Setiap orang pasti merasakan yang namanya 'JATUH CINTA'. Kata 'cinta' terkadang membuat seseorang berubah 180 derajat. Jantungnya akan terus berdebar saat melihatnya, ataupun bersamanya, dan mengenai hal-hal yang berkaitannya. Entah itu hanya perasaanya, ataupun halusinasinya, akan tetapi cinta bisa membuatmu selalu melihatnya, dan terpikir tentangnya.
Begitu halnya dengan Amira Nadia. Gadis berusia 20 tahun itu tengah bekerja disebuah restoran menjadi seorang koki. Koki, sebenarnya profesi itu tak cocok dengannya. Masakannya yang terkesan biasa saja, namun dengan wajah cantiknya mampu memikat para tamu untuk melihat wajahnya. Wajahnya yang terkesan seperti Artis membuatnya mampu terkenal. Bahkan tak sengan beberapa perusahan ternama menawarkannya untuk menjadi artis. Akan tetapi itu bukanlah tipe nya. Menurutnya, menjadi seorang artis bukanlah hal yang mudah. Mereka akan selalu dibatasi baik dalam makanan, pakaian, bahkan sikap dan prilaku harus benar-benar dijaga. Agar tak terjadi rumor yang tidak-tidak. Bahkan kehidupan romansanya pun akan dibatasi, dan mungkin saja tidak diperbolehkan. Dengan kehidupannya yang tak ada kata romansa membuatnya sangat tak ingin menjadi seorang artis, kehidupannya yang tak ada romansa akan suram jika ia menjadi artis yang tak diperbolehkan untuk memiliki kisah romansa.
Kue besar berwarna merah muda dengan tulisan 'Happy Anniversary'dibawa oleh Ami. Dengan hati-hati ia menaruh kue tersebut diatas meja. Menyalakan lilinnya dan meninggalkan pelanggannya. Ami melihat dua sepasang kekasih itu tampak bahagia. Lima tahun mereka menjalin asmara, dan kini si pria tengah melamarnya di Anniversary ke lima tahun. Sungguh pemandangan yang membuat seorang Ami merasa iri. Pasti akan merasa bahagia jika ia bisa memiliki seorang kekasih. Akan tetapi dengan kehidupannya yang tak baik-baik saja, membuatnya mengurungkan untuk mempunyai seorang kekasih. Wajahnya memang cantik, tapi latar belakangnya membuat semua laki-laki yang dekat dengannya malah menjauh tak kala mengetahui kehidupan aslinya.
Waktu menunjukan pukul 10 malam, yang artinya sudah waktunya pulang. Ami berjalan menuju lemari tempat menyimpan barangnya. Saat hendak masuk ia mendengar rekan kerjanya membicarakannya.
"Lo tau gak sih? Si Ami tu di istimewakan sama si Bos, mentang-mentang wajahnya cantik, dia cuman nganterin kue aja gajihnya paling gede. Kesel deh gue!"
"Bener kata lo Mey, adonan dia waktu buat kue juga gak seenak kita. Kok dia bisa kerja di sini sih? Apa jangan-jangan-"
Belum sempat melanjutkan perkatannya, Ami langsung masuk dan mengambil barangnya di dalam lemari. Rekan kerjanya terlihat terkejut dan saling menatap satu sama lain. Ami memasukan semua barangnya kedalam tasnya. Ia langsung pergi meninggalkan rekan kerjanya. Sebelum pulang, ia menyempatkan datang ke ruangan bos nya. Jika diingat, betapa bodohnya ia. Kenapa ia harus resign di tempat kerjanya? Tapi ia melakukan itu untuk keadilan rekan-rekan kerjanya. Ia tak mau diistimewakan dengan cara yang salah. Terlebih ia memang tak pandai memasak.
"Ami tunggu!" suara seorang pria yang Ami tebak adalah bos nya. Aldo pria berusia 27 tahun. Aldo merupakan teman kecilnya, akan tetapi walaupun ia teman kecilnya tapi ia sekarang adalah atasannya-ah tidak mantan atasan lebih tepatnya.
"Iya pak?" Aldo, pria itu tampak kesal dengan panggilan 'pak' oleh Ami. "saat berdua jangan panggil pak ataupun bapak, aku gak suka." Ami hanya tersenyum dan mengangguk mengerti.
"Kamu yakin mau resign? Kamu udah punya kerjaan baru?" Ami menunduk ia menggelengkan kepalanya, menarik napas dalam dan membuangnya kasar. Ia masih bingung untuk bekerja dimana, lulusan sekolah yang hanya sampai SMA membuatnya kesulitan mencari pekerjaan. Akan tetapi ia tak selemah itu, ia akan terus mencari pekerjaan untuk kehidupannya. "Aku yakin, akan ada kerjaan yang pas buat aku." Aldo tersenyum dan mengacak rambut Ami.
"Kalau gitu, aku pulang ya." Ami meninggalkan Aldo yang masih menatapnya. Hingga dibelokan, Ami berbalik dan melambaikan tangannya yang dibalas oleh Aldo. "semoga bener perkataanmu Mi." Setelah Ami tak terlihat, Aldo langsung masuk ke restorannya.
Diperjalanan, Ami melihat sekitar yang dipenuhi dengan sepasang kekasih dan juga keluarga yang bahagia. Ia ingin merasakan keduanya, tapi itu adalah takdirnya. Ia tak bisa merasakan keduanya.
Sampai di depan rumahnya, ia terdiam mematung. Ada rasa benci, amarah, sedih dan takut secara bersamaan. Sampai ia memberanikan membuka pintu dan masuk kedalam rumah. Keadaan yang sangat kacau adalah penampakan awal saat ia masuk kedalam rumahnya. Berantakan dan bau alkohol membuatnya menutup hidungnya. Dengan kesal ia membereskan semuanya. Saat hendak membuang sampah, ia melihat ayahnya yang tersungkur dijalan. Ami duga, itu dikarenakan ia mabuk. Air matanya menetes begitu saja.
Membuang sampah pada tempatnya dan membawa ayahnya kedalam rumah. Bau alkohol sangat jelas dari tubuh ayahnya. Ia membaringkan ayahnya di sofa kecil diruang tamu.
"Ayah kapan sih berubahnya? Kenapa Ayah masih mabuk?" Air mata yang ia tahan sedari tadi kini keluar lagi. Baginya itu sangat menyakitkan. Ibunya meninggal, dan ayahnya pemabuk dan penjudi. Tak segan saat ayahnya meminta uang kepada Ami dengan memukulnya bahkan menyiksannya. "Aku capek ayah," Ami menangis lemah, ia lelah dengan kehidupannya yang menyakitkan.
Ami langsung masuk kedalam kamarnya dan mengunci kamarnya. Terbaring meringkuk dengan tangisan yang cukup keras. Sayangnya tangisan itu tak akan didengar oleh siapapun. Kini Ami hanya bisa pasrah dan berdoa kepada tuhan agar nasibnya bisa diubah. Ia berharap seseorang datang. Seseorang yang mampu merubah ayahnya dan mampu menerimanya apa adanya.
"Ku harap akan ada seseorang yang bisa membantuku."
"Merubahku dan Merubah Duniaku..."
Hai Readerss...
Mungkin kalau yang tau dari awal aku nulis, ini yang kesekian kalinya hehee...
Yah walaupun sering aku hapus lagi dan hapus lagi, tapi kali ini aku bakalan lanjutin ceritanya temen-temen, untuk itu, jangan lupa semangatin Author dengan Klik vote atau tanda bintang dan beri saran di kolom komentar jika kalian mau, dan share ke temen-temen kalian agar tau cerita yang aku buat itu cerita yang menarik, hehe...
sekian dan terimakasihh...
see u next chapter my tiwti...
KAMU SEDANG MEMBACA
The Twins [On Going]
FanfictionSetiap orang pasti merasakan yang namanya 'JATUH CINTA'. Kata 'cinta' terkadang membuat seseorang berubah 180 derajat. Jantungnya akan terus berdebar saat melihatnya, ataupun bersamanya, dan mengenai hal-hal yang berkaitannya. Entah itu hanya perasa...