Di mansion, Alfian dan Cheryl saat ini tengah mengerjakan tugas kantor. Mereka ingin segera menyelesaikan tugas ini, dan juga segera menangkap si Carlos.
"By, ini perusahaan X.Y ingin bekerja sama. Apa harus ku terima?" Tanya Cheryl.
"Perusahaan itu adalah perusahaan terkenal setelah kita bukan? Lagi pula dirinya dulu sudah pernah bekerja sama dengan perusahaan kita. Terima saja." Ucap Alfian dan di angguki Cheryl.
Beberapa jam kemudian, pekerjaan mereka selesai. Jika ada yang bertanya dimana Violetta, gadis itu saat ini sedang tidur. Karena ini sudah larut malam.
Tok tok tok
"Tuan, ini saya." Ucap Axel yang sedang mode bawahan.
"Masuk." Ucap Alfian.
Axel masuk kedalam ruangan Alfian, pria itu melihat bahwa sang boss masih membersihkan berkas berkas kantor. Menghela nafas sejenak, dirinya membisikkan sesuatu yang membuat Alfian menatap nya tajam.
"Apa dia sudah siuman?" Tanya Alfian dingin.
"Sudah tuan. Hanya saja, sampai saat ini dia tidak ingin berbicara." Ucap Axel.
"Tetap paksa dia hingga dia mau berbicara. Lakukan cara apapun itu." Ucap Alfian tegas.
"Baik!"
ALFIAN
"Abang.."
Alfian menoleh, terlihat sang adik dengan wajah yang masih mengantuk menghampirinya. Alfian berdiri dari kasurnya, dan membiarkan sang adik yang masih sangat mengantuk itu memeluknya.
"Letta, kenapa bangun? Sekarang masih jam 3 pagi." Ucap Alfian lembut.
"Letta pingin tidur bareng abang, tadi Letta dapet mimpi buruk." Ucap Violetta cemberut.
Alfian terkekeh kecil melihat Letta, langsung saja pria itu menggendong sang adik menuju kasur. Alfian menidurkan Violetta ke kasurnya agar sang adik melanjutkan kembali tidurnya.
"Sudah, ada abang di sini. Nanti mimpi buruknya abang usir." Ucap Alfian mengelus kepala Violetta.
"Mmm.."
Akibat elusan lembut dari abangnya, Violetta mulai terjun ke dalam mimpi. Gadis itu memeluk sang abang erat, menduselkan wajahnya kedalam dada bidang milik Alfian mencari tempat yang nyaman.
Akibat nya, Alfian tersenyum lembut. Hatinya sangat senang ketika adiknya, Violetta nya ini manja kepadanya. Entah mengapa, Alfian tidak bisa membayangkan bahwa suatu hari sang adik akan mendapatkan pasangannya sendiri. Ada perasaan tidak rela yang timbul di hatinya ketika membayangkan hal itu.
"Huh... Apakah ini perasaan setiap kakak terhadap adiknya?" Batin Alfian.
~~~~
Di sebuah tempat, lebih tepatnya mirip gudang. Disana ada Axel, Jin Tian, Dion dan Roy beserta beberapa bodyguard di sana. Dan jangan lupakan orang yang mereka tahan.
Axel, Tian, Dion, Roy menyiksa orang itu. Akan tetapi orang itu tidak segera membuka mulutnya, memberikan informasi tentang Carlos.
PLAK
ARRRGHH
"Kenapa kau sangat susah untuk membuka mulut?" Ucap Roy kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alfian [TAMAT]
Fantasía[Karya kedua gw oke.. dan ini juga hasil dari otak gw sendiri. nggak suka? skip aja lah] bagaimana jadi nya, jika seorang cowok dingin tapi pintar nya minta ampun bertransmigrasi ke tubuh seorang cowok miskin yang hanya tinggal berdua dengan adik...