Kinanti?

6 2 0
                                    

Bel tanda masuk kelas berbunyi. Semua murid berhamburan masuk ke kelas dan segera duduk di kursinya masing-masing, termasuk Kinanthi dan Ratih. Ratih duduk disebelah Vani, ia teman sebangku Vani yang ramah dan pandai berbaur. Ratih selalu berpikir kritis dalam berdiskusi, Vani suka dari cara pandangnya menilai apapun.

Tak lama dari waktu bel berbunyi. Pak Hery guru mata pelajaran Sejarah Wajib datang ke kelas.

"Van kok aku agak curiga sama Kinanti ya?"

"Curiga kenapa nihh?" Vani tetap fokus pada tulisan di papan tulis dan menyimak pak Hery yangsedang menjelaskan.

"Ada yang aneh gitu."Ratih mengeluarkan buku sejarah wajib dari tasnya yang berwarna babyblue.

Vani mengacuhkan perkataan Ratih.

"Van, kamu dengar nggak sih?!"

Ratih bukan orang baru bagi Vani. Semula dia adalah sahabat pena Vani di media sosial, hobinya mendesain dan membuat gambar menggunakan aplikasi digital, Vani sempat tidak percaya dengan keberadaannya yang menemaninya di masa SMA. Hal yang kurang disuka Vani, dari Ratih adalah orang yang kurang suka pada aturan dan selalu memaksa orang lain. Vani sebagai teman sebangkunya terkadang kewalahan menyikapi sikap Ratih. Beruntung, Vani selalu menjadi pendengar yang baik baginya.

"Iya dengar kok. Ada yang aneh kan sama Kinanti?" Vani tersenyum, lalu menghela nafas,berharap Ratih tak marah dengan sikap Vani.

Ratih menganggukkan kepala, menjawab pernyataan Vani.

"Heh kamu, tidak mencatat ya?!" Pak Hery menunjuk meja Vani dan Ratih

Speechless Vani langsung terdiam. Sepertinya, pak Hery sedari tadi memperhatikan mereka. Vani dan Ratih kemudian di minta untuk menjelaskan materi yang sedang dibicarakannya barusan.

"Ayo kalian berdua maju kedepan!"Pak Hery membentak, dua matanya melotot tajam

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 29, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang