Malam Itu

2 0 0
                                    

Langit sdh mulai berwarna orange menghisi senja pada langit yg indah itu... Tepat di perjalanan pulang menuju rumah seorang pria tegap kini tengah mengendarai mobilnya degan kecepatan sedang... Awalnya dia merasa baik baik saja tenang tanpa gangguan namun mungkin dunia tengah ingin menghancurkan ketenangannya..

Saat dia tengah bersantai tiba tiba saja suara knalpot motor dari arah belakang memanuhi indra pendengarannya membuatnya terganggu. Rasa kesal bercampur penasaran akhirnya membuat dia berniat mengintip keluar jendela. Tepat saat dia ingin membuka kaca mobil sebuah hantaman keras dari belakang jok mobil sport miliknya membut dia berhenti dan langsung melihat ke belakang.

'brak'

Dan.... Benar saja kini mobil sport putih miliknya penyok dibagian jok belakang dgn motor hitam yg masih menancap dgn mobil sportnya

Dengan amarah yg tertahan pria itu keluar menghampiri sang pengendara motor yg menurutnya sangat ugal ugalan

"lu kalo gk bisa make motor gk usah sok jagoo" bentaknya
Sedangkan yg dia peringati hanya mentapnya acuh tak acuh. apa dia tdk tau sedang berhadapan dengan siapa. Pria itupun meneliti wajah org tersebut.
Alangkah terkejutnya ia saat mendapati org yg melakukannya adalah seorang perempuan? Apakah dia tdk punya hati hingga membentaknya terlalu kasar

"gua gk mau tau lu harus ganti apa yg  telah lu perbuat" dinginnya

Gadis itu menatap marchell tak percaya
"apa maksud anda zaya tdk sengaja. jika tadi tak ada yg mengejarku saya tdk akan seperti ini. apa anda tdk melihat saya seorang maha siswi?"
Marchell terdiam dan mulai meneliti kembali gadis di depannya. benar saja gadia itu masih sekolah dan jg.... Kenyataan terahirnya dia adalah  seorang mahasiswi SMA gardanesa yg notabene jg sekolahnya pantas sja wajah gadis itu terasa familiar seperti pernah bertemu namun dimana..?

" baik gw lepasin lo kali ini dgn tiga permintaan"
"tapi gw gk bakal bisa ketemu lu lagi" ucapnya berusaha menolak
Marchell lantas mendekatkan dirinya dan membungkuk menyejejerkan tingginya tepat didekat telinga gadis itu
"gua marchell stevano alexander 12 mipa 1 SMA gardanesa"
Gadis itu terdiam meremang ""marchell alexander? Nama itu sgt familiar " batinya
Tanpa pepatah kata apapun marchell pergi dari kerumuan tanpa peduli dgn gadis tadi yg masih mematung disana

"sepertinya akan ada hal yg menarik" lanjutnya dalanm hati

_💕💕_

 Sesampainya dirumah dia berniat bergegas kekamarnya berniat rebahan dan jg meredam semua rasa lelahnya...

"marchell." panggil reyga~ayahnya~
Marchell yg tadinya sdh berada di anak tangga keduapun berhenti tanpa berniat untuk menoleh kearah sang pemanggil
"papa ngomong sama kamu" dingin reyga
Marchell diam menunggu kata kata yg akan keluar dari mulut sang papa
  "apa papa mengajarimu seperti itu? Lihat papa!"
Marchellpun membalikkan badannya menatap sang ayah intens
"kamu kenapa baru pulang? Kau tahu ini jam berapa?"
Marchell melirik arloji di tangannya dan menatap ayahnya kembali
"ya saya tau" ucapnya santai
"kenapa baru pulang.? Dan dimana mobilmu?"
"ditabrak orang" jawabnya santai
"BAGAIMANA BISA KAU ITU BISA BERGUNA GAK JADI ANAK ITU BARU SAJA IBUMU MEMBELIKANNYA KENAPA SEKARANG SUDAH TERTABRAK" bentak reyga membuuat marchell diam mengepalkan tangannya
"kalo papa punya masalah sama anak papa yang entah sekarang ada dimana jangan dilampiasin ke marchell. Marchell bukan tempat pelampiasan papa" ucap marchell dingin

Seketika reyga diam ada rasa sakit dihatinya namun dia juga tidak bisa menyalahkan marchell karna dia memang sedang marah dan terus saja melampiaskan ke anak itu.

Marchell berjalan mundur dan berlari menaiki tangga menuju kamarnya tanpa peduli akan panggilan sang bundanya di bawah

_💕💕_

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 30, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

marchell stevano alexanderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang