01. Ini Hanna

5 0 0
                                    

"FIVE, SIX, SEVEN!" ucap seorang perempuan yang kira kira berumur 20 tahun-an. "GOOD JOB!" puji nya melihat Gadis itu mengerakkan tubuhnya dengan baik.

"Repeat that move again!" perintah nya.

Gadis itu meliukkan badannya sambil mengatur nafasnya nya yang kian menjadi cepat. Lalu pelatih wanita itu berjalan ke arahnya dan berdiri tepat di depan kaca yang besar. Hari ini ia sedang berada di tempat latihan seperti jadwal biasanya.

Kemudian gadis itu mengikuti gerakan pelatihnya dengan sangat baik, membuat wanita itu tersenyum. "That's good job. Kita ulas versi full nya ya!" Wanita itu langsung berdiri dan bergerak ke arah pemutar lagu. Lalu memutar lagu Sad Girl Luvv Money.

Kedua perempuan itu mulai menggerakkan tubuhnya sesuai irama, "YEA THATS GOOD HANNA" puji Almira yang di ketahui adalah pelatih Hanna.

"FIVE! SIX! SEVEN! EIGHT!" teriaknya kemudian saat bagian favorit nya dan Hanna tiba di alunkan. Lalu mereka tertawa saat musik sudah mati dan bertepuk tangan untuk menyemangati masing masing.

Hanna bergerak untuk duduk lalu memanjangkan kakinya sambil menetralkan nafasnya. "ARGH!" teriaknya meluapkan rasa lelahnya. Lalu menatap pelatihnya yang kian melakukan hal yang sama, lalu mereka sama sama tertawa.

"Jadi jadwal lo kapan lagi ke sini, Han?" tanya Almira sambil mengambil handuk untuk me-lap keringat nya.

"Lusa, kak. Lo tau." ucapnya lalu mengikat ulang rambut nya.

"Lusa ya? Lo sama Artha dong," katanya.

"Eh iya? Lusa lo ke Malang ya?" tanya Hanna, lalu mengikat tali sepatunya.

"Iya, Han. Baik-baik lo sama dia, dia kan cepu," kata Almira lalu berpelukan singkat pada Hanna.

"Santai, kak. Gue dateng kok. Gue pulang duluan ya, see you next time kak Al." Hanna kemudian mengambil ransel dan botol air mineral nya, sambil melambaikan tangan nya pada Almira.

"OKE SEE YOU HANNAA!" ucap Almira menutup percakapan mereka sore itu. Dan ia bangkit dan mulai membereskan ruang latihan itu.

Hanna berjalan di lorong dan menyapa beberapa pelatihan murid murid yang seperti nya. Sambil berbincang ringan ia menunggu taxi yang sudah ia pesan. Setelah melihat BK yang pas dengan yang ia pesan, Hanna masuk dan menutup pintu taxi tersebut dan berdoa semoga ia sampai ke rumah dengan selamat.

***

Hanna sampai di rumah besar yang bernuansa putih itu, ia masuk dan di sapa oleh beberapa pelayan yang bekerja di rumahnya. Hanna tersenyum sambil menyapa beberapa pelayan yang menyapanya.

"Non Hanna, mau makan apa malam ini? Biar di masakin. Hari ini nyonya besar tidak pulang," ucap seorang pelayan yang membuat langkah Hanna berhenti di tangga, lalu menoleh ke belakang. "Hanna makan apa aja ya, hari ini Abang pulang nggak?" tanya Hanna.

"Kurang tau non Hanna, tapi kayaknya iya." jawab pelayan itu.

"Iya udah sesuai selera Abang aja," Hanna berlalu masuk ke kamar nya, dan mengunci pintu.

Hanna duduk di pinggir kasur dan mulai membuka bajunya, masuk ke kamar mandi dan menghidupkan shower. Gadis itu menekan shampoo dan mengusap cairan itu ke rambut nya. Lalu mulai melakukan ritual lainnya untuk merilekskan badan-nya.

Hanna keluar dengan handuk di tubuhnya dan memakai kaos pink polos dengan celana sebatas paha berwarna putih dan kaus kaki senada dengan celana nya di atas mata kaki.

Hanna duduk dan mulai membuka laptopnya dan mengerjakan beberapa tugas dari sekolah nya, sampai tak sadar ia tertidur dengan nyenyak di meja belajar nya.

***

Hanna bangun subuh subuh untuk menyelesaikan tugas nya yang sempat tertunda sore semalam. Parah nya saat ia terbangun ia masih di meja belajar, yang membuat Hanna buru buru pagi ini untuk mengerjakan nya.

Hanna mengambil tas baby pink nya lalu memasukkan beberapa buku penting, beberapa koleksi stationery berwarna warni miliknya. Lalu menenteng tas nya di pundak dengan tangan kirinya menenteng sepatu hitamnya.

"Selamat pagi nona Hanna," sapa pelayan. "Selamat pagi juga," Hanna tersenyum lalu ia menerima bekalnya dan memakan sarapannya.

"Sopir sudah siap, Nona. Sekarang sudah pukul 06.30" ucap seorang bodyguard yang bertugas untuk menyiapkan sarana untuk Hanna pergi ke sekolah.

Tak lupa tas dan gitar ungu muda yang di siapkan oleh pelayan nya, Hanna berangkat dan masuk ke mobil yang mengantarkan nya ke sekolah nya.

***

 Hanna Janavica

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hanna Janavica


RuthLeony
Medan, 12 Juli 2022

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 12, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Gérald : Hanna Boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang