Di sebuah ruangan seorang pria tengah berkutat dengan berkas berkasnya pria itu adalah Vegas Theerapanyakul seorang CEO sekaligus mafia yang di kenal sangat kejam dan ditakuti banyak orang
Tok tok tok
"Masuk" tariak Vegas dari dalam
"Permisi tuan, ini orang yang saya maksud kemarin" ucap sekertaris vegas
Vegas yang tadinya sibuk memperhatikan berkasnya langsung menoleh ke arah sekertarisnya bersama dengan seorang pria manis pria itu adalah apo nattawin yang akan menjadi sekertaris baru vegas
"Jadi dia yang akan menggantikan mu" tanya vegas kepada sekertaris nya yang akan mengundurkan diri
"Iya tuan"
"Baiklah kau boleh pergi" ucap vegas kepada sekertaris nya
"Baik tuan" ucap sekertaris itu sopan lalu pergi dari hadapan vegas
"Kau kemari"
"B-baik tuan" jujur saja apo sangat gugup saat ini
"Siapa namamu" tanya vegas menatap apo
"Namaku apo nattawin tuan" ucap apo berusaha berekspresi biasa
Vegas menatap apo dari bawah dan kemudian menatap wajah apo bibir tipis dan berisi "sungguh menggemaskan" batin Vegas tersenyum tipis
Apo yang mendapat tatapan seperti itu merasa gelisah
"Ahh iya jadi tugasmu liat jadwal ku hari ini"ucap Vegas mengalihkan pandangannya dari wajah apo
" baik tuan"apo segera melihat jadwal Vegas hari ini
"Sebentar lagi ada meeting tuan"
"Baiklah, bawah ini ke ruang meeting setelah itu selesai kan berkas berkas ini" ucap Vegas segera bangkit dari duduknya dan pergi ke ruang meeting
Apo membawa berkas itu ke ruang meeting setelah itu di kembali ke ruangan Vegas untuk menyelesaikan beberapa berkas yang belum terselesaikan
Setelah selesai meeting Vegas kembali keruangan nya, Vegas melihat apo tengah sibuk mengerjakan berkas berkas yang bertumpu kan di meja
"Apo ini sudah jam istirahat apa kau tidak ingin makan" tanya Vegas menghampiri apo
"Nanti saja tuan, saya tidak lapar" ucap apo menatap Vegas tersenyum
"Manis"puji Vegas dalam hati "baiklah" Vegas langsung kembali ke kursinya, saat apo sibuk memperhatikan berkas tanpa dia sadari Vegas sesekali melirik ke arahnya
Sore telah tiba saat Vegas ingin kembali ke mansion nya dia melihat apo yang masih sibuk dengan berkas yang dia berikan tadi
"Apo kau belum pulang" Vegas menghampiri apo
"Akhirnya, ini saya sudah mau pulang tuan" ucap apo bersiap untuk pulang
"Baiklah ayo kita keluar" Vegas berjalan lebih dulu sedangkan apo mengikuti Vegas dari belakang
Saat sampai diluar kantor ternyata sedang turun hujan
"Kenapa harus hujan " kesal apo
"Pulang bersamaku aku akan mengantar mu " tawar Vegas
"Tidak usah tuan saya tidak ingin merepotkan tuan" tolak halus apo
"Kau yakin, lihatlah hujannya semakin deras"
Apo berpikir sejenak lalu menyetujui tawaran Vegas
Selama diperjalanan hanya ada keheningan hingga suara Vegas memecahkan keheningan
"Dimana rumahmu" tanya Vegas memecahkan keheningan
"Di depan sana tuan" apo menunjukkan salah satu rumah yang tak jauh dari situ
mobil Vegas berhenti tepat didepan rumah apo
"Apa tuan tidak mampir dulu" tawar apo
"Boleh" saat merek hendak turun dari mobil sabuk pengaman yang di gunakan apo tidak bisa di buka
"Kenapa susah sekali" kesal apo berusaha membuka sabuk pengaman nya
Vegas yang melihat apo kesusahan segera membantu apo untuk melepaskan sabuk pengaman nya
Deg deg
Jantung apo berdetak kencang ketika Vegas mendekat kan tubuhnya ke arahnya.
"Sudah " Vegas segera menjauhkan tubuhnya dan beranjak keluar sedangkan berusaha menenangkan jantung nya yang berdetak sangat cepat
"Tuan tunggu di sini saya akan mengganti pakaian dulu" apo mempersilahkan Vegas duduk sebelum pergi berganti
Vegas memperhatikan rumah apo dari setiap sudut rumahnya sangat sederhana namun bersih dan rapi
Apo keluar dengan baju kaos dan celana panjangnya
"Tuan mau saya bikinkan minuman" tawar apo
Vegas menoleh ke arah apo. Menatap apo tanya berkedip
"Tuan" panggil apo menyadarkan lamunan Vegas
"Aa tidak perlu, apa kau tinggal sendiri dimana orang tuamu"
"O-orang tuaku sudah meninggal tuan" ucap apo berusaha menahan tangisnya Vegas yang menyadari ucapannya segera meminta maaf
"Maafkan aku, aku tidak berma-
" tidak apa apa tuan"apo memotong ucapan Vegas
Vegas segera memeluk tubuh apo sungguh dia sangat menyesali ucapannya apo menangis di pelukan Vegas menyalurkan rasa rindunya kepada orang tuanya
Vegas melepas pelukannya dan mengangkat wajah apo agar menatapnya mata Vegas tertumpu pada bibir pink dan berisi milik apo