Penyiksaan GxG (4)

5.6K 33 9
                                    

"Piala cece banyak ya." kataku. Novita menjawab bahwa itu piala pertandingan bela diri. Novita ahli bela diri, namun dia tidak ikut UKM bela diri di kampus, dia masih ikut gurunya SMA dulu yang memang SMA ini tidak jauh dari kampus juga (hanya 10 menit naik mobil). Saya semakin kagum dengannya setelah tau dia pandai bela diri.

"Ini bajunya. Ukurannya sama, cobalah satu." Kata Novita sambil membukakan kancingnya. "Ga perlu dicoba.. Pasti cukup." Kataku. Novita ini sedikit lebih pendek dariku tapi tubuhnya lebih berisi. Tinggi saya 163 cm sedangkan dia 161 cm, jadi pasti cukup.

Walau baru kenal dua jam kami sudah ngobrol banyak hal dari kota asal, sekolah, hobi, kekasih, keluarga, sampai dosen yang tidak kami sukai (dia memang asdos, tapi ternyata ada juga dosen menyebalkan dan musuh bersama). Satu fakta menarik, Novita belum pernah berpacaran. Mungkin hormonya eh waktunya habis kebanyakan jujitsu, pikir saya 😅😅

Akhirnya saya pamit pulang. Sampai di kos, saya langsung buka baju, completely naked. Kasat mata si ga ada bekas cambukan rotan dan kabel. Saya pastikan lagi beberapa kali di tempat yang masih sakit. Mirip bekas kerokan sih, tersamar. Bekas rotan malah seperti kerokan yang dikeroki lagi. Kalau bekas sabuk, ga terlihat. Tinggal satu masalah, bilang ke david atau ga..

Masih naked, saya exercise. Saat SMP dan SMA, saya ekskul basket jadi kalau cuma olahraga dasar, saya bisa.. Saya suka bentuk badan Novita, saya juga mau seperti dia.. Sudah lama ga olahraga kerasa pegal juga tapi badan penuh kerokan punya sensasi lain, saya merasa seperti olahraga sambil dicambuk. Fetish apalagi ini 😅😅

Baru mungkin 5 menit latihan, Novita telepon, dia tanya saya sudah sampai kos atau belum dan lagi apa kok nafasnya terengah-engah begitu. Saya jelaskan bahwa saya sedang olahraga. Lalu dia bilang dia mau mampir ke kos saya kalau saya jadi dikerokin karena malamnya dia mau mengerjakan tugas UAS dan langsung saya iyakan karena kondisi sudah aman menurut saya juga saya sedang on menikmati fantasi berolahraga sambil "disiksa" david. Tapi ga ada david, novita juga boleh.

Setelah saya beri alamat kos, saya pakai kaos dan celana semalam tanpa dalaman, semprot pewangi ruangan sedikit agar bau jeruk bukan bau keringat. Tidak lama novita telepon dan saya keluar membukakan pagar. Ternyata dia jalan kaki, baguslah tidak perlu repot lagi memasukkan mobil.

"Maaf ya, sil.. Nanti malam cece ada janji kerja tugas, jadi kerokannya sekarang aja ya." Novita kembali menjelaskan. Saya jawab gapapa siang ini juga boleh karena saya juga ga ada kegiatan tapi saya mau mandi dulu karena banyak keringat.

Masuk kamar, saya beri novita teh botol dingin lalu saya ambil handuk dan baju ganti lalu mandi.. Selesai mandi, saya sempat mengeringkan rambut dulu sambil ngobrol dengan Novita.. Dan basa basi selesai, saya menawarkan diri untuk dikerok. Saya ambil koin dan minyak kayu putih lalu serahkan ke Novita.

Topless, malu dan sensasi eksib saat saya buka baju di hadapan Novita kembali menguat.. Duduk di ranjang, saya menoleh. Rupanya Novita malah diam melihat saya.. Novita langsung mendekat dan duduk di belakang saya. "Wah camermu memang hebat.. Gosong semua ini." kata Novita sambil mulai mengeroki saya.

Bukannya saya lemah atau manja, tapi kerokan Novita ga kalah kerasnya dengan kerokan David. Cukup sering saya mendesis dan menggeliat kesakitan. Namun tiap kali Novita menawarkan untuk dipelankan, saya seakan tidak rela penyiksaan ini berlalu dengan mudah. Dengan alasan agar anginnya keluar semua, saya tetap membujuk Novita untuk meneruskan kerokannya dengan bertenaga.

Bagi saya ini challenge, yang kerokin saya cewe jadi saya ga boleh manja. Dan karena bibit gxg sudah ada sebelumnya, saya cukup terangsang menikmati rasa sakit kerokan Novita dan ketegasannya untuk mengabaikan desis kesakitan saya. Dan satu lagi, Novita ini orang asing (yang aman dan menarik) sehingga selain bdsm dan gxg, sisi eksib saya juga terpuaskan. Namun sayang Novita termasuk cewe normal dan lurus, setidaknya itu yang saya tau. Jadi kerokannya tidak ada kelanjutannya 😅

Kedekatan saya dengan Novita makin erat. Saya juga akhirnya berkenalan dengan seorang sahabat Novita (kakak kelas saya juga). Dan saya bahagia di posisi adik angkat mereka (karena sering ditraktir) walau kadang mereka cukup menyebalkan dan melakukan "bullying".. Di antara kami bertiga, payudara saya yang paling rata dan pernah beberapa kali payudara saya "disiksa" agar cup sizenya membesar..

Jadi saya dipegangi, lalu lengan saya ditarik ke belakang sehingga payudara saya lebih menonjol lalu diremas-remas. Kadang sampai sakit sekali. Untungnya atau mungkin sayangnya, ga ditelanjangi.. Hehehe.

Jadi selain dengan David, saya punya partner kerokan baru yaitu Novita.. Walau sebenarnya tidak pernah terjadi hal yang lebih dari kerokan, tapi nafsu gxg saya sudah cukup terpuaskan. Namun puas itu tidak bertahan lama. Saya melihat peluang dari kaca mata lain.. Di sekitaran kos saya ini banyak cewe juga dan mungkin jika beruntung saya bisa kerokin salah satunya yang cantik dan menarik yang suka kerokan tentunya. BDSM saya pesimis waktu itu..

Jadi saya mulai lebih ramah ke beberapa cewe yang sekira saya feminim dan wajahnya enak disiksa (dikeroki maksud saya).. Nah beginilah awalnya saya suka menyiksa cewe. Dari kerokan. Dan hampir semua target sasaran saya mau dikeroki. Walau juga sama tidak ada kelanjutannya setelah kerokan, tapi itu sudah lebih dari cukup..

My BDSM JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang