Aku sedikit meringis dan menyentuh dahiku karena terbentur sesuatu. Kenapa selalu saja ada yang mengusikku? Tolong berikan aku ketenangan, aku hanya ingin mencari kakakku."Kau tidak apa-apa?"
"Tidak apa-apa hanya sedikit kesal," jawabku tanpa menoleh kepada siapa yang bertanya.
Tunggu, barusan aku berbicara dengan siapa? Aku langsung mengangkat wajahku dan terlihatlah seorang pemuda tampan berdiri di depanku. Astaga, apakah aku sedang melihat malaikat?
Dia sangat tampan bahkan lebih tampan dari Jason, kulitnya sangat putih dan hidungnya sangat mancung. Tatapan matanya sangat tegas di balik manik hijau bak batu zamrud. Tapi telinganya tajam ke belakang seperti yang ada dalam film Avatar. Apakah dia peri? Atau jangan-jangan dia siluman?
Aku refleks mundur beberapa langkah menjauh darinya karena pikiranku yang sudah kemana-mana. Sementara dia menatapku dengan penuh selidik. Saking intensnya dia menatapku aku merasa seperti ingin di culik.
"Siapa kau?" tanyanya tiba-tiba.
Aku hanya diam menatapnya dan tidak menjawab.
"Hei, kenapa kau diam. Siapa kau? Jika tidak menjawab aku akan membunuhmu." ancamnya sambil menodongkan pisau di leherku.
Aku terkejut dengan tindakannya. Ayolah, aku tidak ingin mati konyol di tangan pria tampan.
"Na-namaku Freya. Tolong bisa kau jauhkan benda itu dari leherku? Aku bukan orang jahat, aku hanya ingin mencari kakakku yang di culik monster ungu," jelasku dengan sedikit gugup dan takut.
Sial, aku merasa harga diriku telah jatuh di depan laki-laki. Berani-beraninya dia mengancamku, jika tidak ada senjata ini sudah pasti aku buat dia babak belur.
"Monster ungu?" Dia terlihat bingung dengan ucapanku.
Jangankan kau, aku sendiri bingung dengan ucapanku.
"Yaa aku tidak tau siapa nama monster itu intinya dia berwarna ungu dan dia telah menculik kakakku."
Dia hanya diam menatapku, benar-benar reaksi yang menyebalkan. Apakah di tempat ini menculik orang itu adalah hal biasa. Bahkan dia tidak segan-segan menodongkan pisau di leherku dengan ancaman pembunuhan. Ini gila.
"Aku tidak pernah melihat makhluk sepertimu sebelumnya," ucapnya membuatku mengerutkan kening heran.
Apa maksudnya? Memangnya dia melihatku seperti apa? Apa aku terlihat seperti makhluk aneh? Bukankah dia sendiri mirip sepertiku, manusia.
"Sebenarnya siapa kau?" tanyanya lagi sambil kembali menodongkan pisaunya.
Hei, otaknya kembali gila. Apa dia psikopat?
"Aku sudah bilang namaku Freya aku manusia dan aku bukan orang jahat. Berhentilah bermain dengan benda itu, sialan!" Aku sedikit berteriak saking kesalnya.
"Manusia?" Dia menatapku dengan pandangan terkejut bahkan dia sampai menjatuhkan pisaunya.
Ada apa dengannya? Apa aku salah bicara?
"Bukankah manusia sudah tidak ada lagi?"
Hei apa maksudnya? Bukankah aku masih ada di sini?
"Bukankah mereka sudah punah?"
Apa katanya? Lalu aku ini apa? Gorila? Kingkong? Monyet?
"Maaf, aku tidak ingin bicara dengan orang gila. Aku harus mencari kakakku," ucapku lalu berlalu meninggalkannya tapi tangannya langsung mencekal pergelangan tanganku.
"Hei, apa yang kau lakukan? Lepaskan tanganku!"
"Aku tau di mana kakakmu." Aku langsung menatapnya dengan mata berbinar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost: sacrifice
De TodoApakah kalian percaya dengan adanya dunia lain? Atau portal menuju dunia lain? Mungkin ada yang sebagian percaya dan ada yang tidak. Bahkan ada yang berpikir itu hanyalah mitos dalam dongeng atau film fantasi. Tapi bagaimana jika itu nyata?