3

1.2K 224 2
                                    

Mémoire

.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.


[Name] itu memiliki kekurangan dan ia paham betul dengan kekurangannya. Sehingga, bila orang-orang menggunjingnya maka tak bisa dipungkiri karena memang itu adanya.

"Lihatlah, si buta itu. Terakhir kali aku melihatnya bersama geng Tenjiku."

[Name] mencoba tidak memperdulikan segerombolan orang di depannya.

"Hei! Apa selain buta, kau juga menjadi bisu?" Gelak tawa tertuju pada [Name], mereka mulai mengejeknya.

Salah satu dari mereka menghalangi jalan [Name]. "Sepertinya menyenangkan ya? Kau tampak bersenang-senang bersama mereka."

Tak berniat membalas apapun, [Name] mengacuhkan mereka. Ia menggenggam erat tongkatnya, lalu mengambil langkah ke sisi lain.

"Kau tidak mendengar kami?!" Orang itu menahan tongkat dari tangannya, mencoba menarik benda itu secara paksa.

"Lepaskan," pinta [Name].

Terjadilah adegan tarik menarik yang langsung di menangkan pihak musuh sebab ada 2 orang lainnya yang menahan tubuh [Name] lalu menendang perutnya hingga gadis itu terjatuh menahan nyeri di perut.

"Jika tidak ingin kekerasan. Maka dengarkan kami!"

"Apa-apaan tongkat ini? Akan lebih baik jika digunakan untuk memukul wajahmu."

"Demo sa, bukankah sedikit disayangkan bila wajah cantik ini terluka?" Tubuhnya menegang kala seseorang mengelus pipinya.

Ditepisnya langsung tangan yang berani menyentuhnya.

"Kasar sekali." Lelaki itu malah mencengkeram rahang [Name] dengan kuat.

"Jangan terpikat dengannya, kita tidak tahu jika dia sudah dipakai para anggota Tenjiku kan?"

'Diamlah sialan.'

"Hum? Sudah menjadi jalang ya?"

'Kalian terlalu banyak bicara.'

"Tentu saja kan? Dia mengikuti jejak ibunya."

"Berapa tarifmu? Sepertinya murah ya, mengingat kau adalah lacur yang buta."

'Perlukah aku membuatmu buta juga?'

Lagi dan lagi gelak tawa menghantui pikirannya.

Perlu ditekankan, ia tidak akan melawan orang yang mengejeknya. Namun, lain halnya jika menyangkut keluarga. [Name] tidak akan berdiam diri untuk itu.

Segera, ia menghantamkan kepalanya dengan kepala lelaki di depannya hingga orang itu mundur beberapa langkah meringis kesakitan. Perlu diperhatikan, suara hantaman itu sangatlah kuat hingga kedua kepala mengeluarkan cairan kental berwarna merah.

Mémoire | Izana X Reader Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang