Ketahuan _16_

175 19 2
                                    

Happy reading guys! Bantu 2k pembaca yukkk 💓

****

"Bagaimana ceritanya?" tanya Renata sangat Antusias.

"Sinting!" cibir Shanum sambil menatap Renata malas.

Arumi menanggahkan kepalanya, memulai berbicara.

"Sebenernya cuman karena salah paham sih."

"Maksudnya?"

Arumi segera menceritakan semuanya, mulai dari kejadian awal dirinya di pergoki oleh Aarav dan Akhtar hingga akhirnya orang tua Nadeo dan Arumi setuju untuk menikahi mereka secara diam-diam.

"Lo pasti lagi modus sama bapak ganteng, eh malah berhasil gitu. Sampe di nikahin lagi," ujar Renata.

"Enggak Anjir! Mata gue beneran perih karna kemasukan debu, gak ada orang lain disana ya terpaksa minta tolong."

"Udah-udah, terus bagaimana akhirnya lo nikah dan boleh tetap sekolah?"

Flashback on

"Nadeo, bagaimana pun keadaannya kamu harus tetap tanggung jawab," ujar Mama Nadeo.

"Mah, Nadeo gak ngelakuin apapun. Itu salah paham doang."

"Mama gak mau tau Nadeo, perusahaan papa kamu itu lagi naik-naik nya, kalau sampai patner kerja papa kamu tau dengan kejadian ini, bisa-bisa hancur semua!"

Nadeo terdiam, tak tau harus menjawab apa. Ini semua memang harus terlaksana hingga acara nanti.
3 hari kemudian ...

Siang ini, Arumi dan Nadeo sedang berada di butik Tante Ria, teman mama nya Nadeo.

"Arumi, kamu pilih kebaya warna apa Nak? Mau putih atau pink?"

Arumi terdiam sejenak, memperhatikan kedua kebaya yang ada dihadapannya.

"Pink bagus."

"Jangan pink, nora! Putih aja," sambar Nadeo yang sedang duduk di ruang tunggu.

Arumi yang mendengar, seketika merubah raut wajahnya, bibirnya ia majukan.

"Ya makanya bapak kesini liat, jangan duduk aja!" pekik Arumi.

Nadeo segera berdiri, menaruh asal koran ditangannya. Ia berjalan mendekat pada semua orang yang sedang berkumpul di depan dua baju kebaya cantik itu.

"Putih aja Mah," ucap Nadeo pada sang mama.

Arumi menolehkan kepalanya, lalu mengerutkan dahinya saat mendengar kembali ucapan Nadeo.

"Tante, Pink aja."

"Putih!"

"Pink!"

"Putih!"

"PINK!"

"UDAH! UDAH-UDAH," lerai Ria. "Udah nanti saya bikinin gaun kebaya dan jas dengan paduan warna pink dan putih jadi, gak usah ribut!"

"Nah, setuju," ujar Arumi.

"Enggak, tetap aja ada pink nya."

Mama Nadeo langsung mengusap halus bahu Nadeo, tersenyum lembut. "Udahlah Deo, gak papah."

Mendengar ucapan sang mama, akhirnya Nadeo pasrah dan menuruti semuanya.

Hingga akhirnya mereka bertiga pun memilih bergegas untuk menyelesaikan semua keperluan pernikahan nanti dan semuanya pun berjalan lancar hingga hari H.

Flashback off

"Jadi, awalnya itu pak Nadeo gak setuju sama pernikahan kalian?"

"Iya, sama gue juga. Karena, gue mikirin nasib pendidikan gue," sahut Arumi.

My student is my wifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang