Bukan first story tapi ini bakal jadi prioritas.
Happy Reading all
°°
Sudah hampir 6 tahun sejak Aurnia menerbangkan pesawatnya, sekarang ia menginjak umur 13 tahun dan sudah menduduki kelas 8.
"Dede ayaaa kangen kamu" Ucap seseorang yang memanggil Aurnia lalu memeluk tubuh Aurnia kencang.
"Ya Allah geli ay stop please" mohon Aurnia pada temannya – Ayda Dendra
"iyaa maaf maaf" Lepasnya tangan Ayda dari tubuh Ayaa.
Tidak ada angin atau pun hujan tiba - tiba sebuah pesawat kertas hinggap di meja Ayaa. Karena emang meja Ayaa sebelah jendela dan pemandangannya langsung menuju lapangan outdoor ia langsung melihat ke bawah situ, nyatanya? tidak ada siapa siapa disitu.
Ayda melihat pesawat kertas itu, tangannya memegang pinggang Ayaa, membuat sang empu meringis kegelian.
"Apasi ih geli ajr" ucap Ayaa geli. "Coba lo liat tulisan ini deh?" kata Ayda sambil menunjuk pesawat kertas yang masih berdiam di tempatnya.
"patere pro bono vitae tuae, Aurnia Teretia."
"lo tau ga artinya apaan?" Tanya Ayda pada Ayaa yang sedang terkejut melihat tulisan kecil itu. Merasa di dihiraukan Ayda mencolek pipi Ayaa.
"Ay.. gue sejak kapan bisa bahasa latin?" Tanya-nya kepada temannya bangkunya.
"Ngapain nanya gue anjir? gue aja gatau" jawab Ayda pada sehabatnya ini. "emang artinya apaan sih?" Tanya-nya kepada Ayaa.
"Gatau, gue tau ini artinya apa tapi gue kaya kekunci mulutnya pas gue mau ngasih tau" Jawab Ayaa.
°°
Saat makan malam tepatnya dimana saat Ayaa memberi kertas pesawat itu kepada sang bunda, setelah membuka pesawat itu sang bunda kaget ia rusuh sendiri."Sayang jawab bunda kamu dapet darimana pesawat ini?" Tanya Arlee – Bunda Aurnia.
"tadi dia tiba tiba mendarat dimeja aku bun" jawab jujur Ayaa. Ia sendiri gatau penyebab kenapa bisa sang bunda jadi riweh sendiri setelah membaca isi kertas pesawat itu.
"Sayang ku suami ayo kita harus datengin sekarang jugaa" Ucap Arlee panik. "Bun kenapa panik sih?" Tanya-nya yang masih menunggu jawaban bunda.
Bukannya menerima jawaban yang diinginkan ia – Aurnia, disuruh untuk packing bajunya untuk satu minggu, katanya jangan lupa membawa seragam dan buku paket.
Saat masuk kamarnya sendiri, sinar bulan menerangi kamarnya yang mempunyai atap hanya kaca saja. Cahaya bulan yang datang menerangi kamarnya hingga terlihat kamarnya lebih terkesan lucu.
Ditengah persiapan Ayaa merasa sinarnya sangat mengganggu, entah dorongan dari mana tangan kanan Ayaa seperti memegang sesuatu lalu memindahkannya ke tempat baru. Ia melakukan itu tanpa sadar.
Karena itu cahaya bulan sedikit redup dari biasanya, Ayaa yang tetiba sadar apa yang dilakukannya sangat aneh ia mengerinyit bingung "tadi gue ngelakuin apaan kok bisa bikin cahaya bulan redup " batin Ayaa sambil memperagakan gerakan yang baru saja terjadi.
Sebenarnya apa itu? mengapa bisa? bagaimana bisa? kenapa aku merasa itu adalah hal yang terbiasa? - Aurnia Terentia
°°
Gatau semoga kalian suka, love u 💓see you 🤍
KAMU SEDANG MEMBACA
It's A Paper Plane
Adventure- Sinopsis Siapa yang tidak pernah bermain pesawat yang terbuat dari kertas saat masa kecilnya? mungkin beberapa tidak ada tapi kebanyakan dari mereka ada. Aurnia Terentia. Seorang anak kecil yang polos dan menggemaskan baru saja menginjak umurnya y...