Chapter 1 [Concert]

3.5K 244 7
                                    

Visualisasi Arsènio Galalèo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Visualisasi Arsènio Galalèo

Visualisasi Arsènio Galalèo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Visualisasi Azièl Cashel

•••

Suara gemuruh bass memenuhi gedung tak beratap yang sejak 4 jam yang lalu itu. Acara itu hampir selesai, ini bahkan lagu terakhir yang akan di bawakannya.

Arsenio Galaleo. Penyanyi muda yang entah karena apa tiba-tiba melejit dan menjadi perhatian kaula muda. Setidaknya dalam kurang dari 2 tahun, Arsenio sudah berhasil menjadi idola kebanggan anak-anak muda. Memiliki tampang dingin dan tampan di saat bersamaan membuat perempuan-perempuan semakin liar dengan fantasinya.

"Thankyou atas dukungan kalian semua akhirnya konser gue bisa berjalan dengan lancar. Semoga kita bisa bertemu di konser gue selanjutnya. See you!"

Setelah mengucapkan salam perpisahan, Arsen meninggalkan vanue konsernya itu. Ribuan manusia perlahan mundur dan meninggalkan gedung tersebut. Di back stage pun para kru mulai membersihkan dan bersiap meninggalkan tempat itu.

Arsen, si bintang utama malam itu tampak tengah menunggu seseorang di dalam mobil Rubiconnya. Setidaknya hampir 15 menit menunggu akhirnya orang yang di tunggu-tunggunya datang.

"Maaf kak, aku lama ya?" tanyanya. Nafasnya terengah-engah, sepertinya habis berlari kencang.

"Enggak kok, kakak baru sampai mobil juga." Tangan Arsen terulur merapikan anak-anak rambut lelaki mungil di hadapannya. "Kok sampai keringatan gini sih?"

Bibir si mungil tercebik kesal, "Iya aku ketarik sana-sini sama fans kamu kak! Untung aja aku bisa kabur."

"Kamu terlalu ringan sih, kebawa angin juga bisa." Ejek Arsen, semakin membuat si mungil kesal.

"Kak please deh aku capek, jangan buat aku kesel dong!"

Arsen, si penyanyi yang terkenal dingin dan tak tersentuh itu benar-benar berbeda dengan pemandangan sekarang. Bibirnya tersenyum lebar sampai hampir robek dan tangannya yang mengelus-elus rambut si mungil di depannya

Backstreet [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang