1. kucing dan tikus

104 17 4
                                    

-Bismillah-

“Kita mau ke mana sih?”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Kita mau ke mana sih?”

Cewek itu menoleh sekilas. Tangannya sibuk mengusap pelan kepala bayi yang ada di dalam gendongannya.

“Ke tempat yang indah.” Sementara cowok yang ditanyainya malah tersenyum misterius.

“Suka banget main rahasia-rahasiaan. Emangnya, tempat indah yang kayak gimana yang kamu maksud?”

“Nanti juga kamu tau.”

Mungkin inilah makna dari tempat indah sesungguhnya yang dimaksud cowok itu. Karena selang dua menit setelahnya, sebuah hal besar terjadi.

Hal besar yang mungkin esok hari akan mengubah segalanya.

“ELANG AWAAS!!”

BRAAKK!!!

DUKK!!

Terlambat, sebuah kecelakaan besar terjadi. Mobil berwarna merah itu ringsek usai ditabrak truk tronton dari arah berlawanan.

Perlahan-lahan, orang-orang datang mengerubungi. Menolong korban kecelakaan yang mungkin saja masih bisa diselamatkan.

Semoga masih ada kesempatan

Mata sayu itu benar-benar terpejam.

Esok hari, mungkin semuanya tak lagi sama. Ada titik di mana semuanya harus dimulai dari nol lagi.

***

CRAT!!

“ASTAGFIRULLAH, ZIYAD GOBLOK!!”

Mobil berwarna putih itu terus melaju usai melewati kubangan air yang membuat seorang cewek terkena cipratannya. Pengemudinya sendiri sedang tertawa penuh kemenangan karena berhasil mengerjai musuh bebuyutannya.

“Kena lo!”

Ziyad melirik ke arah spion mengamati gadis berambut sebahu di belakang yang tengah membersihkan roknya sembari misuh-misuh sendiri.

“WOY, BERHENTI!!” Geram, cewek bernama Clara Alivia itu akhirnya mengejar mobil Ziyad yang masih melaju dengan pelan.

DUK!!

“Gue bilang berhenti!!” teriak Clara sambil terus mengejar mobil Ziyad usai melempari mobil itu menggunakan batu.

Berhasil, akhirnya Ziyad menghentikan mobilnya.

“Keluar lo!!” Sampai di dekat mobil Ziyad, Clara mengetuk-ngetuk kaca mobil cowok itu dengan bar-bar.

“Weh, mobil gue rusak, monyet!!” Ziyad memekik keras usai mengecek kondisi mobilnya.

“Ganti rugi!”

“Suruh siapa bikin rok gue kotor?” Clara memalingkan wajah sembari bersedekap dada. “Kita impas.”

“Impas mata lo!” Ziyad menatap Clara geram. “Gue masih rugi dua kali lipat!”

“Ganti rugi!!”

“Nggak ada!” tolak Clara mentah-mentah. “Gue udah jatuh miskin!”

“Gue doain lo jatuh miskin beneran. Mampus lo!”

Clara tak peduli. Gadis itu melangkah hendak menjauhi Ziyad. Namun tentu saja Ziyad tak akan membiarkan.

“Eit, mau ke mana lo?!” Cowok itu menarik lengan Clara keras. Alhasil gadis itu mau tak mau ikut berhenti.

“Dasar monyet! Udah ngerusak mobil orang, seenaknya aja mau kabur!”

“Gue manusia. Bukan monyet! Lo tuh yang mirip monyet. Jelek!” Clara mendelik.

“Jatuh cinta lo sama gue, gue ketawain sebulan.”

“Idih, najis!”

“Eh, gue lupa. Ganti rugi lo!” Ziyad kembali kepada perkara ganti ruginya.

“Nggak banyak. Cuma tiga puluh juta.” Ziyad songong mode on.

“Lo meras gue?!” Clara jelas tak terima. “Mobil lo juga nggak rusak parah.”

“Nggak parah gimana?!” Ziyad mendebat. “Liat noh mobil gue penyok!” Ia menunjuk bumper mobilnya yang memang lecet.

“Bodo amat. Pokoknya gue nggak mau ganti rugi!”

Selanjutnya, Clara menjauh. Berjalan melewati Ziyad yang songongnya minta ampun.

***

“Loh, mobil kamu kenapa penyok gitu?” tegur Sophie saat menyadari belakang mobil putranya penyok.

“Dilempar batu sama setan, Ma,” sahutnya setengah kesal.

“Mana ada setan bisa lempar mobil kamu, Ziyad? Kecuali kalau kamu setannya.”

“Mama udah kayak Clara deh! Suka banget nistain anak sendiri.” Ziyad menggerutu. Sudah kesal karena ulah Clara sekarang mamanya malah nambahin kekesalannya.

“Kamu emang pantas dinistain, Zi.”

“Eh tapi, Clara itu gimana sih orangnya? Jadi penasaran mama.”

“Clara itu orangnya jelek, Ma. Mirip setan, kayak monyet. Mulutnya kalau ngoceh tuh udah kayak toa. Suka berisik kayak ayam. Pokoknya nggak ada baik-baiknya deh,” ujar Ziyad menggebu-gebu.

“Kamu punya fotonya?”

Ziyad mencebik namun tetap memperlihatkan foto Clara yang ia ambil saat gadis itu sedang terciduk. Tujuannya adalah untuk mempermalukan gadis itu tapi sampai sekarang foto itu belum sempat ia posting ke instagram karena lupa.

“Jelek banget kan, Ma?” Ziyad lalu menyimpan kembali ponselnya ke dalam saku celana.

“Cantik kok mama liat,” puji Sophie kontan membuat Ziyad menganga lebar.

“Clara di situ jelek banget, Ma. Coba deh Mama perhatiin. Tuh, mukanya burik, mulutnya mangap, matanya melotot kayak mau keluar. Cantik dari mana coba?”

“Imut kok.” Sophie kembali meneliti. “Tetep cantik mama liat.”

Ziyad berdecak. Lihatlah, mamanya terang-terangan memuji Clara sedang ia sering dinistakan.

Fix dunia sungguh kejam.

Fix dunia sungguh kejam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Salam,

Brownisgosong.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 31, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LeadersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang