01.Penghianatan

55 7 0
                                    

"Jleb..... " suara tusukan pisau bergema di sebuah apartment yang mewah.
"Uhhh.... " suara dengusan terendam keluar dari mulutnya.

" Hahaha... Kau sendiri tak menyangka bukan bahwa kau akan mati dibawah tanganku, temanku tersayang.. " suara terbahak-bahak terdapat dari sisi lain.
"Me-mengapa..? " tanya lisa terbata-bata.
"Kau masih bertanya mengapa? Bukankah sudah jelas aku hanya ingin kau mati" Jawab rekan Lisa, Lina.
"Ta-pi... Kita sudah ber-teman se-sejak lama, ke-kenapa??... " tanya Lisa sambil menahan kesakitan karena tikaman dari rekan sekaligus sahabat karibnya itu

"Apa kau masih ingat waktu dulu saat kita berada di panti asuhan, banyak orang yang menyukaimu, berada di sisimu tapi aku, aku harus bersembunyi di sudut terpencil kedinginan, kesepian, di-bully. Hingga suasana membaik saat kamu jadi temanku, banyak orang mulai bermain denganku tapi itu saja yang membuktikan bahwa aku itu ngga berguna tanpa kamu"ujar Lina dengan gigi terkatup.
" Dan apa kau ingat, Waktu sekolah menengah aku naksir Dean , Ketua OSIS yang mengaku padamu. Dia awalnya mendekati ku,mengajakku untuk berkencan,bagai matahari pagi didalam hatiku, tapi apa!! Huh..dia ternyata diam-diam mendekatiku hanya untuk bisa dekat denganmu Lisa.., hanya untuk dekat denganmu....
Aku tak habis fikir mengapa semua harus berputar di sekelilingmu... Hingga-hingga si tua bangka itu juga terpengaruh oleh pesona jalangmu itu, kenapa ia memilihmu sebagai ketua mafia dan bukan aku, kenapaaa... " Emosional Lina dengan menendang tubuh Lisa yang sedang meringkuk.
"Ahh umm... " Suara terendam Lisa.
"Tapi sekarang aku sudah membalaskan dendam ku, hahaaha sekarang tidak ada lagi Lisa ,yang ada cuma Lina! Lina seorang hahaha... " ujar Lina dengan ekspresi terdistorisi nya.

Lisa yang mendengar cibiran dari Lina hanya terdiam, ia tak habis fikir bila sahabat karibnya ini memiliki begitu banyak keluhan tentang dirinya. Ia memejamkan mata dan menghela nafas, darahnya terus meluap, ia tau ia akan mati dibawah tangan sahabat dan juga  rekannya ini, tapi ia terus berusaha tenang.

"Hehhh... Kenapa kau diam eh? " Cibir Lina. Ia pun membuat seringaian jahat dan berkata pada Lisa.
" Emm.. Apa menurutmu aku tidak baik padamu?? Umm.. Bagaimana kalau kuberikan sedikit hadiah untuk menuntunmu ke neraka??.. " Tanyanya sambil merogoh telfon genggam dari sakunya.
Lina memutar nomor telfon seseorang..
"Tuttt... Tutt.. Tutt.. Tutt... Halo sayang... "
suara pria maskulin dan familiar datang dari telfon Lina.

Deg....
Lisa yang mendengar suara itu memiliki hati yang dingin, ia tak bisa mempercayai suara yang didengarnya.

"Umm... Heyy sayang apakah kamu merindukankuu~~.. " Tanya Lina dengan suara lembut berbeda dengan suara yang tadi dikeluarkan nya saat berbicara dengan Lisa.
" Yaa sayang.. Aku juga merindukanmu, kapan kau akan ke apartemen ku?? Aku sudah tak sabar untuk bercumbu denganmu.. "suara pria itu begitu lembut hingga membuat Lisa menggigil.
" Benarkah??..um....baiklah aku akan bertemu denganmu besok sayangg, dahh muahh.... "Ujar Lina dan menutup telfonnya.

Dia berjongkok dihadapan Lisa
" Hum.. Bagaimana dengan hadiah ku Lisa?? Bukankah itu menyegarkan?... Apa kau merasakannya, rasa sakit dari penghianatan dari orang yang kau sukai? Itu yang  aku rasakan pada saat itu Lisa, sangat menyegarkan bukan?.. " Ujar Lina dengan senyum anehnya.

Lisa hanya diam, ia merasa mati rasa didalam hatinya. Badannya terasa dingin, rasa  sakit di badannya tidak sesakit yang ia rasa didalam hatinya, tidak cukup dengan penghianatan dari rekan dan sahabat karibnya itu, ia juga dikhianati oleh kekasihnya sendiri. Ia memejamkan mata, menikmati sisa nafas terakhir yang dimilikinya.

Lina yang mendapati lisa hanya mengabaikan omongannya pun marah, hingga ia bergegas memukuli dan menendangi Lisa.

Lisa yang kembali merasakan sakit hanya dapat melihat darahnya yang berhamburan, ia merasa sangat menyakitkan hingga kedalaman jiwanya terasa terkoyak. Ia menyadari kesadaran yang mulai kabur, ia pun tersenyum dan berucap " Se-selamat tinggal dunia.. "

(BL) LEXSITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang