Pagi ini langit terlihat cerah, hamparan laut biru begitu indah bak lukisan yang sering dipajang. seorang gadis terlihat mengapung di sebuah kayu di laut yang bergelombang dengan tenang, deburan ombak membuat gadis itu menepi sedikit demi sedikit menuju sisi laut.
Gadis yang tidak lain adalah ningning segera terbatuk begitu dia membuka matanya. Ningning segera merangkak keluar dari lautan dan menoleh ke alam sekitar yang terlihat hijau. Tidak jauh dari tempat itu terlihat seorang pria yang menyangkut di sebuah pohon yang rubuh menjorok ke arah laut. Begitu melihat pemandangan itu ningning langsung berusaha menahan tawanya dan segera menghampiri pria yang masih tidak sadarkan diri.
"Ya ampun sepertinya dia belum sadarkan diri, tunggu dulu aku harus mengeceknya" ujar ningning lalu ningning segera mengecek denyut nadi dan nafas dari pria tersebut.
"Dia masih hidup dan terlihat sehat. Cepatlah bangun, aku tidak memiliki teman untuk diajak berbicara" gumam ningning duduk di dekat pria itu sambil menghadap ke laut.
Tidak perlu menunggu lama akhirnya ningning mendengar pria itu terbatuk dan dapat ningning lihat pria itu segera bangun serta mengamati keadaan sekitar.
"Ini dimana?" ucap pria itu sambil menatap ningning.
"Mana kutahu. Kau bertanya pada orang yang salah" jawab ningning dengan ketus.
"Ck kaulah wanita yang menarikku ke laut, harusnya kau tahu kita dimana" ujar pria tersebut yang tak lain adalah jaehyun.
"Sudah kubilang aku tidak tahu selain pikun jangan-jangan kau tuli yah" ucap ningning sambil berdiri.
Rasanya kepala jaehyun sakit ketika ningning sedikit berteriak kepadanya. berdebat dengan ningning bukanlah sesuatu yang bagus. Jaehyun segera pergi menyusuri sisi pantai tanpa mempedulikan ningning.
Ningning yang melihat jaehyun pergi segera menggekori pria itu.
"Yah kau mau kemana?" tanya ningning ketika sudah mensejajarkan langkahnya dengan jaehyun.
"Daripada banyak bicara, lebih baik kita lihat apa yang ada disini, diamlah kepalaku sakit mendengar ocehanmu" ungkap jaehyun yang membuat ningning memanyunkan bibirnya.
"Tampan-tampan pemarah. Dasar pria penyusup" gumam ningning yang masih dapat didengar oleh jaehyun.
"Aku bukan penyusup sebaliknya kau mungkin seorang penjahat" ujar jaehyun sambil berjalan ke sisi lain dimana dia melihat pantai yang cocok digunakan untuk orang berlabuh.
"Jika bukan penyusup, untuk apa kau masuk ke villa ayahku. Kau tidak meminta izin jadi kubilang kau penyusup" ucap ningning dengan nada kesal.
"Terserah kau" jawab jaehyun yang terus berjalan ke tempat yang ia tuju.
Jaehyun segera menatap lautan lepas begitu dia sampai dipantai. Pria itu kemudian melihat ke arah ningning yang sedang bermain pasir dengan kakinya. Beberapa menit mereka berdiam akhirnya jaehyun segera mendekat ke arah ningning begitupun dengan ningning yang balik menatap jaehyun dengan tatapan waspada.