Lullaby • NOREN[Segera Terbit]

1

Lullaby

Langkah kaki pelan mendekati sebuah rumah sederhana, terdengar samar helaan napas lelah..
ia sudah tepat berada didepan pintu, menarik napas dalam lalu tersenyum sembari memutar gagang pintu dan membuka nya

"Mama pulang!!!" ucap nya merentangkan tangan

"Mamaa!!!!" anak semata wayang nya berlari girang memeluk sang ibu yang seharian ini berada diluar rumah

"aigoo.. Jisungie sudah makan malam?" tanya nya menangkup wajah kecil sang anak

dan dengan senyum senang anak bernama jisung itu mengangguk lucu

"dia baru saja selesai makan malam.." suara berat kini mengalihkan atensi nya

itu kembali membuatnya tersenyum manis menatap lelaki yang dicintainya

"apa kau sudah meminum obat mu Jeno-ya?" ia menggendong Jisung lalu mendekati suami nya

"belum.." jawab lelaki dewasa itu mengangkat jari nya yang menunjukkan huruf V

"aku akan mengambilkan nya untuk mu.." ia melangkah ke arah lemari ingin menyiapkan beberapa obat untuk suaminya

gerak tangan nya melambat kala menyadari bahwa obat tinggal tersisa satu.. ia terdiam..
namun setelah itu ia kembali menormalkan mimik wajah nya

"umm maafkan aku.. obat mu hanya tersisa satu, tapi aku berjanji akan membelikan lagi besok.." ucap nya pada sang suami

"Renjunah..." sendu Jeno menatap sang istri yang kini terlihat lebih kurus

"maafkan aku.." lanjut Jeno

"aniya... kenapa kau meminta maaf padaku, kau tidak melakukan kesalahan apapun.." Renjun datang membawa obat dan secangkir air putih

"kau mengalami kesulitan karna kondisi ku saat ini yang tidak mampu bekerja.." sedih Jeno

"jangan seperti itu, aku tidak pernah merasa kesulitan.." Renjun mencium pucuk kepala anak mereka yang kini di pangkuan nya

mereka adalah keluarga kecil yang terdiri dari Ayah, Ibu, dan satu putra yang masih berusia 6 tahun .
dulu Lee Jeno bekerja dibidang kontruksi bangunan serta Huang Renjun yang fokus menjadi ibu rumah tangga, namun 3 bulan lalu Lee Jeno mengalami kecelakaan dalam bekerja yang membuatnya lumpuh sementara..
yang akhirnya membuatnya tidak mampu bekerja dan memerlukan biaya untuk obat dan terapi setiap bulan nya..
mau tak mau Renjun keluar dari zona nyaman dan berusaha memperoleh uang dengan membantu mencucikan piring kotor di sebuah rumah makan kecil..

namun seminggu lalu rumah makan itu resmi ditutup, yang membuatnya kembali kehilangan pekerjaan..
alhasil saat ini Renjun sedang berusaha mencari pekerjaan baru, ia melamar pekerjaan dimanapun tapi nihil tidak ada yang menerimanya..
karena syarat kerja rata rata harus belum berkeluarga, jadi Renjun selalu tertolak karena status nya yang telah bersuami dan memiliki satu anak .