Rosie turun bersama Jungkook dan melangkah menuju dapur. Mereka mendapati presensi Taehyung dengan celemeknya sedang menumis bawang untuk membuat sookju namul.
"Gyeran jjim? Kau yang membuatnya, Tae?" Taehyung hanya menggumamkan hmm sebagai jawaban. Manik legam Jungkook terpejam kala menghirup aroma hidangan telur kukus itu, sedangkan air liurnya hampir menetes jika tidak buru-buru ditelan.
"Hati-hati, Kook. Itu masih panas." Rosie yang melihat kepulan asap dari hidangan yang telah tersaji di meja dengan mangkuk batu panas, khawatir dengan tingkah kekasihnya yang tidak sabaran menyuapkan gyeran jjim ke mulutnya.
"Ahh! Ini terlalu panas."
"Bodoh," ejek Taehyung.
"Yak! Aku dapat mendengarmu, Tae." Taehyung hanya terkekeh tanpa mengalihkan fokusnya pada tumisan. "Aku harus berangkat," ujar Jungkook usai netranya memindai salah satu koleksi Rolex yang melingkar di pergelangan tangannya. "Sampai nanti, Sayang." Tanpa kecupan, pria itu bergegas pergi dengan potongan roti yang diapit bibirnya.
Jungkook memang tidak pernah memberikan ritual apapun yang menunjukkan keharmonisan hubungan sepasang kekasih saat memulai aktivitasnya di pagi hari. Dia terbiasa bangun saat sinar matahari yang menyilaukan mata sudah menembus gorden kamarnya. Karena itulah sosok Rosie sangat dibutuhkan untuk memastikan pria berotot itu tidak terlambat bekerja.
"Mana Lisa?" Rosie bertanya setelah mengedarkan manik almond-nya dan tidak mendapati sosok sang sahabat.
"Dia sudah berangkat satu jam yang lalu. Katanya ada pemotretan pagi ini," jawab Taehyung.
"Hmm ... hey! Kau tidak boleh memasak seperti itu!" pekik Rosie saat netranya menangkap kemeja Taehyung yang digulung asal. "Kau harus menggulungnya dengan baik seperti ini." Gadis itu membantu menggulungkan lengan kemeja Taehyung, lalu memamerkannya. "Lihat! Ini tidak akan turun dan mengganggu dirimu saat memasak."
"Kupikir kau akan menggantikanku memasak."
"Kenapa harus?"
"Karena itu tugasmu Ny. Kim. Kau harus membuat suamimu kenyang sebelum—" Ucapan Taehyung tercekat saat ia menyadari gurauannya. "M-maaf, aku tidak bermaksud—"
Rosie menggeleng kemudian mengambil spatula dari tangan Taehyung. "Hanya kali ini saja, Tn. Kim. Upah karena kau akan menemaniku menemui Zee." Senyum lebar mengembang di wajah Rosie hingga membuat netranya menyipit.
"Terima kasih, Rosé." Senyum Taehyung tak kalah menawan dari gadis di hadapannya. Dia melepas celemek, lalu membantu Rosie memakainya.
"Akan kubuat kau tidak bisa berpaling dari masakanku, Tn. Kim," ujar Rosie percaya diri.
"Hmm ... kalau begitu, mari kita lihat seberapa lezat masakanmu itu, Ny. Kim."
Tawa keduanya-pun pecah. Peran kecil dari sepasang suami istri yang tengah dilakoni, nyatanya mampu menjadi hiburan tersendiri bagi mereka.
Taehyung yang sempat merasa kecewa karena Lisa selalu mementingkan pekerjaan dibanding quality time mereka, merasa jika kehadiran Rosie saat ini tengah mewarnai harinya.
Mereka mungkin telah berteman sejak 7 tahun yang lalu, saat Taehyung menjadi mahasiswa senior yang dimandati sang rektor untuk memberikan tur kampus pada mahasiswa baru, yang salah satunya adalah Rosie. Namun dua tahun kemudian, setelah Taehyung menamatkan kuliahnya dan pindah ke Inggris untuk melanjutkan studi, hubungan keduanya menjadi renggang. Hingga kehadiran Jungkook kembali mendekatkan mereka, disusul dengan Lisa yang selama menjadi teman Taehyung saat di Inggris ternyata adalah sahabat Rosie.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNDENIABLE LOVE
FanfictionApa jadinya jika seorang Kim Taehyung dijodohkan dengan Park Chaeyoung? Yang notabene adalah sahabat dari kekasihnya sendiri, Lalisa! Akankah keduanya dapat menjaga hati pasangan masing-masing? ** "Aku tahu ini mungkin terdengar gila, tapi kalian bi...