-ᴘᴀʀᴛ 1 ᴀʟᴀʙᴀsᴛᴀ-

107 14 0
                                    

- ɢʀᴀɴᴅ ʟɪɴᴇ : ɴᴀɴᴏʜᴀɴᴀ, ᴀʟᴀʙᴀsᴛᴀ

"Akhirnya sampai juga, ternyata Alabasta jauh lebih panas dari yang ku duga" tanggapku.

"Tapi kenapa dia berada disini?" tanyaku.

"Aku harus segera mencarinya sebelum dia membuat masalah" ucapku.

Tapi baru saja beberapa langkah aku melihat segerombolan angkatan laut/baroque works? mengejar kapal bajak laut yang tampak tidak asing bagiku.

"Itu kan kapalnya mugiwara, kemungkinan besar Ace berada di sana untuk bertemu dengan adiknya, aku harus menyusulnya tapi pertama-pertama lebih baik aku mengurus kapal yang mengejar mereka dahulu" tanggapku dan langsung menaiki kapal kecilku.

Setelah aku mengurus kapal angkatan laut dengan cara menebas kapal mereka, aku langsung menyusul ke kapal yang merupakan milik adiknya Ace.

Setelah menyusul aku melihat seseorang yang mempunyai tato dipunggungnya sedang berjongkok dipinggir kapal dan sedang berbicara dengan seseorang, aku yang mengetahui siapa sosok itu langsung berteriak memanggilnya.

"ACE!! Apa yang sedang kau lakukan dengan kapal bajak laut? Kau membuat masalah lagi ya?" tanyaku.

Mendengar pertanyaanku membuat Ace dan kru mugiwara melihat keluar kapal dan melihat diriku yang berada dibawah.

"Apa yang kau lakukan disitu? cepat naik ke kapal! para angkatan laut sedang mengejar kami!" ucap Ace dan aku langsung menaiki kapal tersebut.

"Angkatan laut? Ah! maksudmu yang disana? aku sudah mengurusnya jadi tidak perlu khawatir" tanggapku dengan santai sambil menunjuk ke arah kapal angkatan laut.

Mendengar jawabanku membuat mereka melihat kearah yang aku tunjuk dan terkejut melihat kapal angkatan laut yang sudah hancur akibat perbuatanku.

"K-kau yang melakukannya?" tanya seseorang yang berhidung panjang dengan terbata-bata.

"Ya aku yang melakukannya, memangnya kenapa?" tanyaku bingung.

"T-tidak, tapi terimakasih sudah membantu kami untuk kabur" ucap seseorang yang memiliki rambut oranye.

"Hahaha! Sudah lama kita tidak bertemu, kau tidak berubah sama sekali!" ucap Ace menepuk-nepuk kepalaku yang kubalas dengan anggukan.

"Sugoi na! Oe siapa namamu?" tanya seseorang yang memakai topi jerami.

"Bukankah lebih sopan jika memberi tahu namamu terlebih dahulu?" ucapku.

"Ah maafkan kami belum memperkenalkan diri, namaku Nami dan disampingku ini namanya Vivi" ucap berambut oranye yang bernama Nami.

"Vivi? Nefertari Vivi? Apakah kau putri kerajaan Alabasta yang dikabarkan menghilang itu?" tanyaku.

"Y-ya.... itu adalah aku" ucap Vivi tersenyum kecil.

"Roronoa Zoro" ucap berambut hijau yang bernama Zoro.

"Ah kau memiliki 3 pedang, kau kelihatan hebat menggunakan 3 pedang itu" ucapku tersenyum kecil tapi dia hanya memalingkan wajahnya ke samping membuatku kebingungan.

"Mellorine~~ namaku adalah Sanji aku adalah seorang koki kapal, maukah kau mencicipi masakanku?" ucap Sanji yang memiliki alis melingkar.

"Mungkin nanti saja aku akan mencicipi masakanmu" ucapku.

"Ah~ kau sangat cantik, aku seperti berada di surga sekarang~" ucap Sanji yang matanya sudah berbentuk hati.

"Aho ka?" ucap Zoro mengejek.

"MARIMO TEME!" pekik Sanji dan mereka berdua pun bertengkar.

"Ah... apakah mereka baik-baik saja?" tanyaku ragu melihat mereka berdua bertengkar.

One Piece x reader [DISCONTINUE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang