Hidup memang tak selamanya indah, terlalu banyak ujian yang terkadang membuat dunia terasa gelap, namun tetaplah menjadi cahaya meski kegelapan mengelilingi.
Aletta Zeline Quensena, seorang gadis cantik, hidupnya tak begitu sempurna, kehilangan me...
Gavin pun berjalan pergi meninggalkan Zeline dengan langkah tegap nya kemudian menghilang dibelokan lorong.
Zeline terus menunggu sembari menggigiti kuku jarinya, entah mengapa hatinya gelisah semenjak Lingga memasuki ruang IGD.
Setelah 20 menit lamanya menunggu, dokter akhirnya keluar dan berjalan menghampiri Zeline.
"Keluarga pasien? " tanya sang dokter.
"Bukan dok, tapi saya teman dekatnya. Keluarganya sedang berada di perjalanan dan mungkin akan terlambat datang kemari," bohong Zeline dengan sangat terpaksa.
Dokter terlihat menimang jawaban Zeline sebelum akhirnya menyetujui Zeline untuk mendapat informasi mengenai keadaan Lingga.
"Baiklah kalo begitu, mari ikuti saya," ajak sang dokter dengan ramah.
Zeline hanya menjawab ajakan sang dokter dengan anggukan singkat lalu berjalan mengekori sang dokter menuju ruangannya. .....
"Pasien hanya mengalami demam biasa, dikarenakan banyaknya luka yang mengalami infeksi di wajahnya. Kami sudah memindahkannya ke ruang rawat VVIP untuk mendapatkan perawatan luka yang intensif, ini atas permintaan tuan Gavin Oktareza dan pelunasan biaya administrasi dalam jumlah besar," jelas sang dokter yang sepertinya mulai kehilangan suaranya mengingat banyaknya nominal yang diberikan Gavin hanya untuk luka yang tidak seberapa itu ya meskipun memang hingga menyebabkan infeksi.
Zeline hanya mengangguk sembari menampilkan senyuman yang canggung dan terkesan dipaksakan.
"Tuh orang gabut apa kehabisan tempat buat nyimpen duit sih njir? " gumam Zeline dengan suara yang sangat pelan.
