CHAP 2

26 3 0
                                    

"Astaga kalian ini...." helaan nafas keluar dari mulut Nagisa, ia menggeleng kan kepala nya pusing dengan kelakuan 2 insan ini. "Jadi... Ada perlu apa?" tanya Nagisa to the point. Rio segera menjawab nya dengan cukup semangat, "ah iya! Nagisa! Bisa tolong ajari kami tentang materi ini?"

Sontak seluruh pandangan di lingkaran mereka ((name), Rio, Nagisa, Karma) tertuju pada ucapan Rio, (name) dan Karma yang sejak tadi saling mengintimidasi dengan tatapan menoleh serempak. "Apa ini? Aku baru dengar" bingung (name) yang masih asing dengan perkataan Rio.

"Ah.. Aku lupa ngasih tau, beberapa waktu lalu kamu pernah ngeluh tentang materi ini kan? Nah aku yang baik hati ini ingin meminta tolong pada Nagisa untuk mengajari kita. Sekalian ingat² lagi, hehe" penjelasan Rio diiringi senyuman, ternyata gini² juga dia perhatian, oh sungguh bestie yang baik. (name) yang mendengar itu seketika menangis terharu, dia acungkan jempol pada Rio dan menutup mulut nya dengan tangan yang lain.

"Hwaaaa Rio-nee (sprt panggilan untuk kakak perempuan) memang yang terbaik!!" puji (name) sambil memeluknya erat, Rio hanya memasang senyum bangga, "hehehe~ aku jadi malu" ucap Rio tersipu dan menjadi sedikit besar kepala. Nagisa yang melihat itu sweatdrop lalu ikut tersenyum senang, sedangkan Karma melipat tangan nya ke belakang kepala sambil memasang ekspresi datar seperti biasa.

"Baiklah, aku akan membantu kalian sebisa ku! " jelas Nagisa bertekad, "yoshh bagaimana kalau kita belajar di perpustakaan?" tanya Rio seraya merangkul (name) dan Nagisa dengan dia yang berada di tengah. Mereka menganggukkan kepala nya pertanda setuju. Baru saja melangkahkan 1 kaki pertama, salah 1 dari mereka tertahan dengan kerah baju belakangnya yang di tarik.

"Kamu sama aku saja", (name) melebarkan matanya, ia menoleh kebelakang dan mendapati pelaku yang menarik nya, 'Karma..' batin (name) saat melihat lelaki bersurai crimson cerah itu. Tanpa sadar ia terpana oleh ketampanan Karma dan terus menatap nya dengan lekat.

'Baru kali ini aku melihat wajah nya dari jarak sedekat ini...' batin (name) tertengun.

"Hey, jangan menatap ku seperti itu, aku tampan ya? " ucap Karma sambil menyeringai kecil, (name) sontak terperanjat dan memberontak dengan keras, wajah nya sudah kembali bersemu merah lagi. "Aarrgg lepaskan! Jangan menarik bajuku bodoh!" titah (name) kesal dan mencoba untuk melupakan pikirkan aneh nya yang tadi. Ia terus saja mencoba untuk menyingkirkan tangan kekar Karma dari baju nya, tapi bukan Karma namanya jika menyerah secepat itu.

"Heyy kalian bertengkar lagi??"

"Sudah lah, kita akan belajar bersama bukan? Kalian harus menjadi akur.."

Nagisa dan Rio menjadi pusing sendiri dengan kelakuan dua anak itu, 'seperti mengurus anak kecil saja...' begitu pikir kedua nya. Jika dilihat lagi Karma dan (name)seperti anjing dan kucing, pasti akan saling menggonggong dan mengeong satu sama lain jika bertemu. Masa iya harus dijauhin? Emang kalian mau dijauhin dari Karma? Tentu saja tidak kan, dasar...

"Kau mau apa huh? Lepaskaannn" ujar (name yang sudah mulai merengek, Karma terkekeh geli melihat itu, baginya menjahili dan menggoda (name) itu hal yang sangat menyenangkan melebihi apapun. Ia rasa ia tidak bisa berhenti. Melihat tawa nya, melihat rengekan nya, melihat nya tersenyum, Karma ingin melihat semua nya. Jika boleh bersikap egois, ia ingin menjadi satu²nya orang yang bisa melihat nya.

"Akan kulepas kalau kau setuju akan belajar bersama ku" kata Karma sambil menaik-turun kan alisnya, (name) menggembungkan pipinya kesal, "hah! Iyaiya! Sekarang lepass!". Karma melepas tarikan di kerah (name), sontak (name) terjatuh dengan keadaan kaget, tapi untung saja dia tidak terjatuh sampai terduduk. (Name) menghela nafasnya panjang sambil menggerai kembali rambut nya yang jadi berantakan sebab Karma.

" hmp! Dah ayo!" ajak (name) ngegas dan langsung menarik tangan Karma pergi. Rio dan Nagisa yang daritadi hanya menjadi saksi bisu menatap mereka dengan penuh emosi dan lelah, terutama Rio. "Heh! Tungguin!" Rio berlari mengejar Karma dan (name) yang sudah berjalan cukup jauh, Nagisa menggelengkan kepala nya kembali seraya memijat pelipis nya. Segera ia mengejar di belakang.

-----

Ribuan detik berlalu, cahaya matahari hangat yang mulai meredup memasuki ventilasi² dan jendela gedung sekolah yang megah itu, para murid sebagian besar telah berpulang ke rumah nya, yakali akhirat.

Masing² fokus pada tugas mereka sendiri², tidak ada yang mengajak bicara atau apa, ini juga di perpustakaan, dilarang berisik, jadi daripada mereka di omeli dan pada akhirnya malah di rendahkan oleh murid² SMA Kunigigaoka ini, mereka lebih memilih untuk menghindari masalah.

"hahhh..aku pulang dulu ya!" Rio berdiri dari kursi nya dengan cukup kasar, otomatis seluruh pandangan melihat pada mereka. "Em... Sudah jam segini juga, kita lanjut besok saja" kata Nagisa yang sama² kebelet pengen pulang. Karma menggoyang²kan kepala nya maju mundur dengan perlahan, dia juga sudah mulai bosan berada di sana, dan pada akhir nya mereka memutuskan untuk pulang saja.

Merasa ada yang aneh, Nagisa yang menyadari itu kembali membuka suara setelah selesai merapihkan buku² nya, "(name)-san mana?", seketika semua nya terdiam, mereka juga baru sadar jika sang empunya itu diam saja daritadi, tidak seperti biasa nya yang pasti sudah uring-uringan ga jelas karna tenggelam akan kebosanan.

Setelah mendengar itu, kepala Karma menengok kesana-kesini untuk mencari si gadis bernama (name) itu.

" ummh...."

Telinga tajam Karma menangkap suara seseorang yang melenguh, sontak ia putarkan kepala nya menengok ke asal suara, "ah, (name)", Rio dan Nagisa yang mendengar suara Karma otomatis mengalihkan pandangan nya pada nya. Rio mendekat pada (name) sambil bersidekap dada, " dasar pemalas, gini aja ketiduran" Rio menghela nafas lalu mengambil tas nya.

"Dahlah, aku pamit pergi duluan yaa, Karma tolong jaga (name)" pamit Rio diselingi permintaan pada Karma, "jaga (name)-san baik² lho Karma-kun, jangan mengusilinya terus" susul Nagisa yang malah seperti mengomeli Karma. Karma sweatdrop mendengar perkataan kedua teman nya, kesan nya seperti ia orang yang tidak dapat diandalkan saja, padahal menurut nya, dirinya itu sudah sempurna, si tampan ranking 1, ngurus 1 bocah macam (name) mah kerjaan yang mudah.

"Iyaiya udah sana, mau pergi aja rese" ucap Karma mengusirnya keluar, dia dah lumayan sebal dengan perilaku temannya itu. Setelah sudah memastikan bahwa Nagisa dan Rio telah pergi, Karma kembali ke tempat (name).

Karma menompang dagunya dengan tangan yang ia tumpukan ke meja, dia menatap (name) dengan lekat. terus saja memperhatikan nya sampai² deru nafas (name)pun terdengar jelas di telinga nya. Tangan Karma terulur mengusap kepala (name) lembut, ntah apa yang merasuki nya sampai ia bersikap begitu setelah bertemu dengan gadis yang si gadis itu saja baru mengenalnya beberapa saat lalu.

"Eumm...."

Alis tipis (name) berkerut, terlihat jelas bahwa ia terganggu. Seperti tidak berbuat dosa, Karma terkekeh kecil melihat nya.

"Bangun, sleepyhead"

Karma menurunkan tangan nya ke pipi (name), sedetik kemudian ia melebarkan matanya saat mendapati wajah (name) yang terlihat pucat dan tubuh nya yang hangat. Mulut (name) terbuka sedikit untuk meraup oksigen dengan deru nafasnya yg terasa panas. Seketika raut wajah Karma yang melihat itu berubah menjadi khawatir dan cemas.

Segera ia membereskan alat belajar (name) dan menggendong nya brydal. Di tengoklah (name) yang berada di gendongan nya dengan tatapan sendu.

"Semoga kau baik² saja, (name)"

Karma pun melanjutkan lari kecilnya dan mengantar (name) dengan cepat ke rumah nya.

───────⊹⊱✫⊰⊹───────

Gmn? Masih mau dilanjut?
Untuk chap ini maaf kalau ga bisa panjang².

[04.05.22 // 1163 word]

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 04, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

˓╰𝐀𝐊𝐀𝐁𝐀𝐍𝐄 𝐊𝐀𝐑𝐌𝐀ད [Karma X Readers]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang