-ᴘᴀʀᴛ 2-

63 12 3
                                    

"Hah. Gimana? Nami dan Vivi terlihat belum?" tanya Ace.

Ace lalu mengangkat kepalanya, dan
kemudian langsung bingung karena tidak
ada siapa-siapa.

"Luffy?" tanya Ace sambil menoleh kesana-kemari dan menghentikan langkahnya..

"Ada apa, Ace? Kenapa kau berhenti berjalan?" tanyaku yang berada digendongan Ace.

"NANI?!" Teriak Ace.

"Kenapa, Ace? Kenapa kau... Heh? Dimana yang lainnya?" tanyaku sambil mengangkat wajahku dan kemudian menyadari kalau mereka semua sudah menghilang.

"Aku tak tau. Saat aku melihat ke depan, mereka semua sudah menghilang" ucap Ace.

"Hah...kau selalu saja ceroboh Ace, ke arah mana kita jalan?" ucapku turun dari tubuh Ace.

"Ke arah barat" ucap Ace.

"Baiklah kita akan jalan ke barat" ucapku.

Saat jalan Ace tiba-tiba berhenti membuat aku yang disampingnya juga ikut berhenti.

"Kenapa Ace?" tanyaku.

"Suara apa itu?" ucap Ace menoleh ke kanan dan ke kiri.

"Ada sesuatu yang datang!" ucapku waspada.

Tapi kemudian tiba-tiba muncul dari dalam pasir seekor kalajengking raksasa yang berwarna merah muda.

"Menyingkir lah dari sana!" ucap Ace.

Ace pun kemudian membakar kalajengking raksasa merah mudah itu sampai kalajengking itu berwarna merah matang.

Kami pun kembali berjalan menyusuri gurun yang begitu panas, tapi kemudian tiba-tiba saja muncul kadal berdiri berwarna ungu didepan Ace.

Ace berjalan ke kanan, kadal itu juga berjalan kenan. Ace berjalan ke kiri, kadal itu juga berjalan ke kiri. Dan selama beberapa lama, mereka berdua hanya seperti itu terus menerus.

"Ace, sampai kapan kau bermain dengan hewan itu?" tanyaku sweetdrop yang melihatnya.

"Souka. Jadi... Kau juga ingin menghalangiku, ya?" ucap Ace pada kadal itu.

Kadal itu lalu melihat ke arah belakang kami yaitu kalajengking raksasa yang terpanggang, membuat kadal itu lalu langsung menangis dengan derasnya.

"Chotto matte, Ace. Dari pada kau membunuhnya, lebih baik kita menaikinya, supaya kita bisa cepat sampai" ucapku.

"Ah, kau benar. Ayo kita menaiki kadal ini" ucap Ace.

Kami pun menaiki kadal tersebut. Aku duduk bagian depan dan Ace di bagian belakang.

Tak lama kemudian, kami berdua melihat sebuah desa yang tak jauh berada didepan dan memasuki desa tersebut.

"Desa ini terlihat damai. Banyak anak kecil dengan riang berlari kesana-kemari" ucapku yang melihat anak-anak bermain.

"Yah... Kita merasa sangat terhormat, karena pasukan pemberontak tinggal disini!"

"Heh? Pasukan pemberontak? Bukankah itu pasukan yang mau ditemui oleh Vivi?" ucapku pada Ace.

"Sepertinya suaranya berasal dari bangunan ini. Mau masuk untuk melihatnya?" ucap Ace sambil menatap bangunan yang ada disebelah kami berdua.

"Ya, aku penasaran apa yang dilakukan oleh pasukan pemberontak itu" ucapku dan memasuki bangunan tersebut diikuti Ace dibelakang.

"Sejak Kamyu-sama datang kemari,
serangan di desa pun berhasil diatasi!"

"Ya, tentu saja! Tidak ada yang berani melawan kita. Kalaupun ada, hanyalah orang bodoh. Sonchou serahkan saja semuanya pada kami!"

One Piece x reader [DISCONTINUE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang