𝟎𝟑. 𝐇𝐞𝐥𝐥𝐨, 𝐁𝐞𝐚𝐮𝐭𝐢𝐟𝐮𝐥 𝐀𝐧𝐠𝐞𝐥

145 28 4
                                    

Haloo~ Aku update lagi!! Maaf banget kalo next chapter-nya lama banget

Bentar lagi aku mau UTBK!! Semoga ujiannya lancar-lancar ajaa

Okey, happy reading!

Areum terlalu mengharapkan angan-angannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Areum terlalu mengharapkan angan-angannya.

" hái hǎo ma?"
(Kamu baik-baik saja?)

Segera Areum mendongak, menatap siapakah sosok yang menghampirinya saat ini. Yang membuat Areum kaget, seseorang itu menggunakan bahasa Mandarin.

" méishì."
(Saya baik-baik saja)

Pemuda itu tersenyum pendek, lalu mengulurkan tangannya pada Areum, membantu gadis itu berdiri. Areum menyambut tangan itu kemudian bangkit berdiri.

"Maaf, tapi kenapa anda tau saya bisa bahasa Mandarin?" Pertanyaan itu langsung terlontar begitu saja dari mulut Areum. Cowok itu lagi-lagi tersenyum singkat, lalu terkekeh pelan.

"Bukankah rahasia umum kalau wakil dewan perwakilan mahasiswa jurusan manajemen bisnis internasional berdarah Tionghoa? Dan maaf, saya lupa memperkenalkan diri. hǎo, jiào Guānlín. Saya salah satu mahasiswa pertukaran pelajar untuk tahun ini di jurusan manajemen bisnis internasional."

Oh iya, Areum sampai lupa kalau anak-anak pertukaran pelajar sudah datang satu bulan yang lalu. Mungkin karna sibuk dengan urusan organisasi dan dewan perwakilan kampus. Ternyata cowok di depannya itu termasuk salah satu murid yang akan ia koordinir nantinya selama satu semester penuh.

"Ah, nee, Guanlin-ssi. Perkenalkan, namaku Shin Areum. Mahasiswi manajemen bisnis internasional tahun ke 2."

"Oh, berarti kau lebih muda satu tahun dariku? Aku sudah masuk tahun ke-tiga." Guanlin menjeda ucapannya, "Areum-ssi, apakah aku boleh tau nama Tionghoa mu?"

Pemuda bernama Guanlin itu tiba-tiba berbicara sedikit santai kepadanya, Areum sedikit bingung tapi tetap menjawab pertanyaan Guanlin.

"Zhao Jinmai. Ibuku yang memberikan nama itu," kata Areum seraya menampakkan seulas senyum. Ia teringat lagi kepada Ibunya, namun senyum itu seketika pudar mengingat perkataan jahat tentang ibunya.

Guanlin langsung peka akan perubahan ekspresi Areum yang sangat singkat itu. Ia mengeluarkan sapu tangan dari saku jas-nya, lalu menyodorkannya pada Areum.

"Wakil dewan, tak baik bersedih di hari bahagia ini. Sayang sekali kalau kau terlihat seperti ini, padahal sebelumnya kau terlihat cantik saat tersenyum lalu berjalan dengan percaya diri memakai dress ini." Guanlin menatap Areum cukup lama, kemudian melanjutkan perkataannya.

"Baiklah, mungkin untuk sekarang ini kau butuh waktu sendiri. Tapi sedikit saran dariku, kau sekali-kali harus berani membantah omong kosong supaya orang-orang bodoh tidak termakan omongan palsu. Sampai jumpa di kelas, wakil dewan!"

ㄒ卄乇   卄乇丨尺丂 • 𝐄𝐧𝐡𝐲𝐩𝐞𝐧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang