happy reading!!!
Braak!!!
Pintu mahoni ditutup keras menyebabkan suara gebrakan kuat disepanjang lorong remang. Di dalam bilik kamar kelas VIP itu dua insan saling mengejar kenikmatan duniawi, bergerak atas dasar nafsu layaknya tarian primitif.
Kedua lengan tergantung pasrah melingkar pada leher pria yang usianya hampir setengah abad, keduanya saling menggesek mengejar friksi yang sempat tertahan, erangan demi erangan lolos dari keduanya. Kembali bibir mereka terpagut, Taehyung menelan semua desah dan resah Suga. Pergulatan bibir, kecupan demi lumatan, lidah menari mencari kesenangan seperti tak ada lagi hari esok. Begitu intim, penuh gairah, Taehyung segera menggendong Suga membawanya ke ranjang berukuran besar di tengah ruangan.
Semua kesenangan ini bagai pusaran badai, siap menyapu kewarsannya kapan saja. Bagaimana tidak? Menyaksikan bagaimana dada pemuda ini membusung dan bergerak-gerak frustasi dibawah kendalinya, Taehyung segera saja menunduk dan melanjutkan invansi nya pada tubuh indah Suga. Bibir nya mengulum, menyesap dengan kurang ajar pada puting merah jambu yang terbuka.
"Aaah..." Kaki Suga melingkari pinggulnya, menariknya lebih dekat ke arah tempat tidur, ke tubuhnya yang hangat.
Taehyung berhenti, sejenak memperhatikan bagaimana berantakannya Suga saat ini, ia tatap dalam pada manik nya yang hitam, Taehyung bisa saja tersesat didalam sana, entah bagaimana tapi menatap manik Suga waktu terasa berhenti berdenting, sunyi, indah tapi bisa menelannya seperti gargantua di angkasa luar sana.
Wajah nya kini terbenam diantara leher dan bahu yang lebih muda, menghirup aroma Suga yang menenangkan, kembali ada rasa menggumpal dalam ulu hatinya. Seperti rasa kesedihan yang tak tahu datang dari arah mana, rasa nelangsa yang tak tahu apa sebabnya, tidak mungkin pengaruh alkohol bisa membuatnya melankolis tiba-tiba. Baru kali ini selama perjalanan onenight stand nya dia dilanda keraguan seperti ini, seperti ada alarm imajiner menyalak keras diatas kepala.
Si Host mengelus rambut Taehyung lembut, seperti mengetahui perubahan suasana hati Taehyung. "Kau baik-baik saja Taehyung-ssi?"
Taehyung mengangkat wajahnya, tersenyum. "Tentu saja" jawabnya. Tangan lembut Suga mengusap pipi Taehyung, lalu membawanya pada ciuman panas selanjutnya. Dengan cepat Taehyung dan Suga menanggalkan pakaian, melempar sembarangan pada lantai berkarpet di bawah ranjang. Setelahnya Taehyung melahapnya. Cukup rakus. Pengecapnya bergerilya dari perut, lalu dada, pinggang, perut bawahnya hingga terlalu dekat dengan pusat tubuh, lalu kembali ke dada. Terus begitu hingga Suga merasa dirinya akan gila tak lama lagi. Kalau boleh mengaku, tak pernah ada tamunya yang mau repot-repot memperdulikan kenikmatan atau kepuasan dirinya, tak ada yang sebegini memujanya.
Taehyung mmenegak menatap penuh kagum dan tak percaya saat melihat bagaimana celana dalam renda hitam itu begitu sempurna menempel pada Suga, bahkan saat ini dia pikir para angels pada peragaam busana pun kalah menarik. Taehyung dengan gemetar menrenggut kain itu dan melepasnya, tak pernah dalam kehidupan one night stand dia sebegini noraknya. Suga disisi lain terus menyunggingkan senyum seperti menantang Taehyung untuk melakukan hal kotor lebih jauh lagi.
Keduanya sudah telanjang bulat, Suga melabarkan kakinya memberikan akses Taehyung diantara kedua kaki jenjangnya.
"Tidakkah kau terlalu hebat untuk tempat ini?" pertanyaan itu spontan keluar dari Taehyung.
Pertanyaan itu mengundang kerutan di dahi Suga, "ada banyak hal yang tak kau ketahui tentang ku Taehyung-ssi" Suga menampilkan senyum kali ini Taehyung tak bisa membacanya. Jari-jari lentik terlatih membelai penis yang sudah keras, Taehyung menatap lapar pada Suga yang menyeringai.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANATHEMA [TAEGI] ✓
FanfictionSegala sesuatu tentang Suga, suaranya, tubuhnya, aromanya, sepertinya menarik perhatian Taehyung. Dan bagai ngengat pada nyala api, bagaimana dirinya bisa menolak?