I'm not that strong

20 4 0
                                    

Alfa Diego Saputra, cowok misterius itu sedang berkutat dengan laptop dan berlembar lembar kertas berisi berkas dan proposal sekolah. Nasib seorang ketua OSIS.

Ceklek!

Pintu terbuka. Itu Karina. Ketua divisi kesehatan dan olahraga. Karina menyerahkan beberapa kertas yang dijadikan satu. "Hasil rapat tadi, " ujarnya. Diego menerimanya. "Cepet juga."

"Seker gue nggak sabaran mau pulang," Karina terkekeh. Diego memeriksa laporan pertanggungjawaban divisi Karina itu.

"Seker lo Sheera?" tanya Diego. Karina mengangguk.

"Kenapa? Naksir lo sama dia? Lucu lho orangnya," ujar Karina. Diego menatap Karina horor.

"Kenapa bisa lo mendedikasikan kalo seseorang nanya tentang orang lain pasti dia naksir ama tuh orang? Don't judge people by the questions, Kar, dan gue udah cukup sama Maisha" balas Diego. Karina mengedikkan bahu.

"Yang bucin mah beda." sarkas Karina. Diego terkekeh.

"Lah lo nggak nyari? Biar bisa nyaingin bucin gue?"

Karina memutar bola matanya kesal. "Cewek tuh kodratnya nunggu, lagian ngapain gue nyaingin bucin lo? Nggak guna banget." Diego tertawa senang membuat sahabatnya kesal.

"Dahlah, eh btw tuh bocah molor," ujar Karina menunjuk Alesha menggunakan dagunya. "Bestie lo kan? Bangunin sono," balas Diego.

"Percuma, orang mah kalo udah kebo selamanya kebo."Karina dan Diego tertawa.

"Dahlah, gue pulang dulu, bye Pak Kades, gue titip bu RT nya ye," kata Karina seraya melangkah keluar dari ruangan OSIS. Diego hanya terkekeh pelan.

Ia memandang Alesha yang memang sedari tadi tidur di sofa ruang OSIS. Ia memijit pangkal hidungnya gusar.

"Punya wakil kek nggak punya wakil gue mah." ucapnya.

"Les, bangun! Lo pengen gue kunciin di sini?" ancam Diego. Sontak Alesha langsung terbangun.

"Bangun, kebo! Molor mulu lo!"

Alesha berdecak sebal. "Ish! Malesin banget lo!" Alesha mengambil hoodie dan tasnya.

"Lo yang malesin! Wakil tapi kek bukan wakil."

Alesha nyengir. "Lo nggak minta tolong." Diego memutar bola matanya kesal. Alesha kembali nyengir.

"Dah sono pulang! Mau gue kunci ni ruangannya!" titah Diego.

"Siap bos!"

Sepeninggalan Alesha, Diego mendapat pesan dari Daniel, sahabatnya sekaligus Ketua geng REZTORS.

Daniel

Di, hr ini ngmpl
Ad hl pntng. Bsa?

Jam?

18.30

Ok. Gw dtng

Sip.

Setelah mengunci ruang OSIS, Diego langsung menerobos hujan menuju ke parkiran tempat sedan nya terparkir. Ia langsung tancap gas menuju rumahnya.

◌◍◌✯◌◍◌

Sedan Diego masuk kedalam pekarangan rumahnya yang megah. Ia mematikan mesin mobilnya dan diam sebentar.

Hari ini 'dia' dateng lagi nggak ya? Kok feeling gue nggak enak. Batinnya. Akhirnya Diego masuk kedalam rumah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 08, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SCINTILLATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang