"Eh sakit."
"Sori sori."
Barusan Hanma selesai membebat tangan Toru yang terkilir. Toru nggak suka bau minyak. Dia menolak pas tadi disuruh kasih minyak gosok sama ibunya sama Hanma juga.
Jadi ntar beli salep obat keseleo dulu, karena lagi habis salepnya. Kalau salep kan meresap dan baunya nggak sekeras minyak, jadi Toru nggak keberatan.
Alhasil, ini sementara pakai bebat dulu biar Toru bisa tetap beraktivitas. Tadi, si Toru buruan mandi dan ganti baju gitu, biar nyaman pas dibebat. Asli susah juga mandi dengan tangan terkilir, tapi Toru berhasil juga tadi.
Sekarang Hanma dan Toru ada di kamarnya Toru. Hanma duduk di kursi yang dimepetin ke tepi tempat tidur. Sementara, Toru lagi duduk di tepi kasur situ.
Mereka duduk berhadapan, deket, dan lutut mereka bersentuhan. Tangan kanan Toru udah dibebat, tadi dibantuin Hanma.
"Udah nih," kata Hanma.
Toru menyahuti, "Lo kayaknya udah biasa ngurusin gini."
"Gue pernah begini pas kelas sepuluh, habis tanding basket," Hanma jelasin.
"Oh ... oiya ya?" Toru ikut teringat.
Hanma mengangguk. Dia menggoyang-goyangkan lututnya, bersentuhan dengan lutut Toru. Jadi berasa kalem, seperti nyaman. Toru juga nurutin aja.
Gini nih enak banget begini sama Toru, pikir Hanma. Dia tadi setengah menunduk memperhatikan celana abu-abunya, lalu Hanma mendongak. Dia berhenti menggoyangkan lututnya.
Hanma menatap wajah Toru. Si Toru masih setengah menunduk sambil melamun, entah kenapa dia keliatan seperti malu.
"Toru," panggil Hanma.
Toru mendongak, "Hm?"
Hanma melihat ke dalam mata Toru yang cokelat itu. Ada yang bikin Hanma penasaran, dia masih kepikiran. Hanma bertanya, "Kalo boleh tau, apa lo lagi mikirin sesuatu?"
"Mikirin apa?" Toru balas bertanya.
Kata Hanma, "Gatau. Lo kayaknya kesel pas kita panco tadi. Apa perasaan gue aja."
Toru gabisa berkata-kata. Mana mungkin dia bilang kalo dia kesel ngeliat Hanma sama Yuji. Bahkan Toru juga nggak paham, apa alasan dia kesel.
Temen macam apa gue kalo sikap gue begini, tapi gue ngerasa gabisa ngedukung Hanma sama Yuji, batin Toru.
Dia makin merasa bersalah karena Yuji baik anaknya. Adik kelasnya itu emang likeable, sopan dan gampang disukai.
Kaget banget Toru pas dia lagi konflik batin sendiri, tahu-tahu Hanma mengacak rambutnya. Hanma suka aja ngeliat wajah Toru yang lagi bingung dan mikir.
Tapi seketika Toru menepis tangan Hanma, itu bikin Hanma kaget. Kedua mata Hanma melebar. Hening sebentar.
Toru gabisa menyembunyikan ekspresi enggan di wajahnya. Dia bilang, "Mending lo simpen perhatian lo buat Yuji."
"Hah? Kok tiba-tiba Yuji," Hanma keheranan.
Toru menghela napas, "Maksud gue, kalo lo sama Yuji, lo jangan perhatian sama yang lain, biar Yuji nggak salah paham."
"Gue? Perhatian sama yang lain?" ulang Hanma, semakin gabisa ngertiin omongan Toru.
Toru memejamkan mata rapat-rapat, malu dan seketika merasa bodoh. Hanma pun masih gabisa memahami Toru.
"Tadi kita bahas panco kan, kenapa jadi Yuji?" tanya Hanma.
"Lo kan lagi serius pedekate sama Yuji?" balas Toru nggak peduli sama kebodohannya.
Hanma mengangguk, "Iya, tapi kenapa jadi Yuji. Ada hubungannya sama panco tadi?"
"GAK ADA," jawab Toru.
Hanma mengerutkan kening, "Sikap lo nunjukin sebaliknya."
"Sikap gue biasa aja," Toru asal bicara.
Hanma merasa masih butuh jawaban, "Toru---"
"Udah Hanma gausah dibahas," kata Toru. Hanma diem akhirnya.
Toru juga diem aja. Bener tadi Toru ngajakin Hanma panco buat melampiaskan kekesalan, gara-gara Toru liat Hanma berduaan sama Yuji kemarin.
Soalnya nggak mungkin Toru menghajar Hanma, jadi ya udah kerasin aja dia pakai panco. Tapi akhirnya Toru kena karma, jadi malah dia yang cedera.
Di tengah lamunan Toru, Hanma bertanya, "Mau gue barengin ke sekolah? Boncengan. Sampe tangan lo sembuh."
"Ngapain coba," sahut Toru.
Hanma tanya lagi, "Mau nggak?"
"Hm. Ya udah kalo lo maksa," gumam Toru.
Hanma cuma tersenyum mendengar jawaban yang dia inginkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
falling
Teen Fiction"Gue mau mengacaukan pertemanan kita, karena gue udah nggak anggep lo temen gue. Lo lebih dari temen. Jauh lebih dari itu." ---------- credit cover: pinterest artist @callme_da ---------- 18 Apr 2022 02 Mei 2022