Chapter 3 [Twitter Tragedy]

2.2K 218 8
                                    

Pagi-pagi benar Arsen sudah mendapatkan panggilan dari manager dan beberapa staff agensinya. Bukannya tidak ingin mengangkat, hanya ia tidak ingin mengganggu tidur bocah didalam pelukannya saat ini. Setidaknya hampir 30 notifikasi panggilan tak terjawab masuk memenuhi ponsel Arsen.

Ia berpikir pasti ada yang tidak beres. 3 hari kedepan saatnya Arsen untuk libur dari segala hiruk pikuk pekerjaannya, jadi harusnya saat ini agensinya tidak bisa mengganggunya lagi.

 3 hari kedepan saatnya Arsen untuk libur dari segala hiruk pikuk pekerjaannya, jadi harusnya saat ini agensinya tidak bisa mengganggunya lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arsen segera membuka Twitter dan benar saja, namanya trending nomor 1 saat ini. 'Kenapa lagi sih ini?' pikirnya.

"Gila! Kok bisa Aziel kepublish?" gumam Arsen kesal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gila! Kok bisa Aziel kepublish?" gumam Arsen kesal. Ia sudah berusaha sekuat tenaga agar keberadaan Aziel tidak tercium di muka publik.

"Hah?"

Sialnya ternyata Aziel, bocah itu sudah bangun dan mendengar ucapan Arsen barusan. Arsen langsung mendudukkan dirinya dan Aziel. Suasana menjadi sedikit mencekam karena Arsen tampak sangat marah.

 Suasana menjadi sedikit mencekam karena Arsen tampak sangat marah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Backstreet [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang