CHAP 1

54 3 0
                                    

..Me...
...ame!
Name!!
NAME!!

Terdengar erangan dari atas kasur, menandakan bahwa penghuninya terganggu. Hentakan kaki dari si pemanggil semakin dekat dan menggema di seluruh ruangan. "Astaga (name)! Sudah jam berapa ini?? Sana bangun atau kau akan terlambat di awal semester! "

Titah seorang wanita paruh baya yang sering dipanggil dengan sebutan 'kaa-san'. "Ugh... Iyaiya!" jawab si gadis kesal, sebab waktu tidur manisnya terganggu. Ia menggeram kecil lalu beranjak dari zona nyaman nya tepat setelah mengumpulkan nyawa yg tersisa.

Singkat cerita si gadis bernama (fullname) ini telah sampai di kelas dgn berbekalan roti lapis dimulut nya. 'Membosankan... ', (name) berdecak kesal, ia sangat menyesal telah bangun tadi, lebih baik tidur saja. Sebab tidak ada angin tidak ada hujan, bisa²nya awal semester jam pelajaran pertama jamkos dengan alasan guru yang rapat.

FYI (name) baru saja menginjak kelas 11 atau sering juga disebut kelas 2 SMA, semester 2.

'Lanjut tidur saja deh' begitu pikirnya sebelum niat nya dihancurkan oleh mantan teman SMP nya yang sekarang juga masih betah sekelas dengan nya. Nakamura Rio.

Rio menarik (name) keluar kelas tanpa sepertujuan pihak kedua, (name) mengernyitkan dahinya sambil berjalan dgn malas. "Aaaaaa.. Kita mau kemana sih.." ucap sang empu nya tidak niat.

"Kita akan bertemu Nagisa" jawab Rio tersenyum sumringah. (Name) memiringkan kepala nya heran "Nagisa-kun? Untuk apa?", tanya (name) lagi kepada gadis berambut pirang yang telah berhenti di depan nya. Terlihat ia menengok kesana-kemari mencari seseorang, mengabaikan pertanyaan (name).

Tarikan tangan Rio terlepas, dengan sendirinya kepala (name) ikut menoleh mencari sosok lelaki mungil bersurai baby blue itu. Tidak lama dari situ, pandangan sepasang bola mata berwarna (e/c) itu terfokuskan kepada 2 anak yang sedang berbicara satu sama lain di Koridor. (Name) menatap lekat mereka lalu menarik ujung baju Rio.

" itu bukan?" , Rio segera menoleh ke tempat yg (name) tunjuk dengan kepala nya, ia mengangguk mantap. "Nagisaa!" teriak Rio berlari sambil melambai menuju si cowok. Tidak ingin ambil pusing, (name) menghela nafas lalu mengikuti nya dibelakang.

"Yoo! Nagisa!" sapa Rio dengan segala ke friendly'an nya, merangkul tubuh ramping Nagisa tanpa ragu. Sang empunya hanya tersenyum halus diiringi kekehan pelan. "Ada apa Nakamura-san? Dan.. (Name)-san?"

Jujur (name) tidak terlalu suka jika seseorang memanggilnya dengan embel² begitu, apalagi formal, tapi apalah daya dia karena dia juga tau alasan nya. "Ga tau, aku cuman ngikut Rio" keluh (name) dengan memasang ekspresi sedih yang malah terlihat imut.

"Pfft-"

"Astaga (name)-san.. Apa Nakamura-san menjahili mu lagi?" ucap Nagisa seraya menatap lucu dua sahabat yang kadang akur dan tidak ini. (Name) mendengus sebal setelah melihat reaksi Nagisa yang sama saja malah menertawai nya bukan nya membela nya.

"Ck, gini amat circle gua" gumam (name) miris yang berhasil keluar dari mode sopan n ramah nya, menjadi ooc.ok. Ia sudah tidak tahan berada disini, jika ada portal ke dunia lain, mending dia masuk saja kesana. Itung² bertamasya ria tanpa beban hidup.

Tau² dapet cogan tajir, nikmat apalagi yang bisa melebihi itu. Sprti menang lotre dan rasanya sangat memuaskan. Seketika juga manusia akan besar kepala walau hanya sebuah keberuntungan. Ish ish ish, ada² saja dasar ningen.

Back to story.

Dengan santainya Rio menepuk- atau lebih seperti mendorong pundak (name) bercanda. "Udah ga usah dipikirin Nagisa, dia anaknya emang lebay, baperan ga jelas" ucap nya tertawa ngakak, perempatan imaginer tercetak jelas di wajah (name).

˓╰𝐀𝐊𝐀𝐁𝐀𝐍𝐄 𝐊𝐀𝐑𝐌𝐀ད [Karma X Readers]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang