Musim Semi

211 15 0
                                    



di sore yang sejuk ini, ada sepasang kekasih yang kini sedang duduk sembari bergandeng tangan disebuah taman kota. suasana disana tidak terlalu ramai, dan tidak terlalu sepi. cocok untuk mereka menikmati waktu berdua di musim semi ini.

Jaehyuk, Yoon Jaehyuk lebih tepatnya, sedang memandang sang kekasih yang sedari tadi diam. enggan mengatakan sepatah kata. biasanya sang kekasih banyak bercerita tentang kehidupan sehari-harinya. dari mulai hal kecil, sampai hal berat yang menimpa sang kekasih pun sering Jaehyuk dengar. tetapi kali ini berbeda, sang kekasih, atau yang kerap di panggil Asahi ini tidak mengeluarkan sepatah kata.

Jaehyuk menghela nafas kecil. mengeratkan pegangan tangannya, lalu mengelus lembut tangan sang kekasih. Asahi pun menoleh, lalu beberapa detik kemudian kembali berfokus dengan pemandangan di depannya. enggan menatap Jaehyuk.

"Aca, kamu kenapa, hm? kok diem aja dari tadi. ada masalah ya?" tanya Jaehyuk lembut. masih dengan mengelus tangan Asahi, Jaehyuk meraih tangan sebelah kanan Asahi yang menganggur dan menggenggamnya. karena hal itu, Asahi pun menoleh kearah Jaehyuk dengan tatapan sendu.

"kenapa Ca? kamu ada masalah emang? cerita sini sama aku." Asahi menubrukan dirinya kedekapan Jaehyuk. memeluk erat tubuh sang kekasih seakan tak ada hari esok.

Jaehyuk terkejut, tetapi ekspresi terkejutnya langsung digantikan dengan senyuman. ia membalas pelukan Asahi tak kalah erat. dagunya ia taruh di atas kepala Asahi. menunggu kekasihnya untuk bercerita.

"aku harus pulang ke Jepang, Jae. dan aku gatau sampe kapan aku disananya." Asahi mulai bercerita kepada Jaehyuk. walaupun suaranya samar samar karena terhalang oleh dada Jaehyuk yang membuat suara nya teredam. tapi Jaehyuk tetap bisa mendengarnya.

"kenapa kok kamu harus balik kesana? ada keperluan apa?" ucap Jaehyuk dengan masih mengelus punggung Asahi. tubuh kekasihnya bergetar karena menangis.

"g-gatau Jae. Mama aku bilang kalo aku harus kesana karena hal penting. akupun gak dikasih tau hal penting apa itu." Asahi memundurkan dirinya dari pelukan Jaehyuk. lalu mengusap pipinya yang sudah dibasahi oleh air mata.

"dan, lusa aku udah berangkat karena mama udah pesen tiketnya dari jauh jauh hari. jadi aku gabisa batalin." Asahi mendongak dengan mata berair nya. tersenyuk walaupun terlihat dipaksanan. berusaha terlihat baik-baik saja walau sebenarnya tidak. ia tidak bisa jauh dari kekasihnya itu. Jaehyuk yang sudah menemaninya selama kurang lebih dua tahun terakhir.

dan selama dua tahun itulah Asahi merantau dan menjalin hubungan dengan Jaehyuk. disini ia tidak punya siapa-siapa selain Jaehyuk. maka dari itu Asahi sangat tidak bisa jika ia jaih dari jangkauan Jaehyuk.

"gapapa, kamu kesana dulu aja ya? udah setahun juga loh kamu gak kesana. kamu emangnya gak kangen sama orang tua kamu? aku gapapa kok jauh dari kamu sebentar, asal kamu jangan lost contact sama aku aja, ya?" Jaehyuk tersenyum, kembali mendekap Asahi kepelukan hangat nya. Asahi hanya mengangguk sambil membalas pelukan Jaehyuk.

"iya, aku gabakal lost contact sama kamu. nanti kamu disini-hiks jangan cari yang lain ya. tetep fokus mikirin aku aja." ucap Asahi cemberut. walaupun Jaehyuk tidak bisa melihat secara jelas, tapi ia tahu jika Asahi sedang cemberut.

dua hari kemudian...

sekarang matahari sedang terik teriknya, saat siang ini, Jaehyuk sedang mengantarkan Asahi ke bandara. semua sudah dipersiapkan oleh Asahi. ia membawa dua koper besar dan satu tas ransel yang bisa memuat banyak barang. sangat banyak, bahkan sampai membuat Jaehyuk terheran. apa kekasih nya itu membawa semua barangnya?

Asahi menatap sendu kearah layar yang menunjukan jika pesawat yang ia tumpangi akan segera berangkat 30 menit lagi. ia berdiri dari duduknya, lalu menghadap Jaehyuk yang ikut berdiri disamping nya.

Musim Semi [Jaesahi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang