Run In Love [2]

3.8K 210 12
                                    

» ALEX «
Mendengarkan pelajaran di kelas membuat Alex merasa bosan. Bayangkan saja Pak Yono mendongeng tentang sejarah lahirnya kemerdekaan Indonesia hampir dua jam. Hei, materi ini sudah berkali-kali ia dengar mulai dari SD. Tak adakah materi lain yang lebih menarik? Rasanya otak Alex ingin meledak sekarang juga.

KRIIIING

Bel sekolah yang berbunyi menandakan pelajaran telah berakhir dan waktunya untuk pulang. Segera ia menyampirkan tas di punggungnya dan berlalu meninggalkan kelas setelah Pak Yono pergi. Tapi baru beberapa langkah ia keluar ruangan, Alex langsung mempercepat langkahnya menuju gerbang sekolah. Dia berlari ke lokasi tawuran dengan tergesa-gesa, rekannya yang lain sudah ada di sana. Tidak, dia tak ingin ikut tawuran. Justru ia ingin cepat pergi ke tempat aman dan meninggalkan peperangan itu.

Dalam ketergesaannya, secara tak sengaja ia menabrak gadis yang mengenakan seragam berbeda di depan halte. Spontan saja, gadis itu langsung terjatuh. Alex ingin sekali pergi secepat yang ia bisa, tapi tak mungkin juga ia meninggalkan gadis yang tengah meringis kesakitan itu sendirian di tempat berbahaya seperti ini. Tawuran sudah dimulai.

"Hei pendek cepat berdiri!" bentaknya.

"APA KAU BILANG!?" balas gadis itu dengan berteriak.

"Ck! Cepat! Kamu tidak mau jadi korban timpuk batu kan?!"

Alex sempat mendengar gadis itu menggumamkan kata "Dasar" tapi belum beranjak dari tempatnya, membuat kesabarannya habis.

"Cepat!" Alex menarik tangan gadis itu agar berdiri.

"Wait, kamu dari sekolah sih?" tanya gadis itu heran.

"Apa itu penting sekarang?" Alex balik bertanya sambil menunjukkan cengirannya.

Melihat tawuran yang semakin anarkis, ia segera menarik tangan gadis itu dan membawanya ke tempat aman. Ia terus berlari dan berbelok di ujung jalan saat melihat Nick bersama Arsen dan seorang gadis yang tak ia kenali mulai mengejarnya. Apa-apaan gadis itu? Dia mau ikut tawuran bersama dengan Arsen? Yang benar saja? Gila!

"Sial," Alex mengumpat karena kecepatan lari Nick yang gila-gilaan, membuat gadis yang berlari bersamanya menatap penuh keheranan.

Alex mengabaikan tatapan itu, ia terus berlari sampai melihat seorang pria dengan rambut bergelombang berdiri di samping pohon mangga. Pria itu memandang Alex dan gadis itu dengan heran lalu bertanya ada apa yang terjadi.

"Ada tawuran! Cepat lari!" teriak gadis di sampingnya.

Melihat wajah bingung pria di hadapannya, Alex menambahkan, "Tawuran! Cepat pergi dari sini sebelum lo jadi korban."

"Woi! Mau kemana lo?!"

Teriakan Nick membuat ketiganya tersadar untuk berajanjak dari tempat. Mungkin karena Nick membawa tongkat baseball di tangan, pemuda yang tadi mengambil mangga langsung melemparkan buah ranum itu tepat ke wajah Nick. Membuat Arsen dan gadis yang bersama Nick berhenti untuk memerhatikan keadaan Nick. Sadar bahwa pengejarnya sudah berhenti, Alex dan dua orang yang bersamanya pun mengambil langkah seribu.

Pria di samping Alex tersenyum lebar karena berhasil menumbangkan seseorang. Sambil berlari, ia melirik Alex. "Hai, gue Ryan," sahut Ryan pada sepasang remaja yang masih bergandengan.

"Gue Alex."

"Namaku Momo."

Alex dan Momo mengucapkan secara bersamaan, membuat keduanya bersitatap selama sekian detik sebelum akhirnya terbahak. Entah mengapa, Ryan merasakan ada sesuatu diantara mereka. Hanya karena hal kecil, suasana tegang diantara mencair sedikit demi sedikit.

Run In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang