chap 2

2.8K 301 6
                                    

Helaan nafas yang entah keberapa kalinya kembali di hembuskan oleh pemuda bungsu kesayangan keluarga Jeon. Pemuda manis yang sejak kecil memiliki cita-cita menjadi seorang dokter bedah itu merasa luarbiasa bosan saat harus mempelajari ilmu farmakologi, bukannya menyepelekan namun karena dosen yang mengampu sering keluar topik materi dan malah menyerempet membahas tentang keluarganya menjadikan Jaemin yang selalu antusias dengan segala tetek bengek medis menjadi suntuk seketika. Berulang kali sudah dia melirik arloji yang bertengger di lengannya dan berulangkali pula bungsu Jeon menghela nafas bosan.

Setelah hampir melewati 2 jam setengah untuk mendengarkan cerita tentang dosen mengenai keluarganya yang hampir menghabiskan waktu mata kuliah, Jaemin mengulas senyum lebar nan cerah ketika waktu mengajar dosen tersebut selesai. Muak, Jaemin butuh tambahan energi dari sosok sahabat gembulnya yang hyperaktif.

" Lee Haechan, aku butuh kegilaanmu"







" Tuan Jeon"

Hyungsik yang baru saja menyelesaikan syuting film terbarunya dan mampir di sebuah toko kue lantas menoleh kala namanya terpanggil, entah sejak kapan sekelilingnya langsung di penuhi para wartawan yang menodongnya dengan puluhan kamera.

" Bagaimana dengan syuting film terbaru anda? Apakah sesuai dengan gaya anda?"

" Apa benar kali ini anda beradu acting dengan aktor baru Kim?"

" Bagaimana menurut anda tentang aktor Kim itu?"

" Tolong ceritakan sedikit tentang anak anda"

Hyungsik yang di bantu manager dan dua orang pengawal yang langsung menyongsongnya masih tetap bergeming, tubuhnya terdorong kesana kemari namun bibirnya kelu untuk menjawab pertanyaan para wartawan. Untuk pertanyaan mengenai pekerjaan ia memang akan mengikuti arahan perusahaan namun jika sudah menyeret para putranya seketika otaknya kehilangan fungsi. Bukan maksudnya untuk menyembunyikan ketiga putranya dari media, namun ia hanya ingin menjaga kenyamanan keluarganya tanpa selalu gelisah diuntit dan di ulik dunia tentang segala aktivitas mereka.


Menjadi seorang publik figur bukanlah perkara mudah, segala tindak tanduk kalian seakan akan di nilai oleh seluruh orang didunia. Sebaik dan seburuk apapun kalian tetap akan banjir hujatan daripada pujian. Privasi seolah tak berguna karena segalanya adalah konsumsi mereka. Dan Jeon Hyungsik sama sekali tak menginginkan ketiga putranya merasa tak nyaman akan sorotan kamera, terutama si sulung yang sangat menjunjung tinggi privasinya.

" Kau tidak apa-apa?" Tanya manager setelah mereka berhasil kembali kedalam mobil. Para wartawan sedikit menyingkir saat mobil dihidupkan dan sopir membunyikan klakson tiga kali.


" Hyungsik!"

" A-ah, ya?"


Manager menggelengkan kepala merasa tak habis fikir dengan artis yang telah lama ia temani itu, " Ada apa? Sejak di tengah kerumunan kau tiba-tiba melamun"

" Ada yang kembali menanyakan tentang ketiga putraku" jawabnya lesu, manager menatap miris artisnya. Selalu seperti ini jika ada media yang mendesak ayah tiga anak itu untuk membuka rahasia keluarganya.

" Tidak usah kau pikirkan, abaikan saja. Jalani seperti biasanya dan aku juga akan menjamin bahwa semuanya akan baik- baik saja"

3Jeon's [ Minwoo, Taekook & Nomin ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang