01

19 9 22
                                    

Jangan lupa vote dan komen ❤
Happy Reading All♡







Seorang gadis cantik dengan pita biru di rambutnya,melangkahkan kakinya menuju lapangan basket yang ada di sekolahnya,siapa lagi kalau bukan Arabela.Dengan senyum manis yang terpancar di wajah cantiknya,ia terus berjalan sambil membawa sebuah botol air mineral di tangannya.Hari ini cowok yang dicintainya sedang mengikuti latihan bola basket,jadi sebagai calon pacar yang baik dia akan memberikan perhatian pada cowok itu.

Ketika sudah sampai di lapangan basket,dari kejahuaan Arabella melihat Atlanta yang keluar dari lapangan dengan keringat yang mencucuri wajah tampannya,tetapi malah semakin membuat laki-laki itu hot.
Jantung Arabela seketika langsung jedag jedug,inilah yang membuat Arabela bisa jatuh sedalam-dalamnya dengan Atlanta,karena ketampanan laki-laki itu setiap hari makin bertambah.

Dengan penuh percaya diri Arabela melangkahkan kakinya mendekati Atlanta. Senyum manis terus terpancar di wajah cantiknya.

"Hai,Ta"sapa Arabela dengan senyum yang semanis mungkin.

Cowok yang bernama Atlanta itu,tidak menghiraukan ucapan Arabela.Ia tetap mengelap keringat di wajahnya.

Walaupun sapaanya tidak di balas oleh Atlanta,Arabela tetap setia tersenyum manis.Hal seperti ini sering dia rasakan,selama dia mengenal cowok yang bernama Atlanta Mahendra.Cowok yang di sukainya sudah 1 tahun lebih dan cowok yang sedang dia perjuangkan.

"Ini Ta,gue bawain air minum buat lo".Arabela menyodorkan air mineral yang ia bawa tadi kepada Atlanta. Senyum Arabela semakin mengembang,ketika Atlanta tersenyum tipis,Arabela pikir Atlanta tersenyum kepada dirinya.Ternyata tidak,laki-laki itu tersenyum pada seorang gadis cantik,yang berdiri di samping Arabela.Hati Arabela semakin sakit,ketika melihat Atlanta menerima botol air yang di kasih gadis tersebut.Padahalkan yang ngasih pertama tadi Arabela,tetapi Atlanta nolak,giliran gadis di sampingnya yang kasih,Atlanta langsung terima.

"Ta,kan gue yang ngasih pertama tadi,kenapa lo malah nerima air mineral yang dia kasih?".Tanya Arabela tidak terima.

"Murahan banget sih jadi cewek.Udah tau ditolak,masih aja ngedeketin Atlanta."Cibir salah satu teman Atlanta yang bernama Kevin.

"Tau tu,udah nggak punya harga diri ya".tambah salah satu teman Atlanta lagi,namanya Dimas.

Arabela memilih untuk menulikan pendengarannya.Hatinya sudah tabah menerima segala hinaan yang dilontarkan oleh kedua teman Atlanta.

"Ta,terima ya.Gue udah susah-susah tadi kesini,cuman buat mau ngasih lo ini doang".Arabella terus memohon pada Atlanta,untuk menerima botol air mineral yang ia bawa tadi.

Entah rencana licik apa yang ada di otak Atlanta,sehingga ia menerima botol air mineral yang Arabela kasih.Senyum manis Arabela kembali mengembang,ketika Atlanta menerimanya.Tetapi seperdetik kemudian,senyum itu luntur ketika Atlanta membuang botol air minuman itu di tong sampah.Hati Arabela begitu sakit melihatnya,air matanya pun ingin jatuh,tetapi ia menahannya.Ia masih terpaku di tempatnya sementara Atlanta langsung pergi begitu saja dengan gadis cantik tadi,yang Arabela tidak tahu namanya. Gelawak tawa terdengar dari kedua teman Atlanta kecuali satu orang,mereka mengejek Arabela.

Tiba-tiba seorang cowok mendekati tong sampah dan mengambil botol air mineral yang Atlanta buang tadi. Cowok tersebut langsung meminum air mineral itu,kemudian ia mendekati Arabela.

"Dari pada di buang ,mending gue aja yang minum".ucap cowok tersebut,kemudian ia pergi begitu saja.







•••••••••••

Arabela terus mengedarkan pandangannya ke seluruh siswa yang berhambur menuju ke parkiran. Ia sedang mencari calon pacarnya,tapi kemana dia,tumben Atlanta lama ke parkiran. Tiba-tiba pandagannya langsung tertuju pada kedua siswa yang sedang jalan beriringan,tapi Tunggu itu kan Atlanta tapi kenapa dia jalan sama gadis itu lagi,ingin rasanya Arabela mencakar wajah gadis tersebut.Engga di lapangan tadi engga di sini gadis itu selalu bersama Atlanta.

"Atlanta".ucap Arabela girang sambil berlari menuju ke arah Atlanta.

"Hai,kenalin gue Arabela Mentari,calon pacarnya Atlanta Mahendra".ucap Arabela sambil menyodorkan tangannya ke arah gadis yang berdiri di samping Atlanta.

"Hai kak,aku Pita"jawab gadis tersebut lembut.

"Kamu adik kelas?".tanya Arabela,sementara Pita hanya mengangguk dan tersenyum.

"Ta,gue pulang bareng lo ya".ucap Arabela mengalihkan pembicaraannya pada Atlanta.

"Taksi kan ada,ngapain harus sama gue".jawab Atlanta datar.

"Gue nggak ada uang Ta,boleh ya ya".

"Bukan urusan gue.Lagian gue mau pulang sama Pita".

"Kak,kaka pulang bareng kak Ara aja,aku nanti biar pulang sama taksi aja".ucap Pita pada Atlanta.

"Itu denger Ta,biar Pita aja yang naik taksi".

"Nggak usah Tata,biar dia aja yang naik taksi.Lo harus sama gue".ucap Atlanta begitu lembut pada Pita,berbeda lagi jika ia berbicara pada Arabela,yang ada dia malah dingin dan ketus.

"Atlanta kok gitu sih,seharusnya gue yang harus pulang bareng lo".ucap Arabela yang hendak masuk ke dalam mobil Atlanta,tetapi laki-laki itu menahannya.

"Siapa yang nyuruh lo masuk!.Mending sekarang lo pergi dari sini,gue muak tau nggak lihat muka lo!"Bentak Atlanta yang sudah muak dengan tingkah Arabela.

Arabela yang mendengar bentakan dari Atlanta langsung mendengkus sebal. Sementara Atlanta langsung membukakan pintu mobil untuk Pita,setelah itu ia menyusul masuk.Mereka langsung pergi meninggalkan Arabela yang sudah sangat sebal.






••••••••••

Arabela memasuki rumahnya dengan wajah yang begitu kusut. Bagi sebagian orang, rumah adalah tempat yang paling nyaman untuk pulang,tetapi berbanding terbalik dengan Arabela. Bagi Arabela rumah adalah tempat yang paling ia benci,karena jika ia pulang ke rumah semuanya terasa begitu sepi,ayahnya yang sibuk dengan pekerjaan sedangkan ibunya sudah meninggal.
Ingin sekali Arabela membagi keluh kesanya terhadap seseorang,tetapi ia tidak tahu harus pada siapa?,sekarang Arabela hanya sendirian.

"Non udah pulang?".Sapa bi Sarti pembantu yang bekerja di rumah Arabela,ia juga menganggap bi Sarti seperti ibu kandungnya sendiri.

"Iya bi.Papa belum pulang ya bi?".tanya Arabela

"Belum non.Tadi tuan juga telpon,katanya 1 minggu lagi baru dia pulang".jelas bi Sarti.

Arabela menghembuskan napasnya kasar ketika mendengar ucapan bi Sarti.Semenjak ibunya meninggal 1 tahun lalu,ayahnya itu tidak lagi betah di rumah,ia selalu sibuk dengan berbagai pekerjaan.

Arabela kemudian pamit kepada bi Sarti,untuk naik ke atas kamarnya.
Setelah sampai di kamar,Arabela menjatuhkan tubuhnya di atas kasur.Perlahan ia memejamkan matanya,tetapi pikirannya tertuju pada Atlanta dan Pita.Apakah mereka berdua punya hubungan yang khusus?,ataukah mereka hanya sekedar pdkt? Arabela rasa mereka tidak ada hubungan serius,karena dia tahu Atlanta itu tipe cowok yang kayak gimana,Arabela aja udah berjuang selama 1 tahun tetapi cowok itu belum luluh juga.Dan kalaupun Atlanta dan Pita sedang pdkt,Arabela harus menggaggalkannya,karena sampai kapan pun Atlanta hanya milik Arabela seorang.

Gimana guys bagus gk ceritanya?😁

Komen next di sini<<<<

Jangan lupa vollow akun author ya,nanti di folbck kok❤

Arabela Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang