Bab3: Akhir Untuk Awal

285 35 0
                                    

Aiyana Li juga tiba-tiba takut untuk tertidur sebelum semuanya selesai. Jika Aiyana Li tiba-tiba berpindah dunia, dan barang-barang itu belum sempat di simpan. Sangat mustahil untuk dapat hidup nyaman di tempat baru tanpa teknologi itu! Baiklah, berhenti panik dan tenangkan diri.

"Benar Theo, apakah terdapat pusat perbelanjaan didekat sini?" Aiyana Li mengeluarkan kunci mobilnya. Aiyana Li berencana untuk berkeliling kota terlebih dahulu untuk terakhir kalinya. "Saya tiba-tiba ingin menghabiskan waktu untuk berbelanja!"

Theo segera mencari lokasi supermarket terbesar yang disebut dan memberitahukan kepada Aiyana Li. "Terdapat sebuah pusat perbelanjaan terbesar dengan jarak 1 kilometer dari posisi saat ini Nona Li."

"Oh?" Aiyana Li merasa terkejut, beberapa tahun hidupnya Aiyana Li tidak mengetahui keberadaan pusat perbelanjaan ini. "Hah, benar saja. Saya bahkan tidak mengetahui bahwa ada tempat seperti itu didekat kediaman saya sendiri."

"Bukankah itu wajar Nona Li?" Theo tidak seperti robot yang kaku, Theo sangat aktif dan baik menjadi teman bicara. "Anda tidak pernah melakukan apapun selain bekerja dan bekerja. Semua kebutuhan Anda akan ditangani oleh saya dan Anda juga tidak memiliki alasan untuk mengunjungi pusat perbelanjaan itu."

"Cukup benar." Aiyana Li terkekeh geli mendengar hal ini. "Saya terlalu giat bekerja untuk membuat hidup saya menjadi lebih baik. Memiliki rumah sebagai tempat tinggal, dan makanan ketika lapar."

'Saya terlalu puas mengalami masa-masa sulit hingga harus membongkar tempat sampah untuk mengganjal perutnya.'

Aiyana Li tidak terlahir dengan sendok emas. Sebagai seorang yatim-piatu yang dibuang di depan pintu panti asuhan beberapa jam setelah kelahirannya. Ketika berumur lima tahun, Aiyana Li melihat sendiri kebusukan dari panti asuhan yang di tinggali olehnya.

Tidak hanya mengambil uang hasil donasi, mereka juga telah melakukan serangkaian tindakan kriminal seperti penculikan dan perdagangan manusia! Ketika dirinya mengetahui hal ini, semuanya telah terlambat. Aiyana Li segera memasuki daftar barang jual mereka.

Mungkin Tuhan berpihak kepadanya, Aiyana Li berhasil kabur dan melaporkan hal ini pada kepolisian. Aiyana Li menyelamatkan banyak anak-anak, tetapi selepas itu Aiyana Li dihadapkan dengan masalah lainnya. Tidak memiliki tempat tinggal, pakaian, dan makanan.

Aiyana Li harus hidup diantara gang-gang kumuh kecil, membongkar tempat sampah untuk makanan, dan bekerja serabutan untuk mengumpulkan uang. Aiyana Li bertekad untuk dapat bersekolah! Syukurlah, tekat ini tidak menghianati Aiyana Li.

'Setidaknya saat ini saya dapat merasakan bagaimana hidup dengan damai tanpa takut kelaparan lagi.'

Berhenti memikirkan masa-masa sulit itu, Aiyana Li tidak menyadari bahwa dirinya telah sampai di tujuannya. Turun dari mobil mewahnya, Aiyana Li segera disambut oleh beberapa orang yang seperti bertanggung jawab di supermarket ini. Sebenarnya Aiyana Li sedikit ragu tentang kesopanan yang terlalu berlebihan ini.

"Apakah mereka mengetahui identitas saya Theo?" Aiyana Li benar-benar bingung, sebagai CEO dari perusahaan saham terbesar dunia Aiyana Li umumnya merahasiakan identitasnya. Hanya sedikit sekali orang yang mengetahui bahwa Aiyana Li adalah tiran kaya.

"Saya pikir tidak mungkin, Nona Li." Theo melihat reaksi orang-orang ini dan segera mengetahui jawabannya. "Mungkin saja karena mobil Anda? Lagi pula hanya tiga orang di dunia yang dapat mengunakan mobil jenis ini."

Aiyana Li: "Hah, mata mereka sangat luar biasa."

Walaupun tidak terlalu nyaman ditatap beberapa orang, Aiyana Li cukup puas karena tidak harus mengurus belanjaannya sendiri. Mengambil apapun yang dilihatnya, Aiyana Li mengutamakan makanan sebagai yang utama!

Singkatnya, buah-buahan, sayur-sayuran, jamur, rempah-rempah, bumbu masakan, daging, telur, dan susu. Memborong banyak hal, Aiyana Li berkeliling tanpa tujuan hingga sampai di area anak. Melangkahkan kakinya masuk, Aiyana Li mengerutkan keningnya sedikit dengan bingung.

"Mengapa saya tiba-tiba menginginkan pakaian berbelanja produk anak?" Aiyana Li jelas bingung dengan dirinya sendiri yang tiba-tiba menginginkan membeli semua hal yang dilihatnya Ini.

"Mungkinkah ini insting?" Theo telah akrab dengan sesuatu yang berhubungan dengan ruang spiritual dan transmigrasi melalui beberapa artikel dan novel-novel yang ada. "Nona Li, bagaimana jika di dunia itu Anda akan membutuhkan barang-barang ini? Itu juga mungkin alasan mengapa Anda menginginkan."

Aiyana Li: "!!!"

'Ini gila! Tetapi bagaimana jika benar?'

'Jangan panik! Jangan panik! Tetapi bagaimana bisa saya tidak panik!!?'

Melirik ke arah perlengkapan bayi, balita, dan anak-anak yang ada disekelilingnya saat ini, Aiyana Li menarik nafas dan mengambil keputusan. "Baiklah Theo, tidak ada salahnya jika kita mengantisipasi hal-hal yang mungkin terjadi."

"Saya akan menyerahkan masalah pembelian makanan, minuman, barang-barang, peralatan, obat-obatan, dan produk untuk bayi, balita, dan anak-anak pada kamu Theo." Aiyana Li berhenti sebentar dan kemudian berkata lagi. "Pastikan kualitas terbaik dan cocok digunakan pada tahun-tahun itu."

"Baik Nona Li, serahkan hal ini kepada saya." Theo dengan cepat menjawab. Memiliki akses untuk melakukan apapun, Theo segera menghabiskan banyak uang untuk membeli sangat banyak barang-barang! Dapat digunakan lebih dari 100 bayi laki-laki dan perempuan hingga umur mereka 15 tahun.

Setelah memuaskan keinginannya, Aiyana Li tersenyum lega dan melanjutkan berkeliling. Melirik waktu, Aiyana Li tiba-tiba bertanya kepada Theo. "Seharusnya pesanan telah tiba, apakah ada mata lain di sana?"

"Sudah waktunya Nona Li," Theo memastikannya dengan sangat cepat. "Semuanya aman, Nona Li dapat leluasa."

"Sangat bagus." Aiyana Li mendengar itu dan melihat rute perjalanan. "Pertama menuju gudang hitam, lalu villa pinggir laut, dan rumah rahasia."

Sesampainya di Gudang Hitam, Aiyana Li pertama-tama mengosongkan brangkas harta miliknya! Setelah mengumpulkan semua perhiasan, emas, dan mineral berharga lainnya! Aiyana Li menuju gudang-gudang lainnya.

Menuju gudang nomor 007, Aiyana Li mengambil barang pesanannya dari Felix yang berupa senjata. Mengosongkan gudang 003 milik Mikael, 017 milik Declan, 209 dan 116 milik Rose dan Ian. Tetapi gudang 017 milik Declan yang mengejutkannya!

"Declan benar-benar mengirimkan hasil penelitian ini!?" Aiyana Li mau tidak mau mengerutkan keningnya. "Penelitian ini seharusnya sangat sangat penting, bagaimana Declan dapat memberikannya?"

Ditengah kebingungan, Aiyana Li melihat pesan yang dikirimkan Declan dan membacanya:

[Ambillah data-data ini, saya tahu Anda juga menyukainya. Selalu bahagia, Aiyana Li.]

Aiyana Li terdiam. Menarik nafas dalam-dalam, Aiyana Li bergumam samar. "Maaf Declan, saya tidak dapat membalas perasaan Anda. Tetapi terima kasih untuk ini Declan."

Setelah semua hal dikumpulkan, Aiyana Li melemparkan Theo ke ruang spiritual dan berangkat menuju rumah rahasianya. Mengirimkan surat wasiat kepada pengacara, Aiyana Li memutuskan menyumbang seluruh sisa hartanya setelah kepergiannya. Disini Aiyana Li mulai merasakan waktunya hampir habis.

Membersihkan tubuhnya, Aiyana Li merasa sangat lelah dan letih. Berbaring di tempat tidurnya, Aiyana Li merasa sangat nyaman sebelum akhirnya tertidur. Pada saat yang sama, Aiyana Li tidak menyadari bahwa jiwa dan raganya perlahan-lahan terpisah dan memecahkan kekosongan!

Melewati ruang dan waktu, terlahir kembali!

(Akhir dari bab ini)

Back to the 80's: Mommy is a Beautiful TyrantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang