Mina pov
Hari itu aku melompat ke pelukannya untuk terakhir kalinya. Seperti setiap kali dia akan memelukku dalam pelukannya sampai aku tidur.
Detak jantungnya yang kecil terus menerus berdetak saat ia secara halus terus menerus berdetak meneriaki namanya.
Dia selalu menghirup aroma harum rambutku di manapun kami berada.
Kami sempurna...hampir selalu sempurna.
Dalam hidupnya, dia adalah orang yang bodoh saat bersamaku tapi penuh dengan pesona. Dia begitu baik sehingga hidupnya berjalan dengan sempurna.
Dia selalu berada di luar universitas ku dengan pakaian yang terlihat rapi dan imut, selalu membawa es krim di tangannya.
Hal-hal kecil yang ia lakukan, membuatku berpikir betapa beruntungnya aku bersamanya. Aku sudah membayangkan bagaimana bahagianya kehidupan kami di masa depan nanti.
Sampai suatu hari tepatnya di rumah sakit, dimana Kyungwan di rawat dan saat itu juga kyungwan ku di ambil dari kehidupanku.
Semua kenangan indah yang dia tinggalkan...begitu mahal bagiku. Aku sangat merindukannya sehingga dia datang mengunjungi mimpiku setiap malam hanya untuk di ambil lagi dariku.
Betapa banyaknya orang menyuruhku untuk move on dan membuka hatiku lagi. Tapi aku tidak bisa...aku tidak pernah bisa melakukan itu.
Aku ingin semuanya berubah, pada saat yang sama aku ingin semuanya tetap sama. Senyumnya, suaranya, aroma tubuhnya...dia segalanya bagiku.
Aku bergerak ke samping ketika ada beberapa penyewa masuk ke dalam lift bersamaku. Aku memeriksa arlojiku, setidaknya aku masih mempunyai 30 menit lagi untuk rapatku.
Lift berbunyi dan melangkah keluar lalu berjalan melewati mobilku di ruang bawah tanah. Aku menghela napas terlebih dahulu sebelum menyalakan mesin.
Aku memutar musik balada di mobilku berharap bisa meredakan kedutan kecil di pembuluh darahku yang membuatku ingin menangis lagi.
Lirik dalam lagu itu membuat air mataku mengalir seperti hujan. Membasahi pipiku saat aku membayangkan dan mendengar suaranya.
"Bisakah kau bernyanyi untukku lagi sayang?"
Info : Yang mau lanjut baca, bisa ke karyakarsa ya🙏🙏🙏✌✌