53

329 70 62
                                    

"Bagaimana Jim? Apa Chaeyoung sudah kembali?" tanya Baekhyun gelisah.

"Belum. Maafkan aku, Baek. Seharusnya aku tahu Taehyung akan melakukan ini. Aku tidak tahu kalau dia akan membawa kabur Rosie," ucap Jimin penuh penyesalan.

Penampilan Jimin maupun Baekhyun tampak berantakan. Keduanya sudah mencari Rosie sejak 2 hari lalu, karena wanita itu tidak kunjung pulang setelah Taehyung menjemputnya untuk pergi kencan.

"Sial! Kalau saja Chaeyoung membawa ponsel maka kita tidak akan kesulitan mencarinya seperti ini." Baekhyun semakin gusar setelah membaca pesan Mingyu.

"Apa Mingyu sudah memberi kabar?"

"Ya, tapi dia tidak berhasil menemukan Chaeyoung dimanapun."

"Brengsek!" Jimin bangkit dari kursi dan menyambar jaketnya.

"Tunggu, Jim! Kau mau kemana?" Baekhyun mengekor, mengikuti Jimin yang tidak lagi bisa menahan amarah.

"Ke rumah Taehyung! Kalau kita tetap tidak menemukan Rosie di sana, maka aku akan melaporkan ini sebagai kasus penculikan!" jelas Jimin berapi-api.

Baekhyun bersorak dalam hati. Meski hilangnya Rosie sedikit mengacaukan rencananya, setidaknya calon kakak iparnya itu berada di pihaknya.

Hanya butuh waktu 20 menit bagi Jimin dan Baekhyun untuk mencapai rumah keluarga Kim. Dan tanpa basa-basi, pria bermanik hazel itu langsung menerobos masuk setelah seorang pelayan membukakan pintu untuknya.

"TAEHYUNG! KELUAR!" Teriak Jimin. "TAEHYUNG!"

"Berhenti berteriak, Bodoh! Kami tidak tuli!" Kesal Jennie yang kebetulan sedang menginap di penthouse keluarganya.

"Maaf, Nona, saya sudah mencoba menahan Tn. Park tetapi beliau memaksa masuk," tutur sang pelayan.

"Tidak apa-apa, Bibi Nam. Kau tidak salah." Jennie mengerling Jimin. "Memang pada dasarnya sikap orang ini sangat bar-bar." Cibirnya pada sang mantan.

"Kalau begitu saya permisi, Nona." Ny. Nam membungkuk, lalu undur diri.

"Ada apa?" Jennie melipat kedua tangannya, menatap Jimin dengan malas.

"Dimana Taehyung?"

Jennie memutar bola mata. "Kenapa kau mencari Taehyung di sini? Kau tahu dimana rumahnya, jadi cari saja di sana!"

"Jangan menguji kesabaranku, Jen! Adikmu yang gila itu menculik Rosie!" Volume suara Jimin meninggi.

Jennie mendelik padanya. "Kau sudah tidak waras?! Untuk apa adikku menculik Rosie?" geram Jennie tak terima dengan volume suara yang sama tingginya.

"Untuk apa? Tentu saja untuk mencuci otak Rosie!"

"Jaga ucapanmu, Jim! Taehyung tidak mungkin melakukan hal seperti itu!"

"Tidak mungkin katamu? Bedebah itu mengajak adikku pergi sejak 3 hari yang lalu, dan sekarang mereka belum kembali."

"Lalu apa yang salah dengan hal itu? Mereka masih suami istri."

Jimin tertawa remeh, lantas melempar sorot tajam ke Jennie. "Suami istri katamu? Cih! Mereka akan bercerai, dan aku bahkan tidak sudi untuk mengakui penjahat kelamin sepertinya sebagai adik iparku!"

UNDENIABLE LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang