Minal aidzin wal Faidzin, mohon maaf lahir dan batin, kalo aku ada salah baik disengaja atau tidak disengaja mohon dimaafkan.
Sebelumnya, aku mau ngucapin terima kasih sebanyak²nya, akhirnya my crush udah sampe 1k readers, ini juga berkat kalian, thank you so much gays
Sasa tengah mengobati luka dipipi Aliza akibat cengkraman Aulia, Aliza meringis pelan ketika tetesan Betadine mengenai lukanya.
"Awww"
"Eh sakit yaa"
"Pelan² sa"
"Iya ini udah pelan kok"Sasa dengan perlahan mengobati luka Aliza dan menempelkan kapas lalu diplester, Aliza tersenyum, ia merasa diperdulikan disaat semua orang tak perduli dengannya namun Sasa berbeda, ia selalu perduli akan Aliza.
"Yaudah lo istirahat, gue pulang dulu yaa, takut mama nyariin"
"Iya sa, makasi yaa"
"Iya za, bye"
"Bye"Aliza tersenyum melihat kepergian Sasa, seketika ia mengingat saat ia sakit Aulia berpamitan kepadanya, dadanya kembali sesak mengingat itu, ia mengambil frame yang terpajang dan memeluknya erat, ia sangat merindukan Aulia yang dulu, perlakuan manis Aulia kepadanya, gadis lemah lembut, namun sekarang semuanya berubah, Aulia sekarang bukan dia yang dulu.
Hari sudah larut, jam menunjukan pukul 11 malam, namun Aliza kesusahan untuk memejamkan mata, ia menatap langit² kamarnya, seketika ia mengingat Aulia.
' semangat za, aku pamit dulu yaa '
' yaudah kamu istirahat yaa aku pulang dulu bye '
Kata² itu terngiang di telinganya, saat ini Aliza benar² merindukan Aulia yang dulu, namun disisi lain hatinya begitu sakit menerima perlakuan seorang Aulia, perlahan ia memejamkan mata dengan memeluk frame dengan erat.
•••
Pagi tiba, Aliza terbangun karena sinar matahari yang masuk dikornea matanya, Aliza beberapa kali menerjapkan mata hingga akhirnya matanya sepenuhnya terbuka, Aliza beranjak dari kasurnya dan pergi mandi.
Aliza sudah siap dengan seragam putih abu²nya, ia menuruni anak tangga, dan duduk dimeja makan untuk makan, seketika ia teringat Kata² Aulia kemarin saat dimall.
' orangtua Lo aja males ngurusin anak Gatau diri kaya Lo '
' miris banget sih hidup Lo, hidup dengan belas kasian semua orang '
Lagi dan lagi dada Aliza sesak, seakan ada batu besar yang tengah menindih paru²nya, hatinya begitu sakit dengan kata² yang terlontar dari bibir seorang Aulia.
Perlahan Aliza bangun dan pergi ke halaman rumahnya, Aliza menyalakan motornya dan menyetir dengan pikiran kosong.
Tak lama, ia telah sampai dihalaman sekolahnya, ia memarkirkan motornya, dan bergegas menuju kelasnya.
"Aliza"
"Hai Nis, ca, sa"
"Za tunggu, itu pipi kamu kenapa?"
"Cuma luka kecil kok"
"Tapi kok bisa 2 bagian pipi gitu yaa"
"Udah biasa gausah khawatir aku gapapa kok"
"Oh oke, moga cepet sembuh yaa"
"Makasi Nis"Mereka tersenyum kearah Aliza, namun mereka bingung, Aliza tak seceria biasanya, akhirnya Sasa bertanya.
"Za, Lo gapapa?"
"Hah? Aku gapapa kok sa, emang kenapa?"
"Ya ngga, Lo ga ceria kaya biasanya aja, apa karna masalah kemarin"
"Aku gapapa sa, serius"
"Ga boong kan?"
"Ngga sa"Bel pun berbunyi, seluruh siswa dan siswi berlarian ke arah kelas mereka.
"Assalamualaikum anak², hari ini kalian kedatangan murid baru, ayok nak masuk"
Aliza tercengang diiringi dengan Sasa, Reyhan, Aulia yang terkejut dengan kedatangan Dikri yakni sebagai murid baru.
"Silahkan perkenalkan diri kamu"
"Hai gue Dikrian El Fatih, biasa dipanggil Dikri, gue dari SMA Darma, gue pindah kesini karna bisnis ayah gue"
"Hai gue Tasya Gabriella, biasa dipanggil Tasya, gue pacarnya Dikri, kita pindah kesini karna ada bisnis dari ayah Kita masing²"
"Sekarang kalian boleh duduk"
"Baik Bu"Aliza masih diam membeku, mendengar itu hatinya begitu sakit, apalagi ia sekarang satu kelas dengan Dikri dan Tasya, Aliza menoleh kearah mereka dan tersenyum kecut, hatinya benar² sakit sekarang.
Pelajaran fisika berjalan sangat lama, membuat para murid bosan dengan ucapan Bu raya yakni guru IPA mereka, setelah lama mendengar Bu raya menjelaskan, bel berbunyi menandakan waktu istirahat telah tiba.
Aliza berjalan disamping Sasa, namun tangannya ditarik seseorang, ia menoleh mendapati Reyhan disana.
"Lepasin Rey"
"Kamu kenapa hindari aku za?"
"Rey, udah cukup selama ini penderitaan aku, semakin aku dekat sama kamu semakin bertambah penderitaan aku Rey, berhenti mendekati aku, aku mohon Rey"
"Tapi kenapa za?"
"Lia mau kamu Rey, hargain dia dan jauhin aku, aku gamau Lia nyakitin aku lagi, kamu mau ngeliat aku mati ditangan Lia hah!"
"Bukan gitu za, perasaan gabisa dipaksain gitu aja, aku sukanya sama kamu, plis jangan hindari aku za"
"Jauhin aku, dan biarin aku hidup damai"
"Za, za"Aliza menghiraukan Reyhan yang terus memanggilnya, Aliza menahan air matanya, saat ini hidupnya hancur, mulai dari Aulia yang berubah, Dikri yang mempunyai cewe didepan matanya, dia sakit hati terus menerus, ia berharap jika ia jauh dari reyhan, hidupnya akan damai, walau ia tau jauh dari reyhan bukanlah hal yang mudah.
Aliza duduk disalah satu meja kantin dengan ketiga sahabatnya, Aliza bercanda tawa dengan ketiga sahabatnya, ia menutupi lukanya dengan tawanya, Aliza menatap Dikri yang tengah menyuapi Tasya.
"Aaaaa"
"Em enak honey"
"Gadis pintar"Dikri mengancak² rambut gadis itu, Aliza yang melihat itu memberhentikan tawanya, lagi dan lagi hatinya kembali sakit, ia benar² mencintai Dikri, melihat Dikri dengan cewe lain saja hatinya begitu sakit, padahal ia bukan siapa² dari seorang Dikrian El Fatih.
"Pulang sekolah mau kemana sya?"
"Em aku mau ke cafe"
"Ke cafe saja kah?"
"Ya honey, aku gamau jauh²"
"Baiklah cantik"
"Ih gausah bikin salting deh"
"Haha, gitu aja salting"Dikri mengelus rambut gadis itu, Aliza yang melihat itu hanya tersenyum kecut, disatu sisi ia senang Dikri bisa tertawa, disisi lain hatinya begitu sakit karena Dikri tertawa bukan karenanya.
"Za, kamu kenapa?"
"Za"Anisa menepuk pundak Aliza
"Eh, iya apa Nis?"
"Kamu liatin apa, kamu liatin Murid baru itu, kamu suka ya sama dia"goda Anisa
"Eh n-ngga kok apaan sih Nis"
"Yaudah deh kalo gamau jujur"Sasa hanya memerhatikan keduanya dengan sedih, ia juga prihatin akan Aliza, ia berpikir betapa sakitnya hati Aliza.
TBC
Hai gays, gimana chapternya, jangan lupa vote, coment, dan share juga yaa, makasi bye
🧡🧡🧡
KAMU SEDANG MEMBACA
MY CRUSH [End]
Teen Fiction"lia..."lirih Aliza "Gue akan selamanya benci sama Lo!"ucap Aulia Aliza El Assegaf, seorang gadis cantik yang memiliki hati yang lembut pula. Menyukai pada lawan jenis memang tanpa sengaja Aliza lakukan, namun ternyata cintanya adalah awal dari ra...