari kita bawa dirimu ke ruangan Jaemin."
Tanganku meraih lengan kekarnya,lalu menuntunnya agar keluar dari Kamar Seo Johnny.Kulitnya dingin,dan aku baru sadar..dia kan habis operasi??kenapa bisa berjalan jalan bebas seperti ini??
Ahhh..keajaiban. Anggap saja begitu okeyy..
Kami berdua menaiki lift menuju kelantai paling atas Rumah sakit ini. Aku yakin Jaemin sedang ada disana.
Ekor mataku melirik objek yang sedang ku gandeng. Wajahnya tampak pucat,sedikit..dengan Perban yang melingkar di kepalanya.
Benarkah dia seorang dokter?
Ahh pertanyaan itu muncul lagi di otakku. Aku rasa aku harus mengurangi prasangka buruk.
Sebelah tanganku meraih handle pintu,membuka nya perlahan agar tak menimbulkan suara berisik,dan..terlihatlah Seorang dokter Na yang sedang memakai pakaian santainya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jaeminn!!!"
"HAH!"
Lelaki itu tersentak,lalu segera membalikkan kursi kerjanya.