Pada saat Matahari telah terbit tinggi
Melihat harga dipasar, ibu menganga
Gadis yang awalnya berburu semanggi,
Ujung ujungnya, yang ia dapat hanyalah bunga.(anjay pantun:v)
Seperti yang pantun tadi sebutkan, seorang gadis muda sekarang sedang berjalan melalui suatu padang yang penuh dengan tanaman semanggi, di suatu pulau di daerah East Blue. Cuaca sedang cerah, jadi ia mengambil kesempatan ini untuk sekali sekali beristirahat.
Namanya? Ia adalah.. Akako. Tak ada yang tau nama tengah ataupun marganya. Hanya.. Akako. Gadis kecil dengan pengetahuan yang luas walaupun umurnya masih sangat muda. Akako tidak terlalu dianggap oleh orang dari desanya, akibat rumor yang berkeliling bahwa ia lahir dari hasil ibunya berselingkuh dengan pria lain. Akibat itulah, Ibunya telah dibunuh ayahnya yang merupakan seorang mantan samurai dengan merobek mulutnya hingga he telinga.
Ayahnya hilang entah kemana, dan sekarang ia sendiri. Sebagai anak yang yatim piatu. Sekarang ia terduduk dibawah suatu pohon. Pohon itu lebat dengan daun, dan beberapa buah matang juga ada. Akako kecil baru saja mau membaca sebuah buku, sampai tiba tiba ada suatu buah yang jatuh dikepalanya.
"Ah!- Aduh.. Apa sih..? Eh?"
Ia melihat ke buah yang tadinya jatuh dikepalanya , bentuknya.. Aneh. Dia sangka pohon yang didudukinya ini pohon Apel Hijau, Kok.. Buahnya gini?
Aneh. Ya.. Warnanya hijau.. Tapi kok..
( SC : Pinterest)Akako's POV.
Buah apa ini? Kusangka ini buah apel. Karena.. Pohon yang diatasku ini, adalah pohon apel. Yang lainnya normal, kulitnya mulus..Yang ini..? Seperti bergelombang.. Apakah beracun?! Mungkin.. Tapi mutasi seperti ini tak pernah dilihat.. Yaudah lah. Selagi aku tak tahu apa apa, tak ada yang dapat kulakukan.
Mendadak tiba tiba, rasanya perutku lapar. Karena adanya suara yang keluar dari perutku itu jadi yaah.. Makan gak yah? Buah ini? Tapi mungkin ini beracun.. Apel yang lain terlalu tinggi untuk tubuh kecilku raih. Jadi yang ini saja yang bisa kumakan. Kalo gitu sih.. Makan gak yah..? Tak apa lah. Ku ambil buah itu, lalu memakannya.
"Bleh. Rasanya kayak... Tanah. Nggak, kek Tai.. Haaa, Terpaksa lah. Daripada lapar. Sebentar..mana tau.. malah beneran beracun?! Gawat.."
Aku akhirnya memaksa untuk menelan buah itu. Yah. Rasanya buriq sih. Gapapa kok sumpah gapapa. Tapi.. kok kayak habis makan buah itu.. Jadi ada yang aneh ya.. Yah.. Kayaknya memang beracun. Tapi, seharusnya kepala ku pusing, tubuhku lemas dan lumpuh. Ditambah juga munculnya bintik bintik. Tapi ini? Aaah! Sudahlah. Tak berguna untuk memikirkannya lagi. Sudah terlanjur. Mati Mati aja. Aku terlalu bodoh..
Mungkin, aku bisa mencari tau tentang buah yang kutemukan! Semoga aja tak beracun..
Akako POV end.
Gadis kecil tersebut berlari pulang ke rumahnya yang sepi untuk mencari buku yang mungkin berisi tentang buah buah aneh. Rumahnya tak terlalu kecil, dan cukup untuk kehidupannya.
Saat ia berlari, tak sengaja ia menabrak seseorang. Akako terjatuh ke belakang dengan bukunya yang terletak diatas tanah. Ia mengaduh kesakitan sedikit. Ya.. Cuman jatuh doang. Mana sakit. Ia menoleh keatas, dan melihat seorang anak muda yang seumurannya mengulurkan tangan untuk membantu. Anak laki laki, di pipinya terdapat bintik hitam yang hampir tak terlihat.
Akako menerima uluran tangan tersebut, dan berdiri mengambil bukunya. Lalu melihat kearah anak tadi yang membantunya.
"Maaf.. Aku tadi menabrakmu. Kamu tak apa, kan?"
Tanya Akako kepada anak laki laki tersebut. Anak itu hanya tersenyum sebelum berniat menanyakan nama gadis yang tadi menabraknya.
"Tak apa, yang jatuh kan kamu. Jadi kamunya tak apa kan? Oh, iya! Namamu? Maaf kalo itu sedikit terlalu tiba tiba."
Akako hanya menggelengkan kepalanya sedikit.
"Tidak, gak apa apa. Aku.. Akako. "
Ucap Akako dengan gumam.
"Yoroshiku, Akako san! Nama ku...
Portgas D. Ace! , Aku harus pergi jadi.. Jaa na!"
Ucap anak itu sebelum pergi. Ace, Portgas D. Ace. Namanya. Akako hanya berlambai kecil kepada anak tersebut yang baru saja pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
【Reader x One piece! || Fanfic Indonesia 】
Fanfictiongatau ah baca ae ceritenye:v